🎈 Bahagian #24 | I Just Wanna Say Sorry (part 2)🎈

30 8 2
                                    

Well, vote dulu, yuk, sebelum bacaThanks and enjoy the story!😁❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Well, vote dulu, yuk, sebelum baca
Thanks and enjoy the story!😁❤️

🎈


“MAKASIH, ya, Sak, udah mau nganterin aku pulang. Maaf, jadi ngerepotin kamu.”

Saki tertawa kecil sambil menatap Brina. Ia dan Brina baru saja keluar dari garasi rumah Keydo, memarkirkan sepeda milik laki-laki yang sedang patah tulang tangan itu. “Santai aja kali, Brin. Enggak usah kaku-kaku amat. Kan, kita sahabatan. Kalo kamu butuh bantuan apa-apa, jangan sungkan buat ngomong ke aku atau Ido.”

Brina tersenyum dan mengangguk pelan. “Oh, ya. Kamu mau mampir, enggak?”

Saki berdeham panjang. Ia mendongak, menatap bangunan rumah Keydo. “Pengin, sih, sebenernya.” Laki-laki itu berhenti mendongak dan kembali menatap Brina. “Sayangnya, aku enggak bisa. Aku harus balik ke sekolah lagi.”

Brina mengernyit bingung mendengar jawaban Saki. “Ada apa, kok, balik ke sekolah lagi?”

Bukannya menjawab, Saki malah terlihat cengar-cengir sambil menggaruk tengkuk. “Aku ... masih ada tanggungan ulangan, Brin. Jadi, harus diselesaiin sekarang, hehe.”

Mendengar pernyataan Saki tersebut, Brina secara otomatis mengembuskan napas berat sambil geleng-geleng pelan. “Ya ampun, Saki. Kamu ada-ada aja, deh. Kenapa bisa sampe nunggak, sih, ulangannya?”

Saki kembali cengar-cengir. Ekspresinya itu membuat dua lesung di pipinya terlihat begitu jelas. “Iseng.”

Lagi, Brina geleng-geleng. “Lain kali jangan diulang, ya, Sak. Kita ini udah kelas 12, waktunya serius. Kurangin, tuh, sikap main-mainnya.”

Saki mengangguk paham atas nasihat yang diberikan Brina. “Siap, Bu Guru!” ucapnya kemudian sambil bersikap hormat selayaknya sedang mengikuti upacara bendera.

Brina spontan tertawa kecil melihat tingkah Saki. “Ya udah, kalo kamu enggak bisa mampir hari ini. Kamu …,” Gadis itu tersenyum manis pada Saki, “semangat, ya, nyusul ulangannya. Semoga nilainya tuntas.”

Saki tersenyum lebar mendengar doa dari Brina. Jujur, ada perasaan senang tersendiri saat Brina menunjukkan sikap perhatian padanya.  Saki kembali fokus. Ia mengangguk antusias sambil dalam hati mengamini doa Brina. “Salam buat Ido, ya, Brin.”

Brina mengangguk menanggapinya. Gadis itu mengantar Saki hingga depan rumah. Ia mendekap tas milik Keydo yang ada dalam pegangan.

“Aku pergi, ya, Brin,” pamit Saki begitu duduk di jok sepeda motor.

Brina mengangguk sambil tersenyum. “Hati-hati, ya.”

Saki tersenyum dan balas mengangguk. Laki-laki itu segera menghidupkan mesin sepeda motor dan melajukannya dengan kecepatan sedang, meninggalkan kawasan tempat tinggal Keydo dan juga Brina.

To Make You Smile [TAMAT✓] | @penaka_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang