🎈 Bahagian #14 | Seperti Anak Tiri🎈

33 8 3
                                    

MAKAN malam hari ini hanya diisi oleh keheningan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MAKAN malam hari ini hanya diisi oleh keheningan. Baik Keydo, Kay, ataupun Brina belum ada yang memulai obrolan. Kay menatap dua anak muda yang duduk berseberangan dengannya. Ia meneguk air putih sejenak dan bertanya, “Kalian tumben diem aja. Enggak ada yang mau cerita apaaa gitu selama sekolah?”

Keydo dan Brina tidak langsung menjawab pertanyaan Kay. Mereka sempat saling lirik, tetapi segera mengalihkan perhatian kembali ke piring masin-masing yang masih menyisakan sedikit makanan.

“Emang biasanya diem-dieman, ‘kan, Ma?” celetuk Keydo dengan santainya sambil menyendok nasi.

Kay yang mendengar jawaban putranya itu dibuat geleng-geleng. “Ya udah, deh. Mama yang tanya, kalian nanti jawab, ya. Garing banget enggak ada obrolan apa-apa.”

Tidak ada tanggapan apa-apa dari Keydo ataupun Brina. Mereka pasrah saja dengan rencana Kay.

“Sekolahnya lancar tadi?”

“Lancar, Ma.”

Kay beralih menatap Brina yang hanya diam. “Kalo kamu sendiri gimana, Brin? Lancar aja, ‘kan, hari pertama sekolahnya?”

Brina berdeham panjang. Ia membasahi bibir. Entah mengapa, tiba-tiba saja ia merasa gugup.

Kay menelengkan kepala, menatap Brina dengan raut penasaran. “Gimana, Brin?”

Brina segera mengangguk dan tersenyum kikuk. “I-iya, Tante. Lancar, kok.” Gadis itu mengulum bibir dan menatap Keydo dari samping. Sekilas saja.

“Temen-temen kelas asyik, enggak?” Kay kembali melempar pertanyaan. Ia melahap sesendok nasi dan memperhatikan Brina penuh perhatian, menunggu jawaban dari gadis itu.

”Asyik, Tante. Tadi, Brina sempet kenalan langsung sama yang namanya Saki.”

Kedua alis Kay terangkat tinggi mendengar pernyataan Brina. Ia mengerjap beberapa kali dan bertanya, ”Saki ... sahabatnya Kedyo?”

”Emang yang namanya Saki di kelas Keydo siapa lagi, Ma?” timpal Keydo.

Kay lagi-lagi dibuat geleng-geleng dengan sikap Keydo. ”Ido, kamu kalo enggak niat ngobrol sama Mama enggak usah nyeletuk gitu, deh. Jatuhnya ngeselin. Hih!” kesal Kay. Namun, tidak dihiraukan sama sekali oleh Keydo.

Brina tersenyum geli melihat tingkah Keydo dan Kay. Ia segera mengambil alih keadaan, mengantisipasi perdebatan lebih lanjut. “Iya, Tante. Saki sahabatnya Keydo. Dia orangnya baik ternyata.”

Kay tersenyum dan mengangguk-angguk. “Setuju, setuju. Emang baik anak itu. Pertama kali kenal dia, tuh, Tante juga langsung suka. Apalagi, itu ....” Kay menunjuk pipinya sendiri. “Lesung pipinya, tuh, bikin gemes ngeliatnya.”

Keydo memicingkan mata menatap mamanya. Mamanya itu yang selalu heboh jika membahas tentang sahabatnya, apalagi sangat terobsesi dengan lesung pipi milik Saki.

To Make You Smile [TAMAT✓] | @penaka_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang