"ayah?!"
Jeno terbangun dari duduknya saat melihat kedua mata ayahnya mengerjap pelan.
"om, ayah udah sadar!"
Onew dengan segera memanggil dokter untuk memeriksa Jaejoong.
Jaejoong cukup resah melihat kehadiran Jeno yang kini sudah tahu soal penyakitnya.
"sel kanker anda semakin menyebar lebih dari setengah hati anda pak, apa anda sudah memutuskan soal pembicaraan kita yang terakhir kalinya?" tanya Dokter yang selama ini merawat Jaejoong
"soal itu aku akan menemuimu nanti. saya minta kalian meninggalkan aku dengan anakku dulu, aku ingin bicara dengan Jeno" pinta Jaejoong masih dalam keadaan lemah
"baik pak" balas Onew
Onew akhirnya keluar bersama dokter dan perawat.
"kenapa ayah menyembunyikannya dari kami?!" tak disangka-sangka anak lelaki yang biasanya sangat keras terhadap ayahnya itu menitikkan air matanya
Jaejoong mencoba meraih dan menggenggam tangan Jeno
"Jeno, dengar ayah.. jangan menangis, ayah tidak apa-apa. soal Sungchan, maafkan ayah.. maafkan ayah sudah sangat menyakiti kamu, bunda dan Taeyong. tapi jangan salahkan Sungchan, menjadi anak ayah bukanlah kesahalannya"
Jeno semakin terisak mendengarnya, hatinya sangat sakit, tapi lebih sakit setelah mengetahui penyakit ayahnya selama bertahun-tahun ini.
"tolong terima Sungchan menjadi saudara kamu, karna-AKH!!!"
Jaejoong sepontan meremat bagian bawah dadanya yang terasa sangat sakit
"ayah?! kenapa ayah?!" tanya Jeno panik
"DOKTER!! DOK-"
"stttt..."
Jaejoong menahan Jeno untuk keluar memanggil dokter
"ayah tidak apa-apa.. tolong temani ayah lebih lama lagi disini, ayah ingin bicara banyak denganmu" pinta ayahnya
Jeno akhirnya kembali duduk menuruti permintaan ayahnya
"ayah banyak salah ya sama kamu selama ini? maafkan ayah.. memang cara ayah sangat salah, terlalu memaksakan kalian diusia muda seperti ini. tapi ayah tidak punya pilihan lain, ayah ingin anak-anak ayah berhasil melanjutkan peran ayah jika nanti ayah sudah tidak-"
"stop! ayah masih hidup dan pasti bisa senbuh!!" hentak Jeno yang tak ingin ayahnya melanjutkan kalimatnya
senyum terlihat diwajah pucat Jaejoong, tangannya terangkat untuk mengelus surai anaknya itu
"kau sudah tumbuh sangat baik selama ini anakku.."
Jeno memegang erat tangan Jaejoong yang mengelus rambutnya
"ayah pasti akan sembuh! ayah pasti sembuh!"
.
.sudah sehari berlalu dan Ashley tak henti-hentinya mengulang panggilan untuk Jeno di ponselnya.
"kamu dimana sih Jen...." itu gumamnya dengan keresahan
beberapa kali ia sudah berbagi kabar dengan Taeyong dan Sungchan tapi tetap saja, mereka juga tak tahu kabar Jeno.
Ashley menoleh kearah jam beker yang menunjukkan pukul 10 malam. hal itu membuat Ashley benar-benar sangat resah.
"gue gabisa tenang kalo kaya gini!" gumamnya dengan tekad
ia berniat untuk keluar mencari Jeno. entahlah ia tak tahu dengan tujuannya, yang penting dia keluar sekarang untuk mencari kekasihnya.
Ashley keluar kamar dan langsung mengambil kunci mobil Irene, namun ia berhenti sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASHLEY - NCT DREAM
Fanfictionmampir ajalah bestie, mari mari!!! HR #1 - ffnct 772022