fever II

2.8K 359 58
                                    

"mii, samu demam aku pergi dulu ya! Bye!"

Suna berteriak di ruang tamu yang lumayan luas kepada ibunya yang sedang membaca majalah.

"Samu? Bentar!"

Suna yang mendengar larangan ibunyaa berhenti sejenak lalu menatap kearah sumber suara.

"Kalo samu demam, tsumu juga dong."

"Iya, memang tapi dia udah di rawat tunangannya kok."

Ibunya mengangguk dan meninggalkan ruangan menuju dapur.

"Bawa ini buat sakusa."

"Loh kok mamii tau tunangan tsumu sakusa? Dan kenapa buat sakusa bukan buat orang yang lagi sakit nya!?"

Ibunya tersenyum licik lalu dia memberikan sekotak umeboshi.

"Jangan remehkan jaringan tukang sayur onlen, makanan buat orang sakit pasti di urusin kalian kan, sakusa kan dah gak ada yang ngasih makan kalo dia sendirian jagain samu yang masak buat dia siapa? Gak ada kan, jadi kasih ini. Kalo masak nasi doang dia juga bisa."

"Buatku mana?"

"Pesen online, dah ya bye ah dan bilang kalo ini mami sendiri yang buat."

Suna menghela nafas lalu dia mengangguk sambil menerima bungkusan.

"Bye mii, harusnya aku yang bilang tapi yaudah lah."

Gumam suna sambil meninggalkan rumah mewahnya, sementara ibunya kembali membalik-balik halaman majalah yang sempat ia tunda.

.
.
.
.

Sesampainya di restoran Osamu suna langsung masuk lewat jalur karyawan dan betapa terkejutnya dia melihat keributan di dapur.

"Astaga, kenapa bisa kaya gini?"

Semua orang saling melirik lalu menunduk dan salah seorang menunjuk osamu yang kini sedang memasak cicak.

"Astaga samu! Kenapa kalian gak ada yang sadar kalo dia demam?"

"Kami sadar pak! Tapi.. chef bilang mau ikut master chef dan lagi bikin sate buaya katanya. Bahkan pembuat sup kami terkena air panas."

Suna panik lalu dia segera mematikan kompor yang menyala di hadapan Osamu. Dia melirik pembuat sup lalu dia menunjuk orang untuk mengantarnya ke klinik.

Osamu menatap kesal suna dengan wajah merahnya, suna mengambil es batu lalu memasukkannya kedalam kantong plastik.

"Kalo gak sayang dah gua buang."

Ucap suna sambil menghampiri Osamu yang merajuk. Dia meletakan kantuk es di kepala Osamu lalu menyeretnya keluar dari dapur menuju mobil dengan paksa.

"Pusing kan? Tidur aja."

Ucap suna ketika osamu sedikit sadar dan mengurut kepalanya. Suna memasangkan sabuk pengaman lalu dia membawa Osamu ke apartemen nya.

Setelah sampai di basement suna menggendong Osamu menuju ke apartemennya dengan beberapa bingkisan di tangannya.

.
.
.
.

Suna telah sampai di apartemen dan kini dia sedang duduk sambil menatap pacarnya yang baru saja menghabiskan semangkuk bubur dan sebotol vitamin C serta obat penurun panas.

Suna mengelus kepala Osamu lalu dia tersenyum kecil, orang dingin dan rapih macam Osamu di saat demam terlihat lebih manis meski sedikit merepotkan.

"Untungnya si kembar ini jarang banget sakit, kalo sering mungkin kiamat semakin dekat."

Ya memang benar, miya bersaudara ini memiliki imunitas yang sangat bagus, namun jika salah satunya sakit maka keduanya akan sakit dan bisa di hitung dengan jari berapa kali mereka sakit selama suna mengenal mereka.

[sakuatsu omegaverse] So You'r A Weasel Or Cats? (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang