spesial episode: why sakusa ended up in that apartment

834 57 3
                                    

Seorang pewaris tunggal Itachiyama group yang masih muda, menjadi presiden di usia 20 tahun disaat yang sama mewarisi klan sakusa dan menjadi kepala keluarga. Perawakan tampan dengan rambut ikal dan tahi lalat menghiasi dahi tidak memiliki kekurangan apapun selain gila kebersihan, benar! Meski dokter mengatakan germaphobic nyatanya gua cuma gak suka kotor setidaknya sekarang kalo dulu iya. Iya deh gua dulu germaphobic! Tapi dah baikan ya! Lu pikir terapi lima tahun itu gak berhasil ha?

Dah, abaikan. Lalu sebenarnya kenapa gua harus jelasin ini? Karena atsumu nanya kenapa gua tinggal disini daripada di rumah yang gede itu.

"Jadi kenapa?"

Sakusa menghela nafas, awalnya ia ingin memulai sebuah cerita panjang dan lebar tapi pacarnya ini sungguh bodoh jadi lebih baik diceritakan secara perlahan.

Baiklah mari kembali ke masa-masa dimana sakusa menjadi tuan muda yang tampan saat itu dia adalah seorang siswa SMA kelas tiga.

Seorang pelayan datang membawa makanan dengan troli yang di tutup tudung saji. Sakusa melihat pelayan itu membagikan makanan kesetiap piring yang tersedia.

Kakek sakusa yang sedang minum air putih tiba-tiba melihat kearah cucunya.

"Aku bersyukur kau sudah membaik."

Ya meski mereka sering bertengkar, sakusa Mitsuki bukanlah orang yang tidak bisa menyampaikan perasaan. Ia akan mengatakan apa yang ia pikirkan.

Sakusa hanya mengangguk lalu memakan makanan di mejanya. Ia ingat dulu saat kecil dia sama sekali tidak bisa makan makanan yang dimasak orang lain, bukan tidak mau tapi dia akan segera muntah dan memunculkan gejala alergi seperti sesak nafas.

"Jadi kurasa sekarang kau bisa mencari tunangan kan?"

Sakusa menghentikan tangannya dan melihat kearah kakeknya. Apa yang dia maksud dengan tunangan?

"Tidak, aku tidak mau."

"Kau setidaknua harus memilikinya!"

Setelah itu cekcok mulut tak bisa dihindari. Sakusa marah lalu dia pergi ke sekolah dan setelahnya tidak pulang kerumah.

Ia membeli gedung di dekat sekolahnya.

Iya dia membeli apartemen yang kini ia tinggali.

Ia pikir jika harus kabur maka dia harus punya tunjangan dan dengan otaknya yang encer dia berpikir menjadi seorang pemilik real estate.

Lalu darimana modalnya?

Jangan samakan uang jajan anak SMA biasa dengan uang jajan satu-satunya cucu dari seorang presiden Itachiyama.

Kakeknya sempat ingin menjual gedung apartemen itu namun disana tidak tertulis namanya tapi nama sakusa karena kebetulan sehari sebelumnya ia berulang tahun.

Kakeknya sangat frustasi lalu bagaimana dengan nenek? Dia sibuk di luar negeri mengurus beberapa hal dan ketika mendengar kabar cucunya kabur dari rumah dia hanya tertawa.

Setahun setelah kabur sakusa mulai terbiasa tinggal sendiri, kakeknya masih tetap membujuk sakusa untuk pulang tapi nihil sampai dia mengatakan tidak akan mencampuri peenihakannya lagi. Yah meski dia tetap menginginkan omega sebagai menantu.

Atsumu terdiam lalu dia berlari ke kamar miliknya.

"Itu benar, sialan."
"Apartemen kelas atas yang buruk ini beneran milik si alpha hitam."

Gumam atsumu yang barusaja membaca kontrak hak apartemen yang dimana ada tanda tangan sakusa.

Sakusa mengikuti atsumu ke kamarnya lalu melihat tingkah omeganya yang menurutnya menggemaskan.

"Bilang ke gua sekarang! Seberapa banyak aset yang lu punya!!?"

Atsumu berbalik ketika mengatakan itu dia berjalan kearah sakusa sambil mengharapkan jawaban di tempat.

Sakusa terlihat berpikir sejenak lalu menaikan alisnya.

"Properti pribadi kan?"

"Emangnya ada yang lain?"

"Itachiyama kan perusahaan keluarga, meski presidennya gua gua  cuma punya saham 50% disana."

Atsumu menarik sakusa agar duduk di kursi lalu dia duduk di ranjang. Ia menaikan alisnya mendengar ucapan sakusa.

"Memangnya berapa orang pemegangnya?"

"Emm.. berlima, gua, dan orang dari keluarga cabang."

"Okay.. gua tahu keluarga utama pegang saham utama kan, lalu properti apa aja yang pribadi punya lu?"

Sakusa gemas melihat tingkah laku atsumu yang penasaran lalu dia mengelus kepalanya.

"Gedung apartemen ini, beberapa gedung lain di Shibuya dan tokyo, supermarket yang dulu kita kunjungi. Udah sih itu aja."

Atsumu menghitung jumlah profit yang dihasilkan calon suaminya mengingat harga sewa gedung di Shibuya itu cukup mahal dan sangat mahal menyewa gedung di Tokyo.

"Gila."

Sejak itu atsumu berdedikasi untuk menghabiskan uang calon suaminya karena memang terlalu banyak.

Fin.

🎉 Kamu telah selesai membaca [sakuatsu omegaverse] So You'r A Weasel Or Cats? (End) 🎉
[sakuatsu omegaverse] So You'r A Weasel Or Cats? (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang