Part 35

5.6K 423 24
                                    

Semenjak kecelakaan Ratih, Abraham maupun Maria membuat kesepakatan untuk memulai lagi kehidupannya dari awal, mereka memutuskan merawat Carla dengan penuh kasih sayang, karena setiap melihat wajah Carla maka mereka akan teringat dengan Ratih.

Hingga lambat laun kasih sayang yang mereka berikn menjadi tak seimbang, mereka seakan lupa bahwa bukan hanya Carla anaknya melainkan masih ada Arabelle yang selalu menjadi nomor dua.

Kasih sayang yang berlebih membuat kepribadin Carla menjadi manja, sombong dan ingin menang sendiri. Carla yang iri dengan Arabelle karena Abraham yang selalu membandingkan mereka kala berdebat membuat Carla semakin membenci Arabelle, ia mulai membuat rencana untuk mengusir Arabelle.

Dan kejadian memilukan itu pun terjadi sesuai dengan rencana Carla, Arabelle terusir di usianya yang masih muda.

Hingga suatu ketika Carla tau bahwa ia bukan anak kandung Maria, kesempatan itu di ambil Carla untuk menekan Abraham dan Maria agar merestuinya menikah dengan Kris.

Tak hanya itu bahkan Carla memaksa bahwa ia ingin memegang perusahaan Hamzah, pertengkaran hebat pun terjadi antara Abraham dan Carla, lalu saat itu pula Abraham memberi tau bahwa perusahaan Hamzah sudah menjadi milik Arabelle.

Carla semakin murka, seketika ia ingin menghampiri Arabelle dan mencelakainya, Maria mengejarnya dan ketika Carla ingin menyebrang jalan yang berada tepat di perusahaan Arabelle saat itu pula Carla tersrempet mobil hingga membuat anak di dalam kandungannya tak selamat.

Beberapa bulan kemudin Abraham mulai uring-uringan dan kasar, Abraham melimpahkan semua kesalahannya ke Maria dan perceraian itu pun terjadi.

Flasback off

"Bunda tau kalau kamu pasti tak akan percaya dengan apa yang bunda ceritakan, tapi memang begitulah adanya, maafkan bunda Abel" Dengan masih menangis pilu, Maria menggenggam tangan Arabelle.

Tangan yang selalu ingin ia genggam seperti saat Arabelle kecil dulu, Arabelle yang mendengar cerita Maria tak bereaksi apa pun, ia tak tau apakah harus percaya atau tidak, tapi terlepas semua itu benar atau salah, tetap saja semuanya membuat amarah Arabelle semakin menjadi.

Karena kesalahan orang tua anak yang masih remaja menjadi korbannya, anak yang masih berusia 19 tahun harus merasakan sulitnya hidup di jalan.

"Saya pergi dan jangan sekalipun mengganggu saya lagi apalagi menganggap aku sebagai anakmu lagi, karena aku sudah tak menjadi bagian kelurga kalian sejak umurku 19 tahun" Akhirnya hanya itu yang mampu Arabelle katakan setelah lama ia diam.

Arabelle menyeruput minumanya setelah itu ia beranjak dari tempat duduknya meninggalkan wanita paruh baya yang masih menangis di tempatnya. Maria tak menghalangi langkah Arabelle yang akan pergi, karena ia tau selama ini Arabelle sudah menderita.

Maria menerima keputusan Arabelle yang tau mau memaafkannya, Maria sadar bahwa ini memang pantas untuknya, ia tak akan memaksa Arabelle untuk memaafkannya.

Bukannya hak setiap orang untuk memaafkan atau tidak kesalahan orang lain, apalagi kesalahan Maria sangat fatal, akan tetapi Maria lega telah bertemu dengan Arabelle meski mungkin ini adalah terakhir kalinya mereka bertemu, dan terkhir kalinya pula Maria melihat putri tersayangnya.

💫💫💫

Arabelle memeluk Luciro dengan erat, setelah menemui Maria, Arabelle pergi ke kantor Luciro untuk bertemu dengan prianya, ia butuh pelukan hangat sang pria. Luciro yang bingung dengan kehadiran Arabelle yang tiba-tiba sekaligus dengan keadaan yang berderai air mata pun bingung.

Dan hanya pelukan yang mampu ia berikan untuk Arabelle saat ini, sebenarnya 30 menit lagi Luciro akan ada meeting tapi melihat kondisi Arabelle maka Luciro membatalkan meeting tersebut.

Dalam pelukan hangt Luciro akhirnya membut Arabelle tenang dan tertidur sangking lelahnya ia menangis atau kah karena fisik dan hatinya yang lelah membuat Arabelle terlelap dalam dekapan hangat Luciro.

Luciro yang menyadari bahwa Arabelle tertidur pun memindahkan Arabelle ke kamar pribadi yang ada dalam ruangan Luciro.

Setelah merebahkan tubuh Arabelle ke kasur, Luciro menarik selimut menutupi tubuh Arabelle agar semakin nyenyak, sejenak Luciro mengelus surai Arabelle, merapikan sedikit anak rambut Arabelle yang menutup wajahnya dan memandang wajah Arabelle sejenak.

[ Jangan sedih Elle, karena aku akan selalu ada di sampingmu, apapun yang terjadi tetaplah kuat dan jangan menyerah] Batin Luciro.


Bersambung....

PEMBALASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang