56

217 46 1
                                    

sorry banget kalau author upnya slow banget, karna ada kesibukan RL! alhamdulillah author keterima kerja, jadi harap maklum ya🤗

~

PLAK!!

Yeri mendapat tamparan keras dari papinya

"PAPI!!" pekik maminya yang kaget

"GUE UDAH NGINGETIN LO JANGAN BIKIN ULAH LAGI!! SEKARANG LIAT?! MEREKA NAIKIN LAPORAN KEKERASAN UNTUK ELO!" bentak pria yang merupakan ayah kandung Yeri

Yeri hanya diam menahan seluruh amarahnya dengan tatapan satu arah. ia tidak menangis sama sekali

"GUE UDAH MUAK SAMA KELAKUAN LO!" ujarnya lagi

"MI, TARIK SELURUH FASILITAS ATAS NAMA YERI! itu hukuman buat lo!" tutup Dong Wook yang langsung meninggalkan Yeri dan maminya

maminya segera memeluk putri tersayangnya

"it's okey darling, papi kamu pasti bakal urus semuanya" ujar Inna menenangkan Yeri

namun Yeri melepaskan pelukan maminya itu, lalu pergi tanpa sepatah katapun memasuki kamar. Inna menatap kepergian anaknya dengan tatapan sendu.

Yeri berkaca pada cermin melihat pipinya yang memerah. ia pun menarik laci nakas yang berisikan banyaknya obat-obatan entah obat apa itu. ia mengambil salah satu obat berbentuk salap, lalu mengoleskannya pada pipi memarnya

matanya pun tertuju pada kalung cantik yang terpasang dilehernya. ia pun memegangi liontin tersebut untuk meluruskan posisinya, namun ia merasa ada bagian yang janggal pada liontin itu.  akhirnya ia mencoba untuk melepaskan untuk ia periksa secara detail

dahinya mengerut melihat bekas lem yang telah mengering dipinggiran liontin. ia pun menyalakan lampu belajarnya agar dapat dilihat lebih jelas lagi. setelah menemukan kejanggalan, Yeripun mencoba mencongkel bagian belakang liontin mengenakan jarum pin. saat liontin terbelah 2 ada benda kecil yang jatuh ke permukaan meja. Yeri mengambilnya untuk memeriksanya

"HAHAHAHAHAHA...." tawa keras dan nyaring menggema setiap sudut kamar gadis itu

"JADI GUE DISADAP SELAMA INI? HAHAHAHAHA...." ujarnya lagi dengan ekspresi aneh


"MATI LO-zssskkk"

Mark langsung melepas handsfreenya setelah mendengar kalimat terputus Yeri yang terakhir. bibir bawahnya terulum, tampaknya ia sedikit khawatir

"dia kaga mungkin berani macem-macem lagi kan?" gumamnya
.
.

kabar soal kekerasan sekolah yang dilakukan oleh Yeri terhadap Ashley telah menyebar dengan cepat oleh warga sekolah. semua murid bisik berbisik berbagi keburukan Yeri yang pernah mereka alami atau diketahui. dalam semalam saja citra baik yang ia tampakkan selama itu hancur seketika

kabar baiknya pun, seluruh harta orangtua Ashley telah dikembalikan oleh pihak penyitaan kemarin siang.

hari ini kebetulan Ashley mulai masuk sekolah diantar oleh kedua orangtuanya.

"papa sama mama balik dulu ya. nanti kabarin papa kalo kamu siap-siap mau pulang" ujar Suho sambil menyiumi dahi anak gadisnya.

"kabarin mama langsung ya nak kalo kamu gaenak badan atau kenapa-napa" pesan Airin

"iya mah, pah.. Ashley masuk dulu" pamitnya bersalam

ASHLEY - NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang