Part 13 || Berbalik Mengintrogasi

44 13 21
                                    

Tambahin vidio dari youtube. Enjoy'in aja ya😉

"Kecurigaan selalu ada, tapi kepercayaan menutupinya walau terpaksa."

~ Malven Arion ~

Malven menelpon Gerry, tetapi tak dapat jawaban sama sekali. Ke mana perginya Gerry?

Malven mencoba untuk mendatangi rumahnya. Di perjalanan pun pikiran Malven tak bisa diam-tenang. Katanya Gerry ada kelas sampe sore, kenapa nongol di siang bolong? Malven mengingatnya.

Suara anjing menggongong menyambut kedatangan Malven. Dia yang takut anjing pun tak berani masuk-menahan tangan membuka gerbang. Dia bertanya pada orang di sekelilingnya yang sedang lewat itu.

"Permisi,apakah nyonya melihat Gerry memasuki rumah ini?" tanyanya sopan pada ibu yang tengah menggendong buah hatinya.

"Em, sepertinya tidak. Biasanya kalau Gerry di rumah ada tanda-tandanya. Nah ini nggak ada musik bunyi. Gerry biasanya suka nyalain musik sekaligus nyanyi-nyanyi, tapi enak didengernya. Ibu aja kesepian karena akhir-akhir ini nggak bisa denger Gerry nyanyi ..."

Kalo gue tetep di sini, mungkin ibu ini akan ceramah panjang lebar. Ini bukan saatnya untuk mendengarkan pujian Gerry, batin Malven.

"Anjingnya pun saya yang kasih makan. Ibu tidak tega kalau anjingnya mati, bisa-bisa Gerry ..."

"Oke, baiklah. Lain kali saya ke sini lagi, makasih informasinya nyonya ..." Malven memotong pembicaraan ibu itu. Walau terkesan tidak sopan, tapi dia tidak bisa berlama-lama.

Ke mana perginya Gerry, batin Malven.

Dia kembali mengambil HP dari sakunya. Kali ini bukan Gerry yang dia panggil, melainkan Zea.

"Halo, Kak Ze, Gerry
di situ nggak ya?"
tanya Malven setelah
Zea mengangkatnya.

"Ga ada. Bukannya
se-apartemen sama lo?"
tanyanya balik.

"Iya, tapi dia pergi nggak pamit."

"Halah, nanti juga balik lagi,"
jawabnya santai.

"Ya sudah, makasih infonya Kak."

Malven menutup telpon. Dia menjambak rambutnya karena kesal dengan diri sendiri.

"Lo ngapain di sini?" tanya seseorang dari belakang, yang tak lain adalah Gerry.

"Cariin lo."

"Ikut gue!" Gerry mengajak Malven ke suatu tempat menggunakan mobil milik Gerry.

Malven merasa aneh. Ada apa dengannya? Dan apa yang ingin Gerry katakan? Serta, akan membawa Malven ke mana?

Di dalam mobil ... Malven berceloteh, tapi Gerry masih saja terdiam.

"Gue mau ngomong sama lo," ucap Malven.

"Nanti aja," singkatnya-tatapan Gerry mengarah ke depan, bahkan tampak kosong. Tatapan itu tak bernyawa.

Mobil berhenti di dekat bangunan tua. Mereka naik ke atas gedung. Sampainya di atas, Gerry duduk di kursi besi yang sudah ada berpuluh-puluh tahun di sana. Malven mengikuti. Sepertinya hari ini Gerry yang akan mengintrogasi Malven.

"Gue punya banyak pertanyaan yang melintas di kepala gue, lo harus jawab jujur," ucapan Gerry tampak tegas.

"Gue juga," balas Malven.

VIRULEN (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang