27

1.7K 299 489
                                    







• ANNYEONG?!!! •



Hello sayangku semuanya, maaf karena kelamaan up nya sebab aku ketiduran sebentar tadi. Untung aja kaget bangun 😭😭😭

Aku langsung Double update karena target yang aku pasang kemaren tembus target loh ngak nyangka banget😭😭

Makasih weeehhh atas 500+ komentarnya dan aku juga mau mengucapkan selamat datang bagi pengomentar baru di cerita ini💜 akhirnya kalian memunculkan diri dengan pendapat kece kalian mengenai ff ini😭

Untuk menambah semangat lagi... mari tembuskan target 170 vote+200 komentar untuk Next Chapter, dan jika kembali tembus 500 komentar walau tak tembus vote  maka aku akan langsung Double update di keesokan hari... yuhhuuuu😁😁😁 tertantang ngak nieehhh? 😏





- I HOPE YOU GUYS ENJOY -








- I HOPE YOU GUYS ENJOY -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













"Sssshhhh...."

"O-ow, apakah itu terlalu kuat? Maaf...." ujar Anna, lalu gerakannya menjadi lebih hati-hati lagi dalam mengobati tangan Jungkook yang terkena pecahan beling tadi.

Mereka sedang berada di taman keluarga yang letaknya berada di samping mansion.

Tiba-tiba saja Jeon Jungkook memandang gadis ini, memperhatikannya lama sementara Anna sendiri tidak sadar.

Sapuan nafas Anna begitu terasa pada saat perempuan tersebut meniup lukanya, membuat si pria mengalami perasaan sedikit aneh namun beberapa detik kemudian ia berhasil mengalihkan pandangan kearah lain begitu Anna mendongak.

"Apa masih sakit?"

"Tidak." balas Jungkook, lalu menjauhkan tangannya saat Anna selesai mengobati luka pada lengan kirinya.

"Pulanglah, dan jauhi aku."

"Hey.... mari berteman saja,"

"Keluargamu bisa dalam bahaya jika----"

"Itu dia. Jika kau mau berteman denganku dan mau belajar jadi pribadi yang lebih baik lagi denganku? Orangtuaku juga bisa selamat..."

"Aku ini keras kepala."

"Iya... aku tau, tapi aku jauh lebih tau bahwa kau hanya memerlukan kehadiran seseorang yang bisa mendengarkan setiap keluh kesahmu. Kau bisa bahagia hanya dengan itu, apa kau yakin?"

WHO CARES? [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang