Banyak Typo
Cinta tak butuh jawaban hanya membutuhkan waktu untuk bertahan dan merasakan
Lanjut 🗡️
Happy reading
Saat ini kedua nya sedang ada di kamarnya, Bella sedari tadi terus merengek meminta kepada Malvenzo tetapi Malvenzo menghiraukan ucapan Bella.
Sore seperti ini apalagi cuacanya yang tidak mendukung alias hujan.
Malvenzo yang bermain ponsel nya sembari tengkurap di atas kasur dengan Bella yang merengek di sampingnya.
"Venzo!!"
"Apa sih bell?" Tanya Malvenzo yang masih fokus pada ponsel nya.
"Beliin gue bakso!" Pinta Bella.
Malvenzo bangun dari tengkurap nya dan menatap Bella."Hujan, lo gak liat?"
Bella menolehkan kepalanya melihat dari arah jendela kamar."Kan ada mobil."
"Gue males bawa mobil, bell,"
"Tapi Venzo, gue mau bakso. Hujan gini enaknya makan itu," Bella mengerucutkan bibirnya paksa biar Malvenzo luluh.
"Buat mie instan aja ya? Ayok! Buat sama gue di dapur." Ia hendak bangun dari atas kasur tetapi di pegang oleh Bella.
"Gak mau mie!! Mau nya bakso!!" Pekik Bella.
"Oke. Kita buat bakso, gimana?" Tanya Malvenzo dan Bella berpikir sejenak.
Dan menggeleng."Nanti gak enak!"
"Gue telpon Akbar dulu,"
"Mau ngapain?" Tanya Bella dan Malvenzo membuka ponselnya lalu menelepon Akbar.
"Woi Akbar!!" Ngegas Malvenzo.
Akbar mengusap telinganya, bos nya itu memang tidak punya akhlak."Salam dulu nyet!"
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, kenapa bos?"
"Lo kerumah gue sekarang!" Ucap Malvenzo.
Akbar mengerutkan keningnya."Ngapain? Oh! Atau jangan-jangan lo mau cabuli gue ya?!" Tuduh Akbar dengan menggeleng kepalanya.
Malvenzo mengusap wajah nya pelan."Najis gue cabuli manusia kaya lo! Cepet kerumah gue! Lumayan nanti gue bayar plus makan gratis." Jelas Malvenzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALVENZO : DANGEROUS HUSBAND [ END! ] ( SEBAGIAN CHAPTER AUTHOR HAPUS! )
Teen FictionMenikah dengan Ketua geng motor yang sangar, kejam , badboy dan juga tengil nya itu membuat siapapun kesal di buat nya Nikah muda ataupun perjodohan tidak terlintas di pikiran mereka berdua ,dari orangtuanya pun sama ingin sekali menjodohkan mereka...