51

233 53 6
                                    

"APA LO BILANG?!" bentak Jeno marah

Mark mencoba menenangkan para sahabat yang mendengar penjelasannya

"lo semua denger ini"

Mark memutar rekaman pembicaraan Yeri waktu itu. hasilnya terkaget tak menyangkalah mereka semua.

"j-jadi maksudnya selama ini kita udah salah nuduh Ashley? b-berarti memang bukan dia yang ngelakuin semua ini?" gumam Haechan terbata-bata

Mark mengangguk pelan mengiyakan

"dan juga waktu accident Yeri disekolah itu rekayasa. gue nemuin balon isi tinta merah jatoh dari roknya. mungkin karna itu bohong makanya dia gamau gue bawa ke RS. dan gue rasa soal gelang itu juga ulahnya Yeri" jelas Mark

Jeno mengacak rambutnya kasar

"sejak kapan lo tau?" tanyanya datar

"belum lama. gue naruh penyadap di kalung yang gue kasi kedia karna gue rasa ada yang janggal soal cederanya itu. dan rekaman ini baru gue denger 2hari kemudian. sebelumnya gue udah mau bicarain ini sama elo Jen, tapi gue masih bingung gimana cara omonginnya"

"KENAPA LO GAK KASI TAU GUE LANGSUNG HAH!" bentak Jeno marah dan langsung menarik kerah Mark

Mark yang tersulut pun melepas kasar tangan Jeno dari lehernya

"KENAPA LO JADI MARAH KE GUA? DARI AWAL GUE UDAH INGETIN KE KALIAN BUAT CARI KEBENARANNYA DULU SOAL CHAT ITU! TAPI APA, LO SEMUA BATU!" bentak Mark

"tapi lo juga marah waktu accident Yeri kan?!" balas Haechan hendak mencari kesalahan Mark

"SEBUT KAPAN GUE MARAHNYA?! SEBUT! gue gak nyalahin Ashley disana! gue gak bicara apapun! gue langsung bawa Yeri pergi bareng Jisung, Chenle! LO BEREMPAT YANG TINGGAL DISANA SAMPE BONGKAR TASNYA!" Mark jadi meledak karna mereka malah jadi mencari kesalahannya

"kenapa pada saling nyalahin dan berasa sok bener lo pada? gue salah, lo semua juga salah! lo sama kita sama Mark, lo juga ikut jauhin dia kalo lo lupa. jangan pada bertindak sok paling bener kalo udah begini" saut Jaemin

untuk omongan Jaemin, Mark punya alasan. tentu saja alasan yang sama dengan Jeno, karna mengingat kondisi mental Renjun. namun pria itu tak akan mengungkapkannya. ia terima perkataan Jaemin terhadapnya

"kita harus minta maaf sama Ashley sekarang" tutur Haechan

"tapi kita gatau dimana kak Ashley tinggal" balas Jisung

merekapun terdiam frustasi kembali

"gue tau. dia ngekos dirumah depan" ucap Mark

Jeno menatap tak percaya Mark

"Mark?"

"Ashley yang minta buat gak kasi tau alamat dia kesiapapun. sampai kemaren kejadian dia digampar Insoo gue juga udah berusaha untuk bujuk dia buat izinin gue kasi tau keberadaan dia sama lo. lo liat sendiri chatnya"

Mark menunjukkan isi percakapan mereka kemarin. Jeno mengepalkan tangannya marah, ia benar-benar sangat menyesal karna tak mempercayai gadis itu dari awal. sungguh menyesal teramat dalam ia sekarang

"ayo kita kedepan" ajak Mark

merekapun buru-buru keluar rumah untuk menemui Ashley. namun, yang mereka lihat sekarang gadis itu sedang berada didalam pelukan kakak kelas mereka, Winwin

ketujuh pria itu perlahan menghentikan langkah mereka.

"bang Winwin?" gumam Jaemin

mata Jeno tak dapat berkedip sedetikpun melihat kekasihnya itu ditenangkan oleh pria lain. seharusnya ialah yang ada diposisi itu, ialah orang yang selalu ada disisinya, orang yang selalu mendukungnya, sumber kekuatannya dan tempat ia berkeluh kesah menahan beban berat yang ia alami. kini kenyataan baru saja memberitahunya bahwa semua yang dibutuhkan gadis yang ia sayangi itu tidak ada didirinya satu hal pun.

Jeno semakin sadar diri betapa tidak pantasnya ia menjadi seorang kekasih. selama ini ia hanya berperan menjadi pengecut bodoh. seharusnya ia yang paling tahu semua hal tentang gadis itu.

"Jen?"

Jeno menundukkan kepalanya, perlahan ia balik badan dan menjauh

"Jeno?"

"gua gapantes muncul dihadapan dia. pasti dia makin sakit hati ngeliat gua" gumamnya pelan

"kita bisa jelasin bang. kita semua salah paham" ujar Jisung

"karna itu.." Jeno menggantungkan kalimatnya

"selama ini hubungan gue sama dia gada kata pisah, tapi gue malah jadi pengecut disaat saat terberat dia" sambungnya

lalu ia kembali melangkahkan kaki untuk menjauh. semua sahabatnya meratapi punggung lemas Jeno yang perlahan semakin menjauh

"ini gara-gara gue. gue yang bikin dia jadi gini. kalo gue ga nahan-nahan Jeno untuk peduliin Ashley, pasti mereka gaakan kaya gini" gumam Renjun merasa bersalah

Mark menepuk bahu Renjun pelan

"ngga, gaperlu nyalahin diri lo kaya gini. semuanya udah lewat, yang penting sekarang kita perbaiki. ayo minta maaf ke Ashley" ajak Mark menenangkan Renjun

Renjun mengangguk mengiyakan. akhirnya mereka berenam kembali melanjutkan langkahnya menuju Ashley dan Winwin.

Winwin melihat dari tempat ia dan Ashley berdiri jika Mark dan teman-temannya tengah menuju ke arah mereka. ia pun perlahan melepaskan pelukannya dari Ashley

"temen-temen lo dateng" ucap Winwin sambil menyapu air mata dikedua pipi gadis itu

perlahan Ashley berbalik melihat mereka sambil menahan isak tangisnya yang belum selesai. selain kaget melihat kehadiran mereka ia juga melirik deretan itu dan tak menemukan Jeno kekasihnya

"Ley.. kenapa lo nangis?" tanya Jaemin menatap khawatir dengan yang lain

Ashley menatap mereka masih dengan tatapan kaget karna tiba-tiba saja mereka tampak seperti mengkhawatirkan dirinya

"Ley" panggil Haechan

"kita mau minta maaf" lanjutnya

"kita salah selama ini. kita terlalu cepat nangkep sesuatu yang belum jelas kebenarannya gimana. kita salah, kita jahat banget ke elo. kita udah tau kebenarannya Ley.. maaffin kita yang brengsek banget selama ini" jelasnya

tangis Ashley kembali pecah hingga lututnya lemas dan membentur jalan. Winwin yang berdiri dibelakangnya tentu saja spontan menahan tubuh gadis itu

"kenapa lo semua baru sadar sekarang huaaaa... lo semua gatau apa yang  gue alamin selama ini.... lo semua jahat ke gueeee..." ujarnya yang teramat kecewa hingga sesegukkan kencang tak dapat menahan tangisnya

"maaf Ley... maaffin kitaa.." ucap Renjun yang juga berlutut untuk meraih kedua tangan lemas Ashley

"lo semua jahat... huaaaa" Ashley terus mengucapkan kalimat itu dengan tangis kencang

"kak Ashley, kita bener-bener minta maaff.. kita memang jahat banget ke elo, please maaffin kita kak.. tolong" ujar Jisung sambil menghapus air mata Ashley yang membanjiri pipinya

benar-benar terasa sesak sekali dada Ashley saat ini. ia tak sanggup untuk berdiri tegak karna lemas.



dari jendela lantai 2 tepatnya dikamar Mark, ada sepasang mata yang memerah menatap kearah dimana sahabatnya dan kekasihnya berada.

"apa mungkin setelah semua ini kita masih bisa kaya dulu lagi nanti? apa lo masih bisa nerima gue Ley?"




-tbc
jangan OVT dulu dong Jen:(

ASHLEY - NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang