•••••
Altarel membakar rokoknya kemudian menghembuskan asapnya ke arah atas. 3 hari setelah Alatrel mengacau rencana rapat komite sekolah, berita serta video yang ditayangkan di pertemuan itu telah tersebar ke lingkungan sekitar bahkan di info sekolah. Altarel memperhatikan postingan itu serta kegaduhan di ruang pertemuan terutama memojokkan papa Adriel yang hanya bisa terdiam. Cowok itu tertawa kecil lalu melempar ponselnya ke space di sebelahnya.
Sore menjelang malam ini, Aeris sedang sibuk memotong banyak sayuran. Matanya menengok kanan dan kiri karena ia masih mencontek pada resep yang ditontonnya. Altarel sangat tidak menyukai sayur, jadi ia berinisiatif membuat suaminya itu suka dengan sayur masakannya. Aeris menggunakan piyama tidur berwarna hitam polos berlengan pendek serta celana piyama yang pendek sepahanya.
Altarel menghampiri dapur masih dengan satu batang rokok menyala di tangannya. Ia menghembuskan asapnya dengan santai walaupun tahu Aeris akan memarahinya setelah melihat ini. Ia terdiam sekejap kemudian memperhatikan istrinya itu dari belakang. Ia menjentikkan lidahnya karena terpesona dan ingin meleleh sekarang juga.
Rambut panjangnya tergulung sedikit berantakan karena Aeris menggunakan sumpit kayu untuk menahan rambutnya. Serta baju piyama yang pass dengan body nya, itu membuat Altarel gila.
Ia menghisap rokoknya hingga bara api semakin mundur membuat rokok semakin pendek. Altarel berdiri di samping Aeris, ia menghembuskan asap rokoknya ke arah samping kemudian mencium bibir Aeris dengan cepat. Hanya kecupan ringan.
Aeris menengok ke samping dengan tatapan datarnya, matanya langsung berubah ketika menatap mata tajam suaminya itu. Tiba tiba saja pipinya memerah dan Aeris tak berani melakukan apapun kecuali memalingkan wajahnya. "Cantik," panggilnya. Altarel mencolek dagu Aeris karena sengaja ingin menggoda perempuan ini. Bahkan sekarang ia terlihat seperti cowok cowok warung yang suka menggoda perempuan yang lewat.
Altarel bersiul sambil terus berusaja memecah konsentrasi Aeris. Gadis itu menhela napasnya karena Altarel terus mencolek dagunya dan menatap nya dari samping. Aeris menghela napasnya, ia mengambil rokok di bibir Altarel kemudian melemparnya ke tempat cucian piring yang penuh mangkok berisi air. Aeris melipat tangannya di depan dada dengan wajah galak. "Duduk disana, jangan ganggu aku," ujarnya kemudian kembali melanjutkan kegiatannya. Ia mengambil seluruh sayuran itu kemudian memasukkan ke dalam mangkok dan mencucinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAREL versi 2
Teen FictionALTAREL versi 2. Tokoh, latar, alur, tema, serta garis besar cerita sama. Hanya beberapa bagian cerita yang ditambah dan yang kurang berguna dikurangi. happy reading!