takdir

1.2K 217 9
                                    

Semua manusia mempunyai takdirnya masing-masing. Itulah yang atsumu percaya sampai sekarang.

Hari ini ia melakukan pengecekan kehamilan dengan USG untuk memastikan sekali lagi tentang kehamilannya.

Dan takdir memang berkata bahwa atsumu harus mempunyai seorang bayi kecil di perutnya. Ya memang sudah tidak bisa di sangkal lagi, atsumu sedang mengandung.

Sakusa yang menemaninya duduk sambil memperhatikan gumpalan kecil sebesar kacang merah yang telah di rebus.

Meski kecil tumor itu terlihat hidup di dalam perut atsumu. Tumor kecil yang tidak bersalah. Atsumu menatap ke layar 3D yang menampakan tumor kecilnya.

Dia sungguh kecil, apa dia akan bisa membesar dan menjadi bayi?

"Kehamilan anda sangat sehat tuan."

Ucap perawat yang membantu dokter di sampingnya. Atsumu mengangguk matanya berkaca-kaca tangannya menggengam tangan sakusa dengan erat.

Sakusa tersenyum kearah atsumu, ya sakusa yang wajahnya sangat datar itu tersenyum.

"Apa yang terjadi jika ia di keluarkan?"

Atsumu bertanya pada dokter yang sedang membersihkan perutnya dari lube yang digunakan untuk alat banty USG.

Dokter menatap khawatir namun melihat raut wajah sakusa yang seperti mengatakan Baik-baik saja dengan itu dia menatap foto yang tercetak di dekat meja.

"Jika di keluarkan anda tidak akan memiliki bayi."

"Aku sudah tahu itu."

"Ahh... Anda mungkin akan mengalami pendarahan dan akan sulit untuk memiliki anak lagi di masa depan karena rahim yang sedang membentuk placeta di rusak."

Atsumu mengelus perutnya, ia sudah memutuskan dengan bulat bahkan sebelum ia bertanya tentang resiko yang ia dapatkan ketika mengeluarkan janin itu.

"Apakah aku termasuk orang jahat jika mengeluarkan itu dari perutku?"

Dokter bingung dengan jawaban yang harus ia berikan. Secara teknis itu bukan kejahatan karena ada beberapa orang yang sebaiknya tidak hamil maka bayinya akan di keluarkan. Namun itu juga kurang etis jika di kaitkan dengan moral masyarakat.

"Apakah anda ingin mengeluarkannya sekarang?"

Atsumu menatap kearah tangan sakusa yang memegangnya dengan lembut.

"Aku tidak tahu."

"Apakah tuan percaya dengan takdir?"

Atsumu menganggukan kepalanya sambil melihat dokter yang tersenyum memberikan foto janin kecil nya.

"Saya juga, tuan bukanlah orang pertama yang berkata seperti itu kepada saya. Ada banyak pasangan ingin menggugurkan kandungannya, bahkan ada orang yang di paksa untuk menggugurkan kandungan."

Atsumu dan sakusa mendengarkan dengan seksama. Perawat datang membawa beberapa alat medis.

"Tergantung alasannya kami akan membantu, tetapi apa alasan tuan ingin mengeluarkan janin?"

Atsumu tidak menjawab, sakusa pun tidak mengatakan apapun karena ia akan mengikuti apapun keinginan atsumu.

"Ketika seseorang hamil artinya orang tersebut mendapatkan tugas lebih dan benang takdir mengatakan jika orang itu telah siap untuk segala kemungkinan di masa depan."

Atsumu tidak percaya dengan perkataan itu, karena apa yang ia rasakan sangat berbeda dengan perkataan dokter barusan.

"Namun sebagian orang tua takut jika ia tidak bisa mendidik anaknya dengan baik, dan melakukan kesalahan pada akhirnya."

[sakuatsu omegaverse] So You'r A Weasel Or Cats? (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang