46

2K 332 1.1K
                                    


• ANNYEONG?!! •

Maaf up nya malem lagi yesss, dan aku mau minta maaf juga karena di bagian ini bener-bener ngak bisa ngomong banyak karena ngantuk berat😖

Langsung ke target yes?? 189 vote+888 komentar untuk Next Chapter yes? ✨✨ Bisa kok bisa, pasti bisa✨✨

Komennya jangan di lupa di paragraf aja supaya aku ngk bingung baca semua ulasan kece kalian mengenai Chapter ini😅😅

Selamat malam~








- I HOPE YOU GUYS ENJOY -








- I HOPE YOU GUYS ENJOY -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"Kaki pengacara Bae baik-baik saja, tidak terkilir sama sekali." jelas Dokter In yang barusan di panggil Sooyeon kemari.

"Tapi tadi dia jatuh dalam keadaan kakinya yang----"

"Jungkook-ssi, aku baik-baik saja. Ini tidak terlalu buruk kok." potong Anna membuat laki-laki itu mendekat ke arahnya.

"Kau yakin? Apakah kita perlu langsung ke rumah sakit untuk melakukan rontgen?"

"Tidak perlu, kenapa kau khawatir sekali sih? Aku tidak apa-apa. Bukankah Dokter barusan bilang begitu juga tadi?"

"Kalau begitu, Presdir Jeon.... saya permisi."

"Mari, biar saya antar..." ujar sekretaris Jungkook.

"Ayo kita ke cafe depan." Anna mengangguk lalu beranjak namun sang kekasih justru tak membiarkan hal itu terjadi. Dia merangkul pinggang Anna, benar-benar amat hati-hati sebab tidak ingin gadis ini mengalami cedera yang bisa lebih parah lagi. Astaga... jatuhnya Anna padahal cuma pura-pura? Tck.

"Apa kalian lihat bagaimana akting Nona Bae di hadapan Nona Moon barusan? Keren. Itu adalah cara membalas penggoda paling sadis yang pernah ku lihat..." ujar salah satu karyawan mulai bergosip dengan rekan-rekan kerja lainnya.

"Kerja-kerja!" tegur Sooyeon lalu melangkahkan kaki menuju ruangannya sebab dia masih punya pekerjaan penting.

Lain halnya dengan Anna dan Jungkook sekarang. Gadis itu terlihat asik memakan seluruh pesanan yang ada diatas meja tanpa memperdulikan rasa malu di hadapan Jungkook.

Si pria terus melihat heran, melipat kedua tangan di depan dada dan berdecak selama berkali-kali.

"Kenapa kau malah pesan makan-makanan berlemak? Apa kau tidak sadar kalau dress yang kau pakai pagi itu sampai memperlihatkan perut buncitmu seperti orang hamil?"

WHO CARES? [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang