18

325 53 0
                                    


disinilah Ashley sekarang, dirumah keluarga Bhakary. kini mereka tengah makan malam. hanya ada om Bhakary, tante Tiff, dan Taeyong. Jeno tentu saja tidak ada.

"kamu makan yang banyak ya sayang, jangan sungkan" ucap tante Tiffany.

"iya tante, terimakasih"

Ashley mencoba menikmati suasana dengan senyum canggung.

"hm Ashley, kamu kelas berapa? kelas 11 kan?" tanya om Bhakary.

"iya om, satu kelas sama Jeno"

om Bhakary mengangguk namun wajahnya tidak bereaksi apa-apa.

"anak itu ya?" gumamnya lagi yang mengundang tatapan Tiffany dan Taeyong waswas.

"bagaimana anak itu disekolah? suka bolos ya? berantem? balapan?"

Ashley terkejut dengan pertanyaan yang di utarakan ayah anak itu.

"baik om, Jeno baik."

namun jawaban Ashley dibalas tawaan keras.

"baik? baik dalam hal merusak reputasi keluarga"

"AYAH!"

Ashley terkejut mendengar Taeyong meneriaki ayahnya.

"Taeyong, siapa yang mengajarkan kamu berani meneriaki ayah?"

"mas cukup mas, gaenak ada tamu ribut-ribut" bisik Tiffany yang masih bisa didengar Ashley diseberangnya.

Ashley sedikit menoleh ke arah Taeyong yang menatap ayahnya tajam. tak enak dengan Ashley, Taeyong pun kembali meneruskan makan malamnya. tampak pria itu buru-buru ingin menghabiskannya. tak lama ia selesai dan langsung pergi meninggalkan meja makan.

mereka bertiga hanya menatap bahu lebar Taeyong yang semakin jauh.

"lihatlah, Taeyong berani meneriakiku seperti itu! ini pasti Jeno yang menghasutnya untuk melawan juga padaku!"

"mas hentikan!"

Ashley yang masih berada disana menjadi tak enak bila terus mendengar perdebatan keluarga itu. ia memutuskan untuk menyudahi makan malamnya.

"om, tante, Ashley ke kamar duluan ya. mau ngerjain tugas yang dikumpulin besok"

"ah iya nak. nanti tante suru bibi anter camilan sama minuman ya biar enak belajarnya"

"gausa tante, Ashley udah kenyang kok. misi om, tante"

pasangan suami istri itu membalasnya dengan senyuman terpaksa.

"Mas, berhenti merendahkan Jeno didepan orang lain! itu teman sekolahnya mas, jangan seperti itu. mengapa kamu selalu menyalahkannya?!" kini Tiffany melepaskan tembok pertahanannya.

"Jeno sudah pergi sekarang, mengapa kamu masih menyalahkannya? apa masih belum cukup menyakiti perasaannya?"

"bunda jangan terlalu membela anak pembangkang seperti itu. seharusnya dulu aku tidak mewujudkan keinginanmu untuk menambah anak lagi"

"MAS CUKUP! PERKATAANMU SUDAH KELEWATAN!" bentak Tiffany.

tapi mereka tidak sadar sebelumnya ada kehadiran seseorang yang baru masuk di kediaman mereka.

"oh kalau saya tau akan dilahirkan menjadi anak anda, mungkin saya juga enggan berada didunia ini"

kedua orang tua itu menoleh ke sumber suara.

ASHLEY - NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang