55

220 48 0
                                    

Jeno baru saja sampai ke tempat kerjanya dan kebetulan ada Om Jidi bossnya.

"lo dari man Jen? jalan lo kenapa pincang begitu?"

"sorry  baru dateng bang, gua solo crash tadi. tapi it's oke, udah baikan" ujar Jeno

untuk memastikan Jidi berjongkok dan menepuk pelan kakinya yang pincang

"akhhh!" lirihnya

setelah mendengar lirihan itu om Jidi menarik senyum miringnya

"pulang lu sono. gua kaga nerima orang sakit disini, istirahat dulu aja" ujar Jidi yang kini duduk ke meja pembukuan

"t-tapi om"

"lo bisa lanjut lagi kalo udah sembuh. gua kaga mau berurusan sama hukum kalo nanti lo dikata ngalamin kecelakaan kerja disini. gua gamau ambil resiko" jelas om Jidi

akhirnya Jeno paham, ia pun tak bisa memaksakan boss yang baik itu untuk menerimanya bekerja

ia pun menuruti perintah bossnya itu untuk pulang dan beristirahat

sesampai di apartemen, Jeno merebahkan diri di sofa. matanya menatap lama kakinya yang dibalut perban

TING TONG!!!

kepala Jeno menoleh ke pintu setelah mendengar bell apartnya berbunyi

"siapa?" gumamnya bertanya-tanya

tak mau menunggu lama, Jenopun segera membukakan pintu

ceklek!

"GIMANA KEADAAN ELO? GUE BARU DAPET KABAR KALO LO CEDERA" ucap Taeyong yang sangat terlihat cemas dengan tubuh yang masih berkeringat dan memakai stelan boxer. tampaknya ia baru saja latihan tinju

"ck, balik lo!" usir Jeno

ia pun segera menutup pintu namun Taeyong berhasil menahannya. tenaga Jeno saat ini tengah lemah, mudah saja bagi Taeyong untuk menerobos masuk apartnya

"gue gaakan pergi!" ujarnya setelah menerobos masuk

beruntungnya Jeno sedang tak ingin ribut sekarang, akhirnya ia mengalah dan membiarkan Taeyong untuk kali ini

Taeyong menatap lekat Jeno yang kini berusaha duduk disofa lainnya. anak itu sangat berhati-hati dengan kaki pincangnya. tak lama ia berdiri

"lo mau makan apa?" tanyanya berniat ingin membuatkan makan malam untuk adiknya itu

namun yang ditanya hanya diam sambil memejamkan mata. Taeyong meliriknya sebentar, setelah itu tak lagi bertanya. ia langsung saja mendatangi kulkas rumah itu untuk mengolah apa saja yang ada didalamnya. tapi, setelah membukanya, Taeyong merasa sakit. tak ada satupun bahan makanan kecuali es batu dan bungkusan sosis yang isinya hanya tinggal 4 pcs

ia pun kembali menoleh ke arah adiknya itu. ia merasa malu, ia merasa salah, ia merasa sangat buruk menjadi seorang kakak.

"ternyata gue beneran kakak yang buruk untuk lo" gumamnya pelan
.
.

Jeno baru terjaga dari tidurnya yang terasa nyaman. bagaimana tidak? kepalanya sudah teralas bantal dan badan diselimuti selimut hangat ntah kapan saja terpakai olehnya.

ia melihat sekeliling rumah itu tak lagi menembukan Taeyong

"kapan perginya?" monolognya

ia pun mencoba mengerangkang seluruh otot tubuhnya.

"mmmphh.. mphhh.." dirinya mencium aroma enak dari mini barnya.

saat ia datangi, sudah ada beberapa masakan tersaji disana. tak hanya itu, juga tertinggal sticky note dimeja

ASHLEY - NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang