Jeno baru saja sampai ke tempat kerjanya dan kebetulan ada Om Jidi bossnya.
"lo dari man Jen? jalan lo kenapa pincang begitu?"
"sorry baru dateng bang, gua solo crash tadi. tapi it's oke, udah baikan" ujar Jeno
untuk memastikan Jidi berjongkok dan menepuk pelan kakinya yang pincang
"akhhh!" lirihnya
setelah mendengar lirihan itu om Jidi menarik senyum miringnya
"pulang lu sono. gua kaga nerima orang sakit disini, istirahat dulu aja" ujar Jidi yang kini duduk ke meja pembukuan
"t-tapi om"
"lo bisa lanjut lagi kalo udah sembuh. gua kaga mau berurusan sama hukum kalo nanti lo dikata ngalamin kecelakaan kerja disini. gua gamau ambil resiko" jelas om Jidi
akhirnya Jeno paham, ia pun tak bisa memaksakan boss yang baik itu untuk menerimanya bekerja
ia pun menuruti perintah bossnya itu untuk pulang dan beristirahat
sesampai di apartemen, Jeno merebahkan diri di sofa. matanya menatap lama kakinya yang dibalut perban
TING TONG!!!
kepala Jeno menoleh ke pintu setelah mendengar bell apartnya berbunyi
"siapa?" gumamnya bertanya-tanya
tak mau menunggu lama, Jenopun segera membukakan pintu
ceklek!
"GIMANA KEADAAN ELO? GUE BARU DAPET KABAR KALO LO CEDERA" ucap Taeyong yang sangat terlihat cemas dengan tubuh yang masih berkeringat dan memakai stelan boxer. tampaknya ia baru saja latihan tinju
"ck, balik lo!" usir Jeno
ia pun segera menutup pintu namun Taeyong berhasil menahannya. tenaga Jeno saat ini tengah lemah, mudah saja bagi Taeyong untuk menerobos masuk apartnya
"gue gaakan pergi!" ujarnya setelah menerobos masuk
beruntungnya Jeno sedang tak ingin ribut sekarang, akhirnya ia mengalah dan membiarkan Taeyong untuk kali ini
Taeyong menatap lekat Jeno yang kini berusaha duduk disofa lainnya. anak itu sangat berhati-hati dengan kaki pincangnya. tak lama ia berdiri
"lo mau makan apa?" tanyanya berniat ingin membuatkan makan malam untuk adiknya itu
namun yang ditanya hanya diam sambil memejamkan mata. Taeyong meliriknya sebentar, setelah itu tak lagi bertanya. ia langsung saja mendatangi kulkas rumah itu untuk mengolah apa saja yang ada didalamnya. tapi, setelah membukanya, Taeyong merasa sakit. tak ada satupun bahan makanan kecuali es batu dan bungkusan sosis yang isinya hanya tinggal 4 pcs
ia pun kembali menoleh ke arah adiknya itu. ia merasa malu, ia merasa salah, ia merasa sangat buruk menjadi seorang kakak.
"ternyata gue beneran kakak yang buruk untuk lo" gumamnya pelan
.
.Jeno baru terjaga dari tidurnya yang terasa nyaman. bagaimana tidak? kepalanya sudah teralas bantal dan badan diselimuti selimut hangat ntah kapan saja terpakai olehnya.
ia melihat sekeliling rumah itu tak lagi menembukan Taeyong
"kapan perginya?" monolognya
ia pun mencoba mengerangkang seluruh otot tubuhnya.
"mmmphh.. mphhh.." dirinya mencium aroma enak dari mini barnya.
saat ia datangi, sudah ada beberapa masakan tersaji disana. tak hanya itu, juga tertinggal sticky note dimeja
KAMU SEDANG MEMBACA
ASHLEY - NCT DREAM
Fiksi Penggemarmampir ajalah bestie, mari mari!!! HR #1 - ffnct 772022