Well, vote dulu, yuk, sebelum baca
Thanks and enjoy the story!
🙃❤️🎈
“CANGKUL, cangkul, cangkul yang dalam. Menanam cangkul di tanah dalam. Eh, kok, aneh?”
Keydo geleng-geleng mendengar nyanyian Saki. Sementara Brina, gadis itu tertawa sampai memegangi perut.
“Jelas aneh, lah,” sahut Keydo. “Liriknya aja salah. Kamu jangan seenaknya gitu ganti lirik lagu orang, Sak.”
Saki malah cengengesan tanpa dosa setelah ditegur Keydo. “Terus, lirik yang bener apa? Mendadak aku lupa lirik, Do. Aaa ...,” kata Saki sambil memegang kepala dan berakting terhuyung seperti orang pusing yang hendak pingsan.
Brina yang melihat tingkah Saki tersebut tak kuasa menahan tawa. Gadis itu terbahak sambil memegang perut. Air matanya pun sampai menitik. Kamirawaan. Ya, itulah kondisi yang sedang dirasakan Brina saat ini, menangis akibat tertawa yang berlebihan.
“Saki, udah, dong. Aku capek ketawa mulu,” keluh Brina di sela-sela tawa.
Saki tertawa kecil. “Enggak apa-apa, Brina. Ketawa itu bisa buat awet muda, lho. Kan, happy terus. Iya, ‘kan, Do?”
Keydo hanya menanggapi dengan dehaman singkat. Laki-laki itu sibuk menggali tanah dengan cetok menggunakan tangan kiri. Memang menyusahkan melakukan berbagai kegiatan menggunakan tangan kiri bagi yang bukan seorang kidal.
“Ya udah, aku ke dalem dulu, ya. Mau bersihin botol sama ambil kertas buat nulis harapan di kapsul waktunya,” kata Brina sambil memeluk tiga buah botol kaca bekas minuman teh.
“Okay, Brina! Hati-hati, ya.”
Brina tersenyum geli mendengar sahutan Saki. Gadis lantas beralih memandang Keydo yang sedang sibuk menggali tanah. “Keydo, aku ... masuk dulu, ya,” pamitnya dengan agak sungkan.
Keydo menghentikan aktivitasnya sejenak. Ia mengembuskan napas pelan. “Ya,” sahutnya singkat, tanpa menoleh sedikit pun ke arah Brina.
Brina yang melihat respons tersebut hanya tersenyum samar dan segera berjalan memasuki rumah dengan agak lesu. Huh, salah besar ia mengharapkan sikap Keydo akan sehangat Saki. Harusnya ia paham jika Keydo adalah laki-laki yang sudah melekat kuat dengan yang namanya ‘kedinginan’.
Saki menatap Keydo dan Brina bergantian. Entah mengapa, ia merasa ada sesuatu yang mengganjal di antara kedua sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Make You Smile [TAMAT✓] | @penaka_
Novela Juvenil[Fiksi Remaja] - [Tamat] ❨Cerita ini diikutkan dalam ajang High Future Books Writing Competition (HICOM)❩ Keydo itu laki-laki yang dingin, cuek, tertutup, dan tidak terlalu banyak bergaul dengan orang lain. Sedangkan Brina itu gadis yang ceria, mura...