35

1.8K 314 655
                                    








• ANNYEONG?!!! •



Gaiseuuu, maaf karena baru up... rencana sih mau up tadi siang, cuma malah ngak sempat untuk ngetiknya😭😭

Seperti biasa, aku tunda dulu untuk berbacot ria karena mau langsung bobo habis ini🤧

Target? Oke lah... 570 komentar+167 vote baru aku mau up next chapter yess?? JANGAN SPAM ABC DAN 123 wokay? 😒

Untuk target double update aku belum bisa lakuin dulu karena lagi sibuk akhir-akhir ini... nanti kalau aku paksain malah jadi ingkar janji kan bahaya 🤧🤧

Dah bestie💜💜💜











- I HOPE YOU GUYS ENJOY -










- I HOPE YOU GUYS ENJOY -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
















Besok malamnya, Jungkook menjemput Anna di tempat kediamannya menggunakan sebuah mobil sedan keluaran terbaru yang di berikan sang Kakek sebagai hadiah.

Ia mengetuk pintu selama berkali-kali, hingga tak beberapa lama kemudian. Gadis itu pun membuka pintu rumahnya.

Cklek.

Jungkook yang masih sibuk bertelponan tampak mengabaikan kedatangan Anna di ambang pintu rumah. Dia sedang berbincang dengan temannya lewat panggilan, lalu selesai berbicara... pria tersebut lantas berbalik ke belakang.

"Kau tidak punya pakaian lain?" tanya pria tersebut, ia menggeleng-gelengkan kepala lalu mendekati si gadis yang sedari tadi terus menundukan kepala.

"Fashion mu sangat buruk. Dress ini, kacau." penilaian Jungkook membuat Anna langsung mendongakkan kepalanya dengan menaruh ekspresi wajah marah. Jelas tidak terima lah? Lagipula mengapa lelaki ini tidak mau mengapresiasi usahanya?

"Jungkook-ssi... perlu kau tau, ini pertama kalinya aku memakai dress, aku juga berusaha dandan secantik mungkin dari tadi siang."

Lelaki itu mendecih, ia bahkan langsung melepaskan ikatan rambut Anna hingga surai panjang, hitam, nan lebat gadis tersebut terlihat jelas kini.

"Tck tck tck, semua ini perlu diperbaiki."

Dengan menahan kekesalan serta amarah, Anna menepis tangan Jungkook yang memegangi lengannya lalu kemudian berkata.

WHO CARES? [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang