Typo bertebaran!
Happy reading
________________________Aku bakal kasih ekstra part sampai
2!Jadi kalian bisa sampai ke ekstra 2!
Nanti di part 2 aku bakal kasih tau squel dari cerita ini!
Nanti kalian kudu banget mampir!
Jangan sampai nggak!
Oke!
Makasih banget buat antusias kalian ya!
Tambahin yuk jangan cuma sampai sebelas ribu aja!
Vote nya juga!Lanjut
***
Bayi mungil berusia enam bulan lebih tepatnya. Tengah bermain mobil-mobilan kesayangannya.
Alvarez, putra pertama dari pasangan Malvenzo dan Bella, bayi kecil itu sudah bisa merangkak dikit demi sedikit. Wajahnya pun makin kesini makin mirip Malvenzo.
"Alpa, sayang. Mainnya jangan jauh jauh, gak boleh keluar rumah ya." Bella berjalan mendekati putranya itu.
Alvarez mendongak dengan wajah polos nya ia menatap wajah mamah nya yaitu Bella."Mamah." Beo Alvarez dan Bella tersenyum kecil.
"Kenapa sayang? Mau makan, hm?" Tanya Bella dan menggendong tubuh mungil Alvarez.
"Makan dulu ya, kalau gak makan nanti papah marah. Mau papah marah?" Tanya Bella dengan menyaut mangkuk kecil berisi bubur untuk bayi usia enam bulan lebih itu.
Alvarez menggeleng kuat dan menoleh kepalanya kala mendengar suara di depan pintu rumah masuk nya.
"Ass--Masya Allah," Malvenzo menjatuhkan tas kerja kantoran nya di lantai lantaran melihat lantai ruang tamu rumahnya sangat berantakan dengan mainan Alvarez.
Malvenzo pulang dari perusahaan papah Kenzo, ia mengambil alih untuk memegang perusahaan besar itu. Keja sambil kuliah ia kerjakan demi keluarga tercinta.
"Kenapa bisa berantakan gini?" Tanya Malvenzo.
"Tau sendiri lah, anak kamu udah aktif banget. Ngerti semua barang hampir aja burung perkutut kamu mau di injek tadi,"Jelas Bella membuat Malvenzo menganga lebar.
Apa tadi? Burung perkutut nya? Yang seharga mobil Lamborghini? Hampir di injek dengan anaknya itu?!
Malvenzo memijit pangkal hidungnya dan menggendong tubuh mungil Alvarez yang tadi nya di gendong oleh Bella.
"Alpa sayang, gak boleh gitu ya? Kalau Alpa injek atau cekik si jambul. Papah sunat mau?" Tanya Malvenzo sembari menatap wajah polos Alvarez.
Alvarez hanya mengerjap matanya polos ia tak mengerti apa yang di bicarakan papah nya itu, dirinya malah mencubit pipi Malvenzo membuat tertawa gemas.
"Anak papah wangi sama ganteng? Siapa yang mandiin? Mamah ya?" Malvenzo mencium wajah tampan mungil Alvarez berkali-kali.
Bella tersenyum kecil."Kamu mandi aja dulu, habis itu makan. Biar Alpa aku yang jaga,"Ucap Bella dan Malvenzo menatapnya.
"Kamu gak capek?"
Bella menggeleng kepalanya."Capek tapi buat Alpa sama kamu, gak ada kata capek."
Malvenzo tersenyum lebar."Pinter banget, mamah nya siapa sih?"
"Aku." Jawab Alvarez dengan suara pelan.
Malvenzo dan Bella tertawa kecil mendengar ucapan Alvarez, anaknya itu dikit demi sedikit mulai bisa berbicara lancar.
"Yaudah, aku mau mandi dulu." Malvenzo mendudukkan Alvarez di karpet dan di hadapan main mainan mobil-mobilan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALVENZO : DANGEROUS HUSBAND [ END! ] ( SEBAGIAN CHAPTER AUTHOR HAPUS! )
Teen FictionMenikah dengan Ketua geng motor yang sangar, kejam , badboy dan juga tengil nya itu membuat siapapun kesal di buat nya Nikah muda ataupun perjodohan tidak terlintas di pikiran mereka berdua ,dari orangtuanya pun sama ingin sekali menjodohkan mereka...