Kapan Akan Terbuka ? [SELESAI]

Prolog

Seorang pemuda memiliki mata beriris abu-abu terang, berkulit putih, bertubuh tinggi sedang menatap hamparan pantai di langit yang sudah berwarna jingga terang. Raganya di tempat, tetapi jiwanya tak di sana. Manik mata abunya memandang kosong padahal pemandangan senja di pantai sangat indah tak memikat matanya.

Kemudian, ia merogoh sebuah benda pipih berbentuk persegi panjang, membuka layar yang terpampang di hadapannya. Menampilkan sebuah foto sosok gadis berjilbab putih memakai seragam putih biru sedang menikmati es krim cokelat di taman dengannya. Pemuda itu melengkungkan bibirnya dengan sempurna, menatap wallpaper ponsel yang ia pasang. Manik matanya berubah menjadi sendu.

"Misha ... aku kangen kamu ...."

"Tiga tahun sudah berlalu, tetapi dirimu masih berlabuh di hatiku. Hingga detik ini aku tidak bisa melupakanmu, Misha ...."

"Setiap kamu dan Abbas liburan semester ke Jakarta, aku senang sekali karena aku bisa bertemu denganmu, tetapi aku sudah tidak memiliki kesempatan untuk memiliki dirimu lagi. Aku ... gagal move on, Misha."

"Aku masih mencintaimu, Nadhira Misha Malaika ...."

"Aku tahu ini salah. Semoga kamu selalu berbahagia dengan saudaraku, Abbas. Doakan selalu aku semoga aku bisa melupakan dirimu."

Pemuda itu memeluk ponselnya, kemudian manik matanya mengeluarkan buliran bening kemudian jatuh mulai membasahi pipi, tubuhnya mulai bergetar, ia memejamkan matanya dengan sempurna.

Kapan hatiku terbuka melupakanmu?

Kapan hatiku terbuka memulai cinta lagi?

Move on,

Satu kata yang mudah terucap, tetapi sulit untuk dilakukan.

Sudah seribu cara aku mencoba, tetapi kamu tak enyah dari pikiranku.

Mengapa sulit sekali?

Ini sangat menyiksa hatiku ....

Aku tersiksa ....

Mencintai seseorang yang sudah memiliki suami ....

~ Danish Wahidan ~

Hay jumpa lagi denganku.

Udah hampir 3 Minggu nggak publish cerita akhirnya aku kembali dengan cerita baru.

Nih aku buat spin off dari cerita Tentang Nadhira yang pemerannya Danish.

Di sini Danish akan menemukan jodohnya yang sesungguhnya.

Jangan benci Danish ya, dia sama terlukanya dengan Abbas dulu. Di sini dia nggak jahat kok. Kita lihat aja ya nanti.

Gimana nih prolognya?

Publishnya nggak bisa sesering dulu, karena aku punya kesibukan nugas dan kuliah. Maaf ya. Mungkin aku akan lambat mengerjakan cerita ini.

See you bye bye di part berikutnya.

Ayolah tekan bintang dan komentar ya.