45. Welcome tuyul gue!

3.9K 114 7
                                    

Typo bertebaran!

HAPPY READING
_____________________________
KALI INI NGGAK ADA FOTO YA, AWOKAWOK
MAU TAMAT SOALNYA

Suara decitan brankar menggema di koridor rumah sakit, para perawat medis dengan  sigap menangani Bella. Malvenzo tak kuasa menahan air matanya ia tak tega melihat Bella yang tengah kesakitan.

Keadaan rumah sakit sangat ramai, keluarga Malvenzo serta teman temannya datang kesini. Sebelumnya Malvenzo mengabarinya lewat telpon dan pergi menaiki taxi.

"V-venzo, s-sakit."Lirih Bella dengan wajah lemas nya.

"Iya sayang, sabar ya,"

Malvenzo mengusap wajah dengan gusar, dokter tersebut menahan tubuh Malvenzo saat cowok itu ingin memasuki ruangan persalinan.

"APALAGI?!" Sentak Malvenzo.

"Tenang, saya---"

"GIMANA GUE BISA TENANG SEDANGKAN ISTRI GUE DISANA KESAKITAN!" Dada Malvenzo naik turun. Emosinya meningkat saat dokter tersebut melarangnya.

"Hanya boleh satu yang masuk kedalam ruang inap."Ucap dokter tersebut.

Malvenzo menolehkan kepalanya kearah anggota keluarga nya.

Kenzo mengangguk kepalanya.
"Kamu aja nak, yang masuk. Biar kami yang nunggu disini."

Malvenzo mengangguk tanpa aba-aba lagi ia menerobos masuk kedalam ruang persalinan itu. Disana sudah ada Bella yang masih ditangani oleh dokter kandungan.

"Sayang,"

Bella menoleh."Venzo, g-gak kuat." Rintih nya.

"Sakit banget,hm? Operasi aja ya sayang?" Tanya Malvenzo dengan mengecup bibir dan kening Bella berkali-kali.

"Maaf mas, dari yang saya lihat. Mbak Bella masih bisa melahirkan secara normal,"Kata dokter kandungan tersebut.

"Tapi--"

"Saya tau ini mempertaruhkan nyawa, tapi kalau kita bertindak untuk operasi sesar. Yang ada resikonya bertambah besar,"Kata dokter itu lagi.

"Lakukan yang terbaik, pastikan anak dan istri saya selamat."Ucap Malvenzo.

Dokter itu mengangguk kemudian beralih menangani Bella, dokter itu memposisikan dirinya didepan kaki Bella.

"Sekarang udah mulai bisa, tarik nafas lalu buang ya. Ayo!" Instruksi dokter untuk Bella.

Bella mendesis ngilu."Venzo, gak k-kuat plis..." Ucap Bella dengan nafas yang tersengal.

"Kuat sayang, coba lagi ya?" Malvenzo menggenggam erat tangan mungil Bella.

Cowok itu memberikan kecupan demi kecupan pada dahi istrinya. Mengusap dahi perempuan itu menghilangkan keringat yang membasahi wajah cantik Bella.

"Ssh!Uuugh! Venzo!" Bella menjatuhkan kepalanya.

"Sekali lagi ya mbak, ayo coba lagi." Dokter itu mengangguk memberi instruksi kepada Bella.

Malvenzo jadi penasaran. Segede apa sih calon bayinya. Awas aja ya kau nak kalau sudah besar kerjaannya bikin puyeng mulu.

Dugh!

"Sshh!"  Malvenzo menolehkan kepalanya ke bawah kemudian mendongak keatas menghalau rasa sakit dibawah sana.

MALVENZO : DANGEROUS HUSBAND [ END! ] ( SEBAGIAN CHAPTER AUTHOR HAPUS! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang