26

1.4K 314 567
                                    






• ANNYEONG?!! •

Semuanya... seperti yang kalian tau, memikirkan alur sebuah cerita itu ngak gampang, right?

Jadi gimana kalo kita kerjasama di Chapter ini untuk membangunkan para readers-nim yang masih malu-malu buat mengeluarkan pendapat mereka di kolom komentar?

Aku bakal tantang kalian untuk tembus target berupa 170 vote + 200 komentar, baru next chapter akan ku hadirkan untuk kalian, atau semisal tembus 450 komen walau tak tembus vote? Janji bakal double update... tapi jangan spam ABC dan juga 123 oke😉 itu curang namanya 😌








- I HOPE YOU GUYS ENJOY -




- I HOPE YOU GUYS ENJOY -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Tolong jangan begini, itu tidak sopan namanya." tolak Jungkook saat kedua bibir mereka hampir saja menyatu.

Cheon Hyemi menjauhkan wajahnya kecewa dari sang kekasih. Ia lantas melihat kearah lain sementara laki-laki disampingnya ini tengah sibuk bersama ponsel.

"Bukankah... ciuman itu wajar bagi sepasang kekasih?"

"Kecualikan kita dalam daftar itu. Bisa, kan?" tanggapnya membuat Hyemi hanya dapat tersenyum kaku dengan bibir gemetaran.

Ia tidak menyangka bahwa kisah cintanya tidak semulus pasangan lain. Hari saat Jeon Jungkook datang dan secara tiba-tiba menyatakan perasaan membuatnya amat senang. Karena dia bukan lelaki sembarangan, kekasihnya itu merupakan favorit bagi keseluruhan kaum hawa atas ketampanannya. Lekuk tubuh, bentuk rahang dan garis bibirnya sungguh semakin membuat fisik si pria terlihat begitu sempurna.

Ia hampir tak melihat satu kekurangan dari fisik Jungkook, meski kecil sekalipun.

"Kau mengaku sudah jatuh hati padaku sedari lama, dan selalu memperhatikan aku dari jauh... itu sangat membuatku senang, Jungkook-ssi... tapi melihat sikap dinginmu selama kita pacaran, aku jadi sedikit ragu...."

"Aku sudah mengenalkanmu pada Ayah dan Ibu, apalagi yang kurang?!" tanya si pria dengan suara meninggi seakan tak dapat menahan kesabaran lebih lama.

"Perhatianmu, aku hanya kekurangan itu saja...."

Jungkook memalingkan wajah kesal kearah lain seraya mengeluarkan senyum evil, "Ghosh!!"

"Apa aku selalu terlambat mengantar dan menjemputmu ke sekolah?"

"Tidak..."

WHO CARES? [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang