63

277 35 0
                                    

astaga maaf banget yang nungguin work ini, aku lupa kalo chapter ini ternyata belum di up tanggal 12 kemarin, seharusnya chapter ini di up pada tanggal itu huhu..

mohon maklumi ya karna kerjaan aku banyak banget. aku kira kemarin setelah sempat cek chapt ini udah aku publish, ternyata belum:(

________________________

Jaejoong terbaring disebuah ruangan dengan pakaian serba putih. tak lama matanya perlahan mengerjap pelan untuk membuka mata.

"Pak Jae, anda sudah sadar?" tanya pria berstelam dokter senior disamping ranjangnya

dengan senyum Jaejoong mengangguk

"bagaimana hasil kali ini?" tanyanya dengan wajah penuh harap

namun dokter memberi jawaban yang tak sesuai dengan keinginannya

"kapan anda akan memberi tahu keluarga anda? keadaan anda semakin lama semakin memburuk pak"

Jaejoong menatap lurus pandangannya. bibirnya sedikit terangkat untuk tersenyum

"putra-putraku masih perlu banyak belajar. aku harus mendidik mereka dengan tegas agar mereka menjadi kuat jika suatu saat aku sudah tidak ada, mereka akan siap untuk menggantikan posisiku memimpin keluarga dan perusahaan" jelas pria itu

sang dokter tersenyum hangat

"anda hebat pak"
.
.

Jeno menarik tali gas motornya kencang menempuh jalanan. mata anak itu tampak merah dengan sorot yang sangat tajam. ia mengendarai motor menuju perusahaan ayahnya

setelah sampai, Jeno dengan brutal menerobos ke ruang kerja Jaejoong

BRAK!

"maaf Tuan Muda Jeno, bapak sedang tidak ada di kantor" ujar si sekretaris yang menyusul Jeno dari belakang

"KEMANA DIA?!"

"ada meeting dengan klien diluar Tuan Muda"

"BERI AKU ALAMATNYA SEKARANG!"

"maaf Tuan Muda, kami tidak bisa"

"AKU BILANG, BERIKAN!" Jeno dikuasai amarahnya saat ini

namun asisten tersebut hanya bisa menunduk takut karna tak bisa memberi alamat dimana Jaejoong berada. saat itu tiba beberapa tim keamanan ke ruangan itu

"selamat siang Tuan Muda Jeno, bapak sedang dalam perjalanan menuju kemari. bapak meminta Tuan Muda untuk menunggu disini"

Jeno bertagak pinggang menunggu Jaejoong yang akan datang.

"mau apa datang kemari?" tanya Jaejoong begitu masuk kedalam ruangannya

Jeno berbalik dan menyusul ayahnya yang terus berjalan menuju meja kerjanya

"siapa Sungchan?!"

Jaejoong menoleh ke Jeno sebentar, ia terkaget.

"ternyata Taeyong sudah memberi tahumu"

"SIAPA DIA?!" Jeno memekik dengan mata merah

Jaejoong menatap Jeno lama

"dia saudaramu, adik Taeyong dan anak ayah"

"jadi benar?!" Jeno tampak kacau setelah mendengarnya

"pulanglah, jangan mengganggu ayah" ucap Jaejoong

Jaejoong tiba-tiba saja merasakan ada yang tidak beres pada kesehatannya.

"TERNYATA ANDA MEMPUNYAI SIMPANAN DAN JUGA ANAK DARINYA!" runtuh sudah perisai kemarahan Jeno yang sudah menggunung

ASHLEY - NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang