Rahasia

4.3K 504 92
                                    

Malam itu atsumu bermalam di tempat sakusa karna terlalu malas untuk ke rumahnya sendiri.

Uniknya sakusa yang germaphobic mempersilahkan atsumu untuk tidur di ranjang yang sama dengannya. Meski dengan cara yang aneh.

Ketika pagi tiba mereka berdua langsung bersiap untuk menuju rumah sakit.

"Omii lu yakin kan gak akan ada yang kenal gua disini?"

Sakusa mengangguk seraya menatap atsumu yang berpenampilan sama seperti nya.

Mengenakan masker, sarung tangan dan topi.

"Tunggu! Kenapa gua harus ke rumah sakit! Padahal tinggal elu aja beli alat tes kehamilan! Apasih namanya respek?"

"Testpack yang bener tuh. Iya juga ya ngapain kita ke rumah sakit."

Setelah sampai di gerbang rumah sakit mereka segera memutar balik mobilnya.

Sepanjang jalan atsumu terus mengeluh karena takut jika ada yang mengenalnya tahu dia akan ke dokter kehamilan. Dan sakusa sudah lelah mendengar ocehan itu.

"Lu aja yang turun."

"Lah kan elu yang mau pake!"

"Bodo pokonya elu yang turun!"

"Ck.."

Setelah dari rumah sakit mereka langsung menuju apotek untuk membeli testpack. Mereka sepat cekcok mulut namun sakusa mengalah dan sekarang dia sedang membeli barang itu.

Brak!!

Suara pintu mobil tertutup dan sakusa yang masuk kembali ke mobilnya lalu melepas masker yang dia kenakan.

"Nih!"

"Nice ayok pulang."

Atsumu menerima kantung yang di lemparkan sakusa dengan wajah senang.

Kalo hamil riwayat gua tamat dan gua bakal berakhir nikah sama alpha sialan ini.

Tubuh atsumu merinding memikirkan jika dia menikah dengan sakusa apa yang akan terjadi padanya.

.
.
.

"Gimana?"

Tanya sakusa yang sangat penasaran sementara atsumu memandang malas kearahnya.

"Bisa sabar gak? Belum juga lima menit lu udah tanya itu selama 10 kalo tau gak!"

"Cih!"

Atsumu mengoyangkan testpack yang telah dia pakai barusan dengan khawatir. Matanya menyipit menatap jumlah garis yang ada di sana.

"Sialan. Hahhh.."

Atsumu melempar testpack itu membuat sakusa penasaran dengan hasilnya. Sakusa yang awalnya tidak mau menyentuh testpack karena jijik kini menyentuhnya dan matanya membelalak.

"Hahh..."

Mereka berdua tersenyum lega dan merilekskan tubuh di sofa. Sakusa menatap langit-langit rumah atsumu sementara atsumu sesekali melirik wajah sakusa.

Sakusa menyimpan testpack itu di meja dengan sembarang lalu dia menatap balik atsumu yang awalnya mencuri-curi pandang kini menatap lekat.

"Lu kenapa?"

"Ntah lah, gua lagi bayangin aja seandainya gua hamil terus gua harus nikah sama lu-"

"Najis."

Omongan atsumu di potong dengan umpatan sarkas sakusa yang menatap atsumu dengan tatapan meremehkan miliknya.

"Anjing, gua kan cuma bilang! Lagian siapa yang mau nikah sama germaphobic kaya Lo!"

[sakuatsu omegaverse] So You'r A Weasel Or Cats? (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang