Pertahanan kokoh

3.1K 430 70
                                    

Masih hari ke empat atsumu menghindari sakusa. Hari ini dia tidak ikut latihan karena di larang oleh Osamu tadi pagi.

"Kepala gua sakit."

Atsumu memegangi kepalanya. Wajahnya merenggut merasakan sakit yang cukup membuatnya untuk tidak bisa menggerakkan kepala miliknya.

"Aghh.. sialaan..."

Dia mengumpat sambil menjambak kepalanya, meringankan rasa sakit yang menyerang. Dia terlihat frustasi, dan sepertinya itu bukan hanya karena sakit kepala saja.

Si Omi gak ada perubahan, atau cuma perasaan gua doang. Apa gua bertepuk sebelah tangan.

Tapi mana ada sih orang yang merhatiin gua tidur nyampe setengah jam. Tapi bisa jadi sih kalo gabut doang. Apa gua bilang duluan ke dia ya.

Nggak, ntar gua di sangka suka dia duluan. Ehh emang dia suka gua ya, gimana kalo enggak. Eh mana mungkin sih orang suka marahin gua Mulu kan.

Tapi kenapa dia perhatian sama gua, atau cuma perasaan gua doang ya. Ehhm.. apa gua bilang duluan aja kali yaa..

"Aaghhh..."

Anjig kepala gua sakit! Obat dimana ya.

Atsumu memaksakan tubuhnya untuk bangkit dari kasurnya, dia menatap jendela yang tertutup gorden.

"Haah.."

Atsumu berjalan dengan gontai mengarah ke ruang tengah untuk mencari kotak obat.

Dia membuka setiap laci di sana sampai akhirnya menemukan kotak obat lalu mengambil obat anti nyeri dan minyak kayu putih.

"Aneh biasanya juga kalo gadang gak gini amat dah."

Sepertinya atsumu lupa, semalam dia bergadang di temani Soju dan bir. Osamu mengetahui itu maka dari itu saat subuh dia langsung meminta izin untuk atsumu.

Atsumu mengambil air lalu meminum obat yang dia pegang. Setelah itu dia melirik balkon.

Kayaknya enak deh rebahan sambil nikmati angin.

Atsumu berjalan ke balkon lalu merebahkan dirinya di ayunan kayu sambil menikmati semilir angin musim gugur.

"Hoaammh.."

Atsumu memegang kepalanya yang dimana sakit itu sudah mulai mereda.

"Efek obatnya keren banget."

Btw kayaknya gara-gara pusing gua jadi mikir aneh-aneh. Dan kalo dilihat secara fakta sakusa kayaknya beneran suka gua. Apa gua bilang aja ya.

Kaki atsumu bergerak untuk mendorong ayunan. atsumu menatap atap balkonnya lalu menatap kearah balkon tetangga.

Atsumu memejamkan mata sesaat lalu bangkit dan meloncati tembok pembatas.

Oikawa sesat, mending gua samperin aja kaya kata samu kan.

Atsumu mencoba membuka pintu balkon sakusa namun pintu itu terkunci.

"Dikunci? Tumben."

Atsumu mengetuk pintu balkon itu namun tidak ada tanda jawaban. Dia menerawang dari balik gorden dan tidak melihat adanya kehidupan. Maksudnya sakusa.

Atsumu mengurungkan niatnya lalu berbalik kembali ke balkon miliknya dan merebahkan diri di ayunan.

Sementara itu sakusa yang mendengar ketukan di pintu balkonnya dari kamar mandi segera keluar.

"Atsumu?"

Sakusa bergegas membuka gorden namun tidak menemukan siapapun disana.

Dah balik lagi?

[sakuatsu omegaverse] So You'r A Weasel Or Cats? (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang