Well, vote dulu, yuk, sebelum baca
Thanks and enjoy the story!
This is the last bahagian
🙃❤️🎈
DECAK pelan keluar dari mulut Keydo. Laki-laki itu berdesis samar sambil mengacak-acak rambut menggunakan tangan kiri. Laki-laki itu terlihat frustrasi. “Di mana, sih?” sungutnya lirih. Ia berjalan menyelesik setiap titik di taman belakang rumah.
“IDO! BURUAN KELUAR!”
Keydo menoleh ke belakang. “Iya, Ma, sebentar! Ido lagi nyari notes!” sahut Keydo sambil berteriak.
Laki-laki itu kembali mencari notes-nya yang hilang. Ia baru sadar jika benda itu hilang ketika akan bersiap pergi ke sekolah. Ia menduga jika notes-nya tertinggal di taman saat hendak meminta penjelasan Kay tadi malam. Sayangnya, sudah bermenit-menit Keydo mencari, benda tersebut tak kunjung ketemu.
“Ayo, dong, ketemu!” gerutu Keydo. Ia mencari di ayunan, di sekitar pohon trembesi, dan pot-pot tanaman. Setiap jengkal taman ia teliti. Nahas, hasil tetap saja nihil. “Ck! Di mana, sih, notes-nya?”
“Kamu nyari ini, Do?”
Keydo terperanjat. Laki-laki itu langsung berbalik badan. Ia melihat seorang gadis berseragam sama seperti dirinya---seragam identitas SMA Speranza---tengah berjalan ke arahnya. “Brina ...?” gumamnya, menyebut nama gadis itu. Perhatian Keydo lantas terjatuh pada benda di tangan kanan Brina. Keydo refleks menunjuk benda tersebut menggunakan jari telunjuk kiri. “Itu, kan ....”
Brina menatap arah yang ditunjuk Keydo. Gadis itu tersenyum. “Oh, iya. Ini ... notes kamu,” katanya sambil berjalan menghampiri Keydo. Ia serahkan notes yang dipegangnya pada Keydo, mengembalikan benda tersebut pada empunya.
Keydo dengan cepat mengambil alih notes tersebut. “Kenapa notes-nya ada di kamu?” tanyanya sambil menatap tajam Brina.
Brina berdeham panjang. Gadis itu teringat akan kejadian tadi malam.
Selesai buang air besar, Brina kembali ke taman belakang rumah, menemui Keydo.
“Maaf, ya, jadi nunggu lama ....” Suara Brina memelan begitu menyadari keadaan taman belakang rumah Keydo yang sepi. Tidak ada siapa-siapa di tempat tersebut selain dirinya. Brina mengedarkan pandang, mencari sosok Keydo. Seingatnya, laki-laki itu ada di tempat ini. Namun, kenapa sekarang malah menghilang?
Brina berjalan lebih jauh ke area taman. “Ido?” panggilnya. Gadis itu mengedarkan pandang. “Ido mana, ya? Kok, enggak ada di sini?”
Gadis itu menggaruk kepala, bingung. Ia tak sengaja menunduk dan menemukan sebuah benda yang tergeletak di tanah berumput. Dahi Brina berkerut samar. Merasa penasaran, gadis itu membungkuk untuk memungut benda tersebut. “Notes?” gumamnya. Gadis itu termenung beberapa saat karena merasa tidak asing deengan penampilan notes tersebut. “Ini ... notes-nya Ido, ‘kan?”
KAMU SEDANG MEMBACA
To Make You Smile [TAMAT✓] | @penaka_
Novela Juvenil[Fiksi Remaja] - [Tamat] ❨Cerita ini diikutkan dalam ajang High Future Books Writing Competition (HICOM)❩ Keydo itu laki-laki yang dingin, cuek, tertutup, dan tidak terlalu banyak bergaul dengan orang lain. Sedangkan Brina itu gadis yang ceria, mura...