🎻
Kamis, 17 Agustus 2023
43. DIA PERGI?
"Perpisahan hanya untuk mereka yang mencintai dengan mata. Karena bagi mereka yang mencintai dengan hati dan jiwa, tidak ada yang namanya perpisahan."
-SASGARA ERRIAN ZILARDION-
43. DIA PERGI?
Seorang wanita cantik dengan rambut sebatas pinggang memakai dress selutut berwarna putih tak lupa dengan bunga yang terselip di daun telinga kanannya, ia tersenyum ceria memperlihatkan deretan giginya sesekali angin berhembus menerpa wajah cerianya.
Ia memetik bunga berwarna putih dan seorang wanita paruh baya memanggil namanya segera ia berlari kearah wanita paruh baya itu, kemudian Memeluk wanita paruh baya itu dengan sangat erat seolah-olah takut kehilangan.
"Kenapa kau berada disini nak?" Tanya wanita paruh baya yang menggunakan pakaian yang senada dengan ia pakai, berwarna putih. Wanita paruh baya itu mengusap-ngusap kepala wanita yang sedang memeluknya sangat erat.
Wanita ini melepaskan pelukannya "aku tidak tau tiba-tiba aku ada disini" jawabnya memandang wanita paruh baya itu.
"Ini bunga untuk mu" lanjutnya.
Wanita paruh baya itu tersenyum dan mengambil bunganya, lalu menatap wanita didepannya "pulang lah ini bukan tempatmu"
"ahhh Mami, aku ingin disini, disini benar-benar sangat indah aku menyukai" Ujar wanita itu Amora, ia memamerkan gigi-gigi putihnya.
"Tapi ini bukan tempat mu" Ujar seorang paruh baya yang diketahui Mami Amora, Perkataan Mami Amora sukses membuat Amora bersedih.
"Tap-Mi, didunia itu sangat kejam!" lirih Amora, air matanya sudah siap untuk menetes.
Mami Amora mengusap pucuk kepala Putrinya dengan sayang "Dunia itu tidak kejam sayang, kau hanya sedang mengeluh betapa kerasnya hidup. Kau tidak boleh mengeluh, ada kalanya kita hidup bahagia dan bersedih. Dunia kadang menghadapi kita pada pilihan-pilihan sulit.Tapi, akan lebih sulit ketika kita punya kesempatan untuk memilih dan hanya pasrah menerima keadaan. Sama halnya dengan cinta, yang sebenarnya rasional, ketika logika, perasaan dan realitas menyepakati hal yang sama. Maka jawabannya adalah cinta."
Amora terdiam mencerna bait demi bait kalimat sang Mami.
"Kau anak Mami, Papi dan Mami Riana, kau tidak boleh langsung menyerah seperti itu, banyak orang-orang terdekatmu yang menyayangi dirimu bahkan kedua mertuamu, sayang. Terutama suamimu dan cucu Mami."
Amora yang mendengarkan kata-kata sang Mami lalu ia menghela nafas panjang, benar kata Maminya ini, ia tidak boleh mengeluh apalagi sampai menyerah seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SASGARA (REVISI)
Novela Juvenil(Sasgara & Amora) 17+⚠️ Bagaimana mungkin kejadian satu malam mampu merubah kehidupan seorang? Sasgara Errian Zilardion. Menghabiskan satu malam yang indah bersama adik sohibnya tak pernah terbayang dalam benaknya. Setelah kejadian satu malam yang...