47. SURAT PERCERAIAN

1.8K 67 0
                                    

🎻

Minggu, 5 November 2023

"Banyak yang lebih sakit tapi, tidak berisik"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Banyak yang lebih sakit tapi, tidak berisik"

-SASGARA ERRIAN ZILARDION-

47. SURAT PERCERAIAN

"Maaf sayang, Mama baru menjenguk mu lagi"

Tangan Amora mengelus-elus gundukan tanah yang didalamnya ada sang buah hati. Sudah seminggu sejak kematian Alesha, Amora baru datang kerumah baru sang buah hati. Hatinya masih terasa sesak dan sakit saat membayangkan wajah mungil yang tersenyum dalam gendongannya. Amora masih belum menerima atas kematian Alesha.

"Apakah kamu baik-baik saja diatas sana sayang?"

Hening hanya ada hembusan angin yang menerpa wajah Amora.

"Mama harap kamu baik-baik saja diatas sana bersama nenekmu, sayang" Amora menyeka air matanya dan menghela nafas berat lalu ia berdiri, memandang gundukan tanah yang bertaburan bunga baru. Amora menatap gundukan tanah itu cukup lama sampai ada sebuah tangan yang menepuk pundaknya secara refleks ia menolehkan pandangannya.

Saat Amora melihat siapa pelaku yang menepuk pundaknya, ia langsung mundur dan menjaga jarang pada seorang laki-laki yang tengah berdiri dihadapannya.

"Maaf ngagetin lo"

Amora berniat akan pergi tapi laki-laki itu mencegahnya, Galang.

"Tunggu"

"Gue harus pulang" Ujar Amora pelan pada Galang, ia sama sekali tidak menatap lawan bicaranya. Amora hanya menunduk saja.

"Gue anterin" Tawar Galang, ia tau Amora enggan untuk menatapnya bahkan dapat Galang lihat jika badan Amora kurus, tidak seperti beberapa waktu lalu sangat berisi. Tidak lupa dibawah matanya ada lingkungan hitam yang menandakan perempuan itu kurang tidur.

"Gak perlu" Amora membalikan badan dan melangkahkan pergi tapi, perkataan Galang membuatnya harus menghentikan langkahnya.

"Gue turut berduka cita atas meninggalnya anak lo"

"Thanks" Setelah mengatakan itu, Amora melanjutkan langkahnya, ia pergi menjauh dari pandangan Galang. Galang hanya bisa memandang Amora dari kejauhan, ia tidak bisa memeluk perempuan yang rapuh itu.

Kedua mata Galang memandang gundukan tanah yang bertaburan bunga yang segar, ia tidak sadar jika air matanya menetes ketanah dan rasa bersalah Galang semakin besar kepada Amora.

🐳

Orang-orang yang berlalu lalang terutama suster-suster yang tengah sibuk kesana kemari untuk melayani pasien. Gabriella, perempuan itu berjalan pelan, ia habis memeriksa kandungannya sendiri biasanya Gabriella ditemani oleh Sasgara tapi, kali ini Gabriella sendirian karena ia tidak tahu keberadaan Sasgara, padahal ia sudah mencari Sasgara ketempat kerjanya tapi, ia tidak menemukan keberadaannya yang malah ia diusir. Ditambah ia tidak tahu tempat tinggal laki-laki itu. Ingin kerumahnya yang ada dirinya bunuh diri saja.

SASGARA (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang