25

251 42 0
                                    

Jeno memainkan ponselnya seperti bermain fingerspin ditangannya. sejak tadi ia sangat gundah. ingin sekali dirinya menelvon Ashley saat ini, namun ia ragu untuk melakukannya.

"dicoba dulu gapapa kali ya" gumamnya

akhirnya ia menutuskan untuk menelvon gadis itu. belum panggilan itu masuk selama 5detik, sudah diriject langsung oleh sipenerima.

"langsung di rijek?" ucapnya kaget

Jeno menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"dia semarah marah marahnya gitu ke gue?" gumamnya masih kaget

"tapi apa yang gue bilang kan emang gak bercanda? dianya bengong gitu aja ya bikin gue malu!"

dilain tempat, Ashley menekuk wajahnya kesal setelah menerima telvon dari Jeno. apapun yang berkaitan dengan Jeno kini mengganggu pikirannya, sebab ia selalu teringat dengan candaan Jeno yang membuatnya sedikit berharap.

"kenapa lagi?" tanya Mark

rupanya mereka masih bersama.

"hah? gak ada"

Mark tak lagi bertanya.

"besok pertemuan terkahir. lo jangan males buat ngulang-ngulang lagi semuanya" ucap Mark yang kini mulai mengemasi barang-barangnya sebab hari sudah menunjukkan pukul 21.29 sudah melebihi jam les Ashley

Ashley sungguh berat hati untuk berpisah dengan Mark yang sudah membuat nya terlalu nyaman bersamanya.

"Mark, lo mau balik sekarang? gu-gue belum ngerti yang ini" alasannya sambil menunjuk soal sembarangan

Mark sekilas melihat soal tersebut

"apa yang gak ngerti? lo udah bener 10x lebih ngerjain soal itu. kalo nanti ada yang ragu bisa imess gue"

rencana Ashley untuk menahan Mark dengan alasan itu gagal.

"eh lo gak makan dulu Mark? gue mau pesen nasi kebuli nih, makan bareng gue yuk"

lagi-lagi Mark menatapnya heran karna sikapnya yang aneh seperti ini

"tadi kita udah makan sei sapi dibawain bokap lo. mau makan apaan lagi?"

sekali lagi gagal untuk menahan Mark pulang. wajah gadis itu tertekuk lesu.

"lo kenapa? kenapa nahan-nahan gue kaya gini?"

Mark rupanya sudah menebak jika Ashley tengah berusaha untuk menahannya. namun gadis itu tak dapat menjawab pernyataan dari Mark, ia juga bingung karna apa.

"gue tanya kenapa? malah diem" tanya Mark lagi

Ashley akhirnya merespon pertanyaan Mark, kepalanya menggeleng pelan untuk mengatakan tidak ada.

Mark menghembuskan nafasnya kasar.

"mau duduk didepan sama gue?" 

mendengar ajakan Mark, kepala yang tadinya tertunduk, mendongak tegak sekarang.

"maksud lo?"

"ikut aja"

kini mereka berdua berjalan keluar menuju teras rumah. Mark mendudukan dirinya di kursi yang tersedia disana, diikuti Ashley disebelahnya.

"gue temenin sampe jam 10" ucap Mark

gadis itu tersenyum senang mendengarnya. tak sengaja Mark memergokinya yang tersenyum.

ASHLEY - NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang