Part 30

5.6K 364 2
                                    

Nampaknya Tuhan masih belum mengizinkan Arabelle untuk membuat perhitungan dengan Anastasya, nyatanya rencana yang sudah ia susun dengan matang kini harus gagal karena Anastasya yang berhasil melarikan diri, wanita itu licin seperti belut, wanita itu pun tak bisa di remehkan.

Arabelle mengetatkan rahangnya samsak tinju menjadi pelampiasannya, untung di rumah kakek Danzo ada tempat latihan jika tidak, mungkin Arabelle akan melampiaskan kekesalannya dengan cara lain, menghancurkan barang-barang yang ada di kamar misalnya.

Ingatannya beralih ke saat di apartemen Anastasya, padahal sedikit lagi ia bisa memberi pelajaran wanita itu nyatanya keinginannya harus ia telan bulat-bulat sebab Anastasya yang berhasil kabur saat akan Arabelle bawa masuk ke mobil, percuma ia membawa banyak anak buah jika nyatanya Anastasya bisa kabur dengan mudah.

Nampaknya kemampuan anak buahnya harus di asah kembali

Flasback on

"Dasar brengsek kau Arabelle, beraninya kau memperlakukan ku seperti ini awas saja aku akan membuat perhitungan dengan mu" Geram Anastasya yang tak terima di perlakukan dengan cara seperti seorang penjahat berbahaya.

"Jangan kawatirkan itu Anastasya kawatirkan saja nyawamu yang sedang ada di tanganku" Arabelle menyeringai ia sudah tidak sabar ingin memberi pelajaran Anastasya yang sudah berani menyerang tunangannya.

Bukannya takut Anastasya justru tertawa terbahak-bahak entah apa yang lucu, atau justru Anastasya sudah tidak waras Arabelle mengernyitkan alis.

"Hahhhaha kau kira akan mudah mengambil nyawaku"

"Lihat saja nanti" Ketus Arabelle yang tak ingin terpancing emosi, tak habis pikir dengan sikap Anastasya yang percaya diri atau mungkin wanita ini sudah menyiapkan rencana dalam otaknya, jika iya maka Arabelle harus lebih berhati-hati lagi.

"Bawa dia ke mobil" Perinth Arabelle ke anak buahnya yang memegangi Anastasya, Arabelle berjalan di depan di ikuti Ana, Jon dan anak buahnya serta Anastasya yang di apit oleh beberapa pria kekar, saat tiba di basemant teriakan nyaring terdengar dari arah belakang, Arabelle menoleh dan terkejut dengan apa yang ia lihat.

Di belakang anak buahnya berjatuhan sedang Ana dan Jon mengejar Anastasya yang berlari, sungguh mengenaskan membawa satu wanita saja mereka sampai bisa terluka. Ada luka sayatan di beberapa bagian badan dua orang pria kekar yang tak lain anak buah Arabelle.

Nampaknya Anastasya menyimpan pisau harusnya ia periksa dulu tubuhnya tadi. Tak lama kemudian Ana dan Jon kembali dengan nafas terengah.

"Bagaimana? " Tanya Arabelle, Ana dan Jon bergeleng secara bersamaan

"Ya sudah kita pulang sekarang, Jon bawa mereka ke rumah sakit" Perintah Arabelle, lalu mereka pun pergi ke arah yang berlawanan, Arabelle dan Ana ke arah rumah kakek Danzo sedang Jon dan anak buah Arabelle yang lain kerumah sakit mengantar rekannya yang terluka.

Flasback off

"Sialan kau Anastasya lihat saja tak ada lain kali bagimu untuk kabur" Umpat Arabelle sambil terus meninju samsak, dirasa sudah lelah Arabelle berhenti lalu berjalan mengambil air mineral, ia menenggak air mineral itu hingga tersisa setengah botol, ada yang harus ia cek, namu jam sudah menunjukan pukul 1 malam, maka Arabelle mengurungkan niatnya untuk mengecek surel, kemudian Arabelle memutuskan untuk membersihkan badan lalu istirahat.

💫💫💫💫

Pagi harinya. Mansion kakek Danzo terlihat sedikit sepi, ada beberapa kursi yang kosong, kursi yang biasa di tempati oleh Stevi dan ayahnya tentunya kosong sebab sang empu yang sudah berada di luar negeri.

"Makanlah pelan-pelan Ciro" Kakek Danzo terkekeh melihat Luciro yang makan dengan tergesa.

"Aku harus meeting dengan klien penting kek" Jelas Luciro

Bug.. Arabelle memukul lengan Luciro secara tiba-tiba tentu saja Luciro meringis kesakitan, ia menatap Arabelle heran, sepertinya akhir-akhir ini Arabelle mulai berani kepadanya, hingga bisa bersikap sebar-bar ini.

"Kau memukulku" Luciro menatapnya tajam.

"Kau pantas di pukul" Arabelle balas menatapnya tak kalah tajam, kakek Danzo tersenyum melihat pertengkaran ini.

"Masih sakit juga udah berlagak sehat, pakek mau meeting segala" Arabelle mulai mengomel, Luciro terperangah melihat Arabelle yang dingin kini justru mengomel di depannya.

"Apa, jangan membantah kali ini aku akan ikut membantu mengurus perusahaan mu sementara samapi kamu pulih sepenuhnya" Ucap Arabelle lagi saat melihat Luciro akan membuka suaranya.

"Kau yakin? " Tanya Luciro heran
"Iya ih bawel, jangan ngremehin aku ya" Dengan sengit Arabelle kembali menatap Luciro, kayaknya hari ini Arabelle lagi pms, sampai pagi-pagi sudah emosian gini.

Beraambung....

PEMBALASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang