Well, vote dulu, yuk, sebelum baca
Thanks and enjoy the story!
😁❤️🎈
OH, kita bagai bumi dan bulan
Berpasangan walau tak sejalan
Mungkin, kita harus belajar pada mereka
'Tuk tetap bahagiaKedua mata Keydo terpejam rapat. Dahi laki-laki itu berkerut dalam. Ia berdecak kesal kemudian dan membuka mata. Dengan kasar, ia melepas earphone yang semula menyumpal kedua telinga. Ia melirik jam yang bertengger di dinding kamar.
Pukul 23:15 dan Keydo belum berhasil tidur. Padahal, ia sudah mendengarkan banyak lagu yang bertempo lambat---setidaknya yang akan membuatnya cepat mengantuk. Akan tetapi, usaha yang biasa ia lakukan kali ini tidak berhasil.
Keydo mengembuskan napas berat. Ia menurunkan pandang, menatap kondisi tangan kanannya yang memilukan. Mungkin, itu adalah salah satu alasan mengapa ia jadi sulit tidur. Ia khawatir tangannya akan kenapa-kenapa. Pasalnya, ia biasa tidur menghadap kanan.
Menyerah karena tidak bisa tidur, Keydo pun menurunkan kaki dari ranjang. Remaja laki-lak itu berjalan menuju meja belajar. Pandangannya terpusat pada bundel kertas di atas meja. Itu adalah fotocopy catatan materi pemberian Brina tadi siang.
Tanpa sadar, sudut bibir Keydo tertarik ke atas. Ia mengambil bundel kertas tersebut dan memandangnya lebih dekat. Tiba-tiba saja, ia tertarik untuk membaca materi yang ada pada fotocopy catatan tersebut. Padahal sebenarnya, ia sudah membaca secara keseluruhan tadi siang.
Keydo berjalan ke arah ranjang untuk mengambil ponsel dan earphone. Setelah itu, ia memutuskan untuk keluar kamar dengan tangan kiri yang penuh akan barang bawaan, seperti fotocopy materi, ponsel, dan earphone. Tujuannya saat ini adalah taman belakang rumah, tempat favoritnya untuk menenangkan diri atau sekadar melakukan hobi---membaca buku dan mendengarkan musik.
Langkah Keydo terhenti saat hampir sampai dekat pintu menuju taman. Ia melihat pintu tersebut terbuka sedikit alias tidak terkunci. Keydo menautkan kedua alis bingung. Ia menoleh ke sekitar. Tidak ada siapa-siapa lagi selain dirinya dan ....
Tunggu. Keydo kembali menoleh ke sekitar. Di ruang tengah hanya ada dirinya saja. Akan tetapi, mengapa ia seperti mendengar sebuah suara? Mirip ... suara isakan.
Keydo kembali menatap pintu menuju taman belakang rumah. Keadaan taman tampak sepi, tetapi ia tidak tahu bagaimana dengan ayunan di sana. Laki-laki itu lantas memberanikan diri berjalan ke arah pintu. Ia menarik gagang pintu tersebut, menciptakan celah lebih lebar agar ia bisa lewat.
Tubuh Keydo seketika menegang di tempat saat melihat ada sesosok perempuan yang duduk di salah satu ayunan. Kepala perempuan itu tertunduk, membuat rambut panjangnya menutupi paras perempuan itu. Sulit bagi Keydo untuk mengenali perempuan tersebut. Akan tetapi, apakah perempuan itu manusia?
KAMU SEDANG MEMBACA
To Make You Smile [TAMAT✓] | @penaka_
Teen Fiction[Fiksi Remaja] - [Tamat] ❨Cerita ini diikutkan dalam ajang High Future Books Writing Competition (HICOM)❩ Keydo itu laki-laki yang dingin, cuek, tertutup, dan tidak terlalu banyak bergaul dengan orang lain. Sedangkan Brina itu gadis yang ceria, mura...