16. Pertemuan 1

55.3K 8.4K 2.9K
                                    

Aeris beranjak malas dari ranjangnya ketika suara ketukan pintu terdengar berirama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aeris beranjak malas dari ranjangnya ketika suara ketukan pintu terdengar berirama. Begitu ia membuka pintu kamarnya, ia sudah dilempari dengan baju dress cantik berwarna hitam oleh mamanya. Mata ngantuknya tiba tiba menjadi fokus ketika ia harus menangkap dan memegangi baju cantik ditangannya.

"Ha?" gumamnya sambil memandangi baju itu.

"Mandi mandi cepetan. Luluran, creambath, catokan, ntar rambutnya di curly aja dikit ya," ujar mamanya ngerapp dan dengan wajah yang bahagia.

"Hah?"

"Lemot banget sih, nak. Mandi sayang," ucap tante Laras, yang tidak lain merupakan ibu Aeris. Tante Laras membalikkan badan Aeris dan mendorong dorong Aeris menuju kamar mandi.

"Mau ngapain sih Ma? Ini masih pagi. Eyis libur Ma, enggak sekolah," ujar Aeris merengek.

"Mama tau kamu libur sekolah. Makannya mama buat acara hari ini," ujar mamanya dengan santai.

"Hah? Acara apa? Jam berapa?" Aeris kelihatan bingung karena orang tuanya sama sekali tak pernah membicarakan hal ini dengannya.

Tante Laras menghembuskan napasnya. Ia menggulung selimut yang berantakan diatas ranjang anaknya. "Cuma undangan makan sama diskusi aja. Jam 10 nanti," ujar mamanya dengan santai.

"Jam 10? 4 jam lagi Ma. Ngapain prepare dari jam 6 pagi?!" Aeris kembali melempar dirinya pada ranjang. Ia kembali tidur dengan posisi yang berantakan. "Nanti jam 8 Eyis mandi. Gak pake ngaret. Janji," ujarnya.

"Ngapain pake luluran, creambath, sih? Emang mau ketemu presiden?" tanya nya.

Tante Laras duduk di kursi meja rias yang penuh dengan makeup serta skincare milik Aeris. Beliau memperhatikan serta memilih milih lipstick yang menurutnya bagus jika Aeris menggunakannya.

"Kan mau ketemu calon suami," ujar tante Laras dengan santai dan berseri seri.

Sontak Aeris langsung terduduk di ranjangnya dengan mata melotot. "HAH?! Mama ngundang Jeon Jungkook kesini?!" tanya Aeris dengan heboh.

Tante Laras memegangi dahi Aeris lalu menutup mata Aeris menggunakan tangannya. "Jangan banyakan halu, nak. Gak baik buat kesehatan ih!" ujar mamanya.

"Loh Ma? Kan calon suami Eyis cuma Jekey," ujarnya sembari tersenyum manis.

"Udah gak usah halu. Jekey gak mau sama kamu," ujar mamanya membercandai Aeris. Aeris langsung menekuk wajahnya lalu kembali merebahkan dirinya.

Tante Laras hanya menggelengkan kepala melihat Aeris yang kembali tidur. Ia beranjak dari ranjang putrinya dan hendak menuju keluar kamar. Ketika akan membuka gagang pintu, beliau dikejutkan oleh Aeris yang tiba tiba melompat turun dari kasur.

"Ya Allah nak, kalo mama jantungan gimana? Untung kamu gak jatuh ya. Main lompat aja," tante Laras menoyor kepala Aeris dengan pelan.

Aeris memegang bahu mamanya sambil melotot. "MA! Jangan bilang ini acara jodoh jodohan gak jelas itu ya? Aku yang cantik ini mau dinikahin sama aki aki tua?!" tanya Aeris dengan wajah yang tidak santai.

ALTAREL versi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang