25. 🐣

1.3K 59 6
                                    

Aku saranin buat baca part sebelumnya supaya tidak lupa alur ceritanya ya.

____________________________

بسم الله الرحمن الرحيم✨

“Kesetiaan, kebaikan, dan ketulusan seseorang tidak bisa diukur dengan apa yang terlihat di depan matamu, melainkan dengan apa yang terjadi dibelakangmu.”

(Syarifah Farwa Bin Smith)

Ophi_16


25. Menikah?

Setelah selesai mengajar Maira Larissa memasuki sebuah restoran untuk bertemu seseorang. Dirinya duduk disalah satu kursi setelah memanggil salah satu pelayan.

Beberapa menit kemudian sang pelayan datang membawa pesanannya. Baru saja gelas minumannya ingin mendarat di meja tapi ada seseorang yang menabrak lengan pelayan tersebut hingga minuman tumpah mengenai bajunya.

Larissa kaget dan langsung berdiri. Memandang wanita yang telah menyenggol minuman nya hingga tumpah. Terlihat wanita itu menutup mulutnya juga karena kaget.

"Ya ampun maaf ya, Nak. Ibu tidak sengaja."

Wanita itu, Aya, mendekat kearah Larissa. Niat awal yang ingin marah tapi diurungkan karena melihat Aya yang sepertinya tidak sengaja.

"Tidak apa-apa, Bu. Hanya basah sedikit saja kok."

"Kamu duduk dulu. Biar Ibu pesankan lagi. Lagipula ini restoran milik Ibu," ujar Aya lalu menyuruh salah satu pelayan untuk membuatkan minuman lagi.

Larissa sedikit kaget begitu mengetahui jika wanita didepannya ini adalah pemilik restoran. Dengan canggung Larissa duduk. Mendapat notifikasi dari ponselnya jika temannya tak bisa datang karena ada urusan.

Larissa berdecak membuat Aya kembali menatapnya. Aya duduk didepan Larissa.

"Sekali lagi Ibu minta maaf ya. Tadi buru-buru mau ketemu anak Ibu tapi kayaknya gak ada disini."

Larissa hanya mengangguk.
Begitu pesanan datang Aya bertanya. "Mbak. Azri nya ada tidak?"

Larissa menaikkan alis seperti tak asing dengan nama itu.

"Mas Azri baru saja keluar, Bu. Ada urusan sebentar katanya."

Setelah pelayan pergi Aya mengobrol panjang lebar dengan Larissa. Dengan obrolan itu dirinya tahu jika Azri yang dimaksud Aya adalah Azri yang sering Maira ceritakan.

➷━━━━━━━━❥━━━━━━━━➷


"Maira jangan lari-lari," ujar Asya ketika melihat Maira bermain di taman belakang.

Saat ini Maira, Asya juga Athaya tengah berada di taman belakang rumah.

Athaya yang dikejar Maira langsung menghentikan larinya. Sambil lalu menggaruk alis. Pemuda itu menangkap Maira yang berlari kearahnya.

Berjalan menuju Asya yang duduk di gazebo.

"Ini minum dulu." Asya menyodorkan botol minuman pada Maira.

"Oh ya Maira mau ambil mainan didalam dulu.

Setelah kepergian Maira Athaya melirik Asya yang memandang arah lain.

Gadis itu telah berhasil mencuri perhatian juga menciptkan getaran aneh pada hatinya.

Athaya tak bodoh jika dirinya sudah jatuh dalam pesona gadis didepannya.

Ikhlaskah Aku? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang