miracle

1.8K 249 52
                                    

Atsumu menggeliat dengan bosan sambil memainkan remot televisi yang menurutnya acaranya sangat tidak mendidik.

"Gua rindu hp."

Atsumu bergumam sambil menatap sekeliling, ya ponsel atsumu tidak dibawa kerumah sakit karena terburu-buru.

Atsumu sudah lebih baik setelah memakan obat namun dia enggan untuk tidur karena menunggu alphanya dari ruangan dokter. Namun apa daya rasa kantuk membuat matanya lengket dan sulit untuk di buka.

Ia tertidur dengan tangan memegang remote dan televisi yang menampilkan film anak-anak. Wajahnya sudah kembali terlihat normal setelah menghabiskan selabu infusan.

Tak lama setelah atsumu tertidur sakusa datang dengan terburu-buru namun langkahnya langsung pelan ketika melihat atsumu terlelap.

"Tsumu... "

Sakusa mendekat kearah atsumu lalu dia mengelus perut atsumu dengan mata berkaca-kaca. Sakusa kemudian bangkit dan mencium kening atsumu.

"Aku mencintaimu, sangat mencintaimu."

Atsumu bergumam lalu sakusa menatapnya sambil mengelus perut atsumu.

"Little bean jangan buat ibumu kesusahan."

Ucap sakusa menatap perut atsumu lalu dia naik ke ranjang rumahsakit dan merebahkan diri disamping atsumu.

"Maafkan aku, kau pasti kesulitan".

Atsumu terlihat sangat lelap, bulu mata yang lentik dan indah mencuri perhatian sakusa lalu segera sakusa mengecup kembali kening atsumu.

"Aku akan disini."

Sakusa memeluk atsumu sambil membuat tangannya menjadi bantal. Mereka berdua terlelap tidur sampai perawat datang membawakan makan malam dan obat untuk atsumu.

Atsumu terbangun dengan wajah ya g sudah lebih baik, sakusa bersyukur akan itu. Sakusa menyuapi makanan untuk atsumu dengan perlahan karena atsumu sedikit menolak makanannya.

"Lu tau ini? Rasanya sangaaaaaaaaaat gak enak."

Sakusa hanya menganggukan kepalanya lalu dengan cepat dia melirik kearah bekal yang dibawakan ibu atsumu.

"Gua mau ngasih itu, tapi kata dokter lu gak boleh makan makanan lain selain buah yang di bikin bubur dan bubur nya."

Atsumu menatap bubur di tangan sakusa dengan tatapan jijik.

"Emangnya gua kenapa sih!! Dari tadi lu gak bilang!! "

Sakusa menjejalkan lagi sendok ke mulut atsumu. Atsumu terpaksa menerimanya karena senyuman lembut (tidak) sakusa.

"Lu punya Gastritis kan! Nah karena lu beberapa hari ini telat makan!! Lambungnya jadi luka.. Bego emang."

Atsumu nyengir seperti kuda membuat sakusa memicingkan tatapannya dan segera menjejali mulut atsumu dengan bubur.

"Lalu apa lagi? Kok bisa gastritis jadi demam?"

"Reaksi alami sih kata dokternya demam bukan penyakit tapi gejala."

Atsumu mengangguk paham lalu dia mengelus perutnya.

"Dan lu hamil."

"Ohh... Ehh.... APAAAAA!?!?!?"

Atsumu terkejut bukan main setelah itu dia bergantian menatap perutnya dan menatap wajah sakusa.

Sakusa menganggukan kepalanya lagi dengan sedikit air mata di matanya dia memeluk atsumu.

"Gua... Hamil.. "

"Iyaa.. "

Atsumu seketika terlihat pucat berbeda dengan sakusa yang sangat bahagia dengan itu. Dia semakin pucat, tubuhnya gemetar dia syok dan tak lama setelah itu dia pingsan lagi membuat sakusa panik.

[sakuatsu omegaverse] So You'r A Weasel Or Cats? (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang