12 April

1.4K 180 15
                                    

Ayam berkokok menandakan pagi hampir tiba, tapi sebenarnya mana ada ayam di kediaman besar ini jadi itu adalah suara alarm kakek mitsuki. Gua hari ini akhirnya nikah sama sakusa dan untuk menghilangkan penyebab terlambat dan gangguan apapun gua sama keluarga gua dah nginep di sini dari kemarin. Sebagian tamu upacara besok juga ada yang menginap.

Sakusa masih tidur, penasaran kenapa gua tahu? Tentu soalnya dia lagi meluk gua sambil ngiler di leher gua. Jorok emang, padahal hari-hari desinfektan dimanapun.

"Omii.. Udah subuh, aku harus bangun."

"Mm?? "

Suara berat khas nya yang bisa bikin gua 'turn on' tapi ini harus di tahan! Gua balik badan dan cubit pipinya.

"Bangun bego, gua disuruh siap-siap."

"Tidur lagi aja, masih pagi ini... Lagian mau kemana sih?"

Masih dengan suara serak nya dan sepertinya dia belum sadar.

"12 april."

Sakusa segera membuka matanya menatapku lalu mengusap iler di pipinya segera. Sepertinya dia benar-benar kelelahan, yah siapa suruh begadang sampe malam ikut pesta apaan itu lah!

"Ingat?"

Dia menganggukan kepalanya lalu membantuku bangun, yah meski tidak sulit untukku bangun sendiri tapi aku suka dimanja seperti ini.

"Aku panggil pelayan dulu."

Aku mengangguk mengiyakan, sakusa memanggil pelayan ke kamar kami sementara aku duduk di futon menunggu.

Setelah beberapa saat pelayan datang membawakan pakaian dan alat make up. Sepertinya ini akan menjadi hari yang panjang.

Sakusa keluar dari ruangan di tuntun pelayan lalu gua? Disuruh mandi pake ntah apa itu pokonya wangi dan bersiap untuk upacara pernikahan pagi ini.

Hari semakin terang, ya maklum gua bangun subuh. Suara di kediaman semakin berisik karena banyak orang yang menginap dan karena hujan yang turun juga membuat suara yang khas.

"Hujan pagi-pagi, apa gak akan masalah?"

"Hujan pertanda baik, tenang saja ini hujan di musim semi."

Aku menoleh dan mendapati nenek sakusa yang telah rapi memakai kimono.

Aku tersenyum padanya dan mengangguk. Setelah beres berdandan aku menunggu orang tuaku sampai disini untuk menuntunku ke altar yang di siapkan di aula.

Setelah hampir beberapa waktu sejak nenek sakusa pergi ibuku datang bersama ayah, ya ayah yang pulangnya kaya bang Toyib itu.

Dia menangis liatin gua, osamu juga datang di belakang mereka lalu meluk gua sambil nangis dikit, jaim dia.

Osamu pergi terlebih dahulu setelahnya gua di panggil pelayan, ya tidak ada masalah dengan itu dia menyuruh kami untuk segera meninggalkan ruangan menuju aula.

Baju yang kupakai cukup berat dan tudung di kepalaku juga menghalangi pandangan sehingga aku di tuntun oleh kedua orang tuaku.

Pintu aula di buka, aku dan sakusa ber pas-pasan di pintu lalu kami masuk bersamaan para tamu penting sudah datang menatap kami dan pendeta pun sudah duduk di sana bersama miko.

Upacara di mulai tanpa masalah, beruntungnya dokter kandungan ku memperbolehkan aku minum sake meski dalam kadar rendah tapi itu cukup untuk upacara kali ini.

Setelah upacara di laksanakan hujan masih mengguyur, Orang-orang mulai kebingungan, karena acara yang di tulis adalah outdoor.

Namun setelah sampai di tempat acara, itu bukan lah outdoor tapi di dalam rumah kaca.

"Omii? Kapan?"

"Makanya gua udah bilang, untung ada rumah kaca yang buka jasa wedding."

Dekorasi yang begitu indah dan memukau, lalu tanaman yang di tanam di rumah kaca pun bukan lah tanaman yang sering di lihat di taman biasa.

Ini indah, aku memeluk sakusa lalu mengecup bibirnya.

"Gimana lu suka kan?"

Aku mengangguk lalu acara resepsi pernikahan di mulai tanpa masalah, beberapa orang datang lalu bersalaman. Banyak media juga kolega yang datang.

Selang beberapa jam hujan berhenti dan langit semakin cerah, burung berkicauan maklum saja di sekeliling rumah kaca adalah kebun bunga sakura putih. Ini persis seperti mimpiku, ntahlah rasa dejavu membuatku ingin menangis.

Aku mengusap perutku lalu melirik sakusa yang menatapku. Aku tersenyum.

Aku akan merawatmu, akan berusaha dengan apa yang akan dihadapi nanti. Kau tahu ayahmu sangat tampan saat ini?

Dia sangat perhatian padaku, aku tidak memungkiri jika dia baik. Namun setelah perubahan fisik ku dia tetap mencintaiku, aku sangat bahagia. Maka dari itu untuk membalasnya aku akan mencintai mu seperti dia mencintaiku dan dirimu didalamku.

Suatu saat aku akan menceritakan semua yang ku alami padamu jadi tunggulah itu.

Finish

A/n :
Akhirnya beres jugaa fic ini... Terimakasih telah membaca!!

Nantikan squelnya yaa~

Lily juga upload bareng sama fic one-shot sakuatsu, kalian bisa di cek di "haikyu oneshoot" Di beranda lily yaa, yang sampulnya pantat hinata hehehehehe.

Link nya di bawah yaa~

https://www.wattpad.com/story/279872557?utm_source=android&utm_medium=link&utm_content=share_reading&wp_page=reading&wp_uname=Karayuri_Natsu&wp_originator=BnSXhY59UwFXwTexLc5Oj9nxY35YfM5YeQf9Q1LizfQFqkp4pypMk6ZPcBjWVsrT1Gi6PGf8OmNbtQcSYikJQFJPRlRvLLTcurw8D64ILPDZI7LoUuOL2crZkdEiHWAU

[sakuatsu omegaverse] So You'r A Weasel Or Cats? (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang