Part 7

8.7K 531 66
                                    

Happy Reading !!!!

Awalnya aku menyangka akan mudah untuk menaklukannya, karena aku yakin ia akan jatuh dalam pesona ku seperti dulu yang dengan gampangnya aku luluhkan, dan akan aku jadikan ia sebagai istri kedua ku.

Maka aku juga tak perlu kuatir akan masa depan ku kelak, bahkan aku tak perlu memusingkan keadaan perusahaan ku yang sedang goyah, selain kekayaan yang sudah pasti nantinya akan jatuh ke tangan ku, hasrat lelaki ku juga akan terpuaskan dengan kemolekan tubuhnya yang sekarang semakin seksi ini.

Namun nampaknya jalan ku untuk mencapai tujuan ku tidak akan mudah, karena dari cara ia memandang ku dan perubahan sifatnya yang dingin itu memacu ardenalin ku untuk menundukkannya, langkah pertama yang harus aku lakukan adalah mencari informasi selengkapnya tentang kesukaannya.

Aku baru menyadari betapa bodohnya aku yang tak tau apa pun tentangnya, apa makanan favoritenya, bagaimana kebiasaannya, padahal dulu aku adalah tunangannya dan dia setiap hari juga menempel kayak perangko yang ngak mau lepas.

Tapi tunggu dulu, seingat ku dulu sewaktu SMA ada salah satu teman ku yang ngefans banget sama dia, bahkan setiap detail tentangnya ia sangat hafal, dulu aku ngak sengaja mergokin teman ku ini sedang asik mandang Arabelle yang sedang ngerjain tugas ku.

Tapi saat itu aku tak perduli dan tak mau ambil pusing, kini kesempatan ku mengorek informasi tentang Arabelle lewat temen ku ini untung saja aku masih punya kontaknya.

Setelah aku mendapat informasi dari teman SMA ku yang dulu seingat ku ia sudah mengagumi sosok Arabelle, maka langkah selanjutnya untuk mendekatinya adalah mengirim bunga dan kue kesukaannya.

Serta perhatian kecil yang aku kirim lewat surat maupun pesan singkat yang aku yakin pasti akan membuatnya senyam-senyum sendiri, ah mengapa aku jadi seagresif ini padahal aku tak pernah melakukannya untuk wanita manapun.

Bahkan istri ku sendiri tak pernah aku perlaku kan seromantis ini, dulu para wanita lah yang akan mengejar ku, namun aku tak menyangka bahwa sekarang aku lah yang mengejar wanita, terlebih lagi wanita itu adalah Arabelle, namun setelah aku pertimbangkan, aku rasa dengan keuntungan yang aku dapat maka akan sepadan dengan tingkah konyol ku ini,

"Bertahan sebentar lagi Kris, tak akan lama lagi kau akan mendapat kan nya" Gumam ku menyemangati diri, aku cukup percaya diri bahwa aku akan mendapatkannya dengan mudah, karena dulu aku pernah mendapatkannya, sudah pasti sekarang aku juga bisa mendapatkannya lagi.

Namun betapa kesalnya aku ketika menghubunginnya dan ia tak pernah mengangkat panggilan ku, bahkan sekalinya ia angkat, maka ia akan mengacuh kan ocehan ku.

"Sabar Kris demi hidup enak, maka kamu harus sabar sebentar, ini ngak akan lama" Gumam ku menyemangati diri, nampak
nya aku harus menemuinya langsung, apa ia masih kesal dengan sikap ku dulu yang telah menyakitinya atau ia sudah punya kekasih.

Tapi tidak mungkin ia punya kekasih karena informasi yang aku dapat, ia tak pernah menjalin hubungan meski banyak pria sukses yang mendekatinya, aku takkan minder dengan para pria itu karena sudah pasti aku jauh lebih unggul dari para pria itu.

Bahkan peluang ku untuk mendapatkannya jauh lebih besar, tekat ku semakin bulat, langkah ku semakin mantap, dengan cara apapun aku harus mendapatkan Arabelle, sebagai istri ke dua ku.

Aku pun tak perlu minta izin pada Carla istri ku, untuk menikahi Arabelle karena aku yakin Carla akan menyetujui dan mendukung ku untuk menikahi Arabelle, aku tau pasti Carla akan mau berbagi suami dengan Arabelle terlebih lagi, Arabelle adalah saudarinya, maka dengan sukarela ia pasti akan mengizinkan.

Ah hanya dengan membayangkannya saja sudah membuat ku bersemangat, betapa bahagianya aku kelak memiliki kekuasan harta yang tuju turunan tak akan pernah habis, bahkan kelak aku hanya akan duduk diam di rumah dengan dilayani dua istri yang cantik dan seksi sambil melihat anak-anak yang lucu menggemaskan asik bermain di hadapan ku.

"Mas ngapain senyam-senyum sendiri? " Tanya Carla istri ku yang tiba-tiba sudah ada di hadapan ku

"Kamu ngagetin aja"
Gerutu ku kesal, jadi buyar deh bayangan ku tentang punya istri dua.

"Habis kamu dari tadi aku perhatiin aneh banget, ngelamunin apa sih"

"Ngak papa kok, udah ah aku mau tidur udah malem"

Lantas aku mulai memejamkan mata, males banget rasanya ngadepin pertanyaan Carla yang ngak penting, mending aku tidur siapa tau bisa mimpi wajah Arabelle, aku jadi tidak sabar menunggu pagi.

Rencana ku besok aku mau langsung mendatanginya di kantor, sekalian bawain hadiah biar dia seneng, pasti dia ngak akan nolak kalau aku sendiri yang langsung ngasih barangnya.

Siapa sih cewek yang nolak hadiah dari cowok tampan seperti ku, apalagi kalau hadiahnya mahal, oke deh saatnya tidur biar besok makin fres kalau ketemu Arabelle, tunggu aku Arabelle.

Tak berselang lama aku pun sudah terlelap, terseret ke alam mimpi indah.




Bersambung.....

PEMBALASANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang