12. Diculik

3.4K 171 17
                                    

Banyak Typo

Jangan terlalu di kejar , dia bukan layangan

Lanjut 🗡️

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

Sma merpati sudah terlihat banyak siswa siswi yang berlalu lalang di koridor sekolah atau di lapangan sekolah.

Cuaca saat ini terlihat begitu cerah. tadi selesai sholat subuh gerimis kecil, tetapi sekarang sudah berhenti.

Cowok dengan kacamata hitamnya bertengger manis di hidung mancungnya, ia memasukan kedua tangannya kedalam saku celananya.

Berjalan dengan sombong dan juga senyum merekah. Ia melihat sekitarnya yang juga menatapnya aneh.

Vino menyenggol lengan kekar Laskar membuat cowok itu menoleh."Apa?"

"Tuh, anak kenapa? Gak biasanya kaya gitu."Jawab Vino seraya menatap cowok yang memakai kacamata hitam berjalan menuju kelasnya.

Laskar mengikut arah tunjuk Vino."Lah iya! Gue juga gak tau, mungkin dia dapet rezeki nomplok kali ya?" Tanya Laskar.

Vino menghela nafasnya pelan."Kalau bener, kita samperin! Gak bagi-bagi tuh anak!" Kedua nya berlari ke arah cowok yang masuk ke dalam kelas.

Satu kelas merasa aneh dengan cowok itu, tumbenan sekali cowok itu cool biasanya juga amburadul.

"Bar, lo kenapa?"Tanya Malvenzo saat dirinya melihat Akbar yang memakai kacamata hitam dan duduk dengan gaya cool.

Akbar menoleh senyum nya belum juga luntur."Gue lagi seneng nih,Zo."Jawab Akbar.

Malvenzo mengerutkan keningnya."Seneng kenapa? Ketemu cewek cantik lo ya?" Tanya Malvenzo dan Akbar melepaskan kacamata nya.

"Lebih dari itu, Zo."Sahut nya.

Malvenzo yang merasa bingung apa yang di maksud cowok gajelas itu."Tau ah! Bingung gue!"

"Gini---"

Ucapannya terpotong dengan teriakan dua cowok yang masuk kedalam kelas.

"Woi! Akbar! Lo dapet rejeki nomplok gak bagi-bagi ya, lo!" Teriak Laskar dengan berjalan ke arah Akbar yang menatapnya datar.

"Medit lo! Bagi-bagi njing!" Tambah Vino.

"Apaan sih nyet!" Akbar menggeleng kepalanya.

"Lo habis ketiban rejeki kan?"Tanya Laskar dengan menunjuk wajah tampan Akbar.

Akbar menepisnya."Ketiban rejeki pala lo! Yang ada gue habis Ketiban batu bata tadi!"

Vino tertawa keras."Mampus!"

Akbar mencibir."Ngapain sih lo berdua?! Gak ada kerjaan ya?"

Laskar menggeleng kepalanya dengan mengusap dadanya sabar."Sabar gue, Bar. Lo kenapa? Tumbenan senyum bagai momo!" Sahut Laskar dan Malvenzo tertawa keras.

MALVENZO : DANGEROUS HUSBAND [ END! ] ( SEBAGIAN CHAPTER AUTHOR HAPUS! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang