34. Sekolah Baru

50.4K 6.3K 1.5K
                                    

next setelah 17k readers.

Seisi sekolah langsung dikagetkan oleh seorang laki laki dengan perawakan cool yang berjalan dengan tas hitam di salah satu bahunya. Altarel kali ini mengenakan pakaian lengkap namun tetap saja gaya uarakan terpancar dari wajahnya. Lengan seragamnya ia gulung keatas sementara dasi nya sedikit dikendurkan agar tak terlalu mencekek lehernya.

"Lumayan juga nih sekolah," gumam Altarel sambil memperhatikan sekitar.

Secara mandiri ia menemukan ruangan kepala sekolah tanpa meminta bantuan siapapun. Bertepatan saat ia ingin mengetok pintu, suara bel yang sangat nyaring berbunyi. Suara desas desus siswa yang berhamburan masuk ke dalam kelas sedikit membuatnya termenung mengingat sekolah lamanya.

Tok tok tok..

Pintu dibukanya dengan sangat pelan. Disana menampakkan seorang kepala sekolah tengah menatapnya lalu tersenyum. "Pagi pak," sapanya.

"Silahkan duduk."

"Anda murid baru pindahan, kelas 12?" tanya Kepala Sekolah.

"Iya benar."

Kepala sekolah mengambil satu berkas yang menunjukkan data dirinya dan nilai rata rata yang didapat Altarel di sekolah sebelumnya. "Menurut nilai anda dan patokan sekolah ini, anda harusnya masuk di kelas 12 MIPA 5. Namun karena tidak mungkin ada rolling class di pertengahan semester, jadi anda ditempatkan di kelas yang terdapat satu tempat kosong."

Altarel mendengar dengan saksama. "Anda akan masuk di kelas 12 MIPA 3. Bagaimana, apakah siap jika anda harus masuk di kelas MIPA 3. Tidak ada perbedaan antar kelas, semua mendapat perlakuan serta cara pengajaran yang sama. Tingkat perbedaan hanya ada di ambisi tiap tiap kelas."

"Siap pak."

"Boleh saya bertanya?"

"Boleh."

"Ayah anda sudah menceritakan bahwa anda dikeluarkan dari sekolah lama karena telah melanggar peraturan sekolah. Sangat disayangkan ada anak kelas 12 yang harus melanjutkan sekolah di sekolah lain. Saya harap anda bisa mengikuti peraturan sekolah ini."

Altarel hanya mengangguk singkat. Selama tak ada yang mengganggunya, ia sebisa mungkin akan taat walaupun tak begitu taat. "Silahkan bawa surat ini ke guru piket. Anda akan diantarkan menuju kelas. Selamat, hari ini adalah hari pertama anda disekolah."

Altarel menerimanya lalu menunduk hormat. Setelahnya, ia keluar dari ruangan itu. Altarel membaca isi surat itu berisikan data dirinya dan berbagai keperluan yang menunjukkan bukti bahwa ia anak pindahan. Cowok itu bersiul dengan satu tangannya masuk ke dalam saku celananya. Secara tak sengaja ia membuat setiap kelas yang dilewatinya menjadi riuh.

Anak pindahan dari SMA Galang Pertiwi berhasil membuat semua orang terusik fokusnya. Apalagi Altarel memang sudah terkenal bahkan sampai sekolah ini. Tak heran mereka mendukung penuh jika kepala sekolah mengeluarkannya dari sekolah lamanya.

"Hmm..Bu, saya murid pindahan. Ini datanya," ujar Altarel sembari memberikan surat itu.

Guru piket tersenyum singkat. Ia langsung mengantarkan Altarel menuju kelasnya. Ia melewati beberapa kelas serta ruangan lab. Altarel bisa melihat jika setiap kelas yang ia lewati selalu memperhatikan nya.

"OASU!" pekiknya terkejut lantaran seorang siswi mengejutkan nya dengan cara menempelkan wajahnya pada kaca jendela.

Guru piket menatapnya dengan heran namun ia segera tersenyum singkat lalu meminta maaf. Mereka sampai didepan kelas dengan tulisan MIPA 3 diatas pintunya. Pintu terbuka menampakkan seorang guru perempuan yang nampaknya sedikit menor.

ALTAREL versi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang