home for us

1.2K 213 18
                                    

Dua orang anak saling menutup telinga dengan erat sambil meringkuk di dalam lemari.

"Aku ada untukmu."

"Kamu ada untukku."

Dua kalimat atsumu kecil untuk menenangkan dirinya dan adiknya yang kini duduk di hadapannya.

Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa anak kecil harus bersembunyi di lemari? Apakah pertengkaran orang tua? Bukan!

Mereka hanya bermain dan semua yang mereka lakukan adalah hal normal untuk anak-anak. Namun orang tua mereka sangatlah pemarah.

Ayah yang pemarah dan ibu yang sama sekali tidak pernah membela mereka bahkan ketika mereka berdua di pukuli.

Apakah kesalahan anak kecil ketika membuat rumah berantakan patut untuk di pukuli? Jelas tidak. Itu adalah hal yang wajar apalagi kedua anak kembar itu masih berusia 7 tahun.

Namun hal itu adalah sesuatu yang salah menurut ayah mereka, karena takut kedua anak itu mengurung diri mereka di lemari.

Jika ada orang yang patut di salahkan itu adalah ibunya, apa yang ibunya lakukan ketika anak-anak mem berantakan rumah dengan mainan mereka? Ibunya sibuk dengan televisinya.

Bahkan ketika malam hampir tiba, kedua anak itu tidak di cari oleh kedua orang tuanya. Lantas apa yang mereka lakukan? Pantaskah mereka memiliki anak? Jawabannya adalah tidak.

Ya itu adalah isi kepala atsumu ketika mengingat sepenggal kenangan kecilnya.

Dan lucunya aku ketakutan sampai sekarang... Aku takut sakusa akan melakukan itu padamu nak.

Hari itu atsumu menagis sejadinya dan dengan beberapa kata dari nenek  sakusa atsumu berusaha menekan kekhawatiran terhadap kehamilannya dengan hal yang positif. Namun ia tidak mau bertemu dengan sakusa bahkan ketika sakusa datang ke kamarnya untuk memberikan asupan feromon atsumu tidak mau menatapnya.

Dua hari berlalu sejak kunjungan nenek sakusa kerumah. Atsumu sudah merasa lebih baik namun rasa takut nya tidak mungkin bisa sembuh dalam beberapa hari saja.

Osamu membawakan makanan yang telah di konsultasikan dengan dokter kandungan ke kamar atsumu. Ia berjalan membawa nampan lalu meyimpannya di nakas.

"Lu makan dulu deh... Ntar lagi liatin HP-nya. "

Atsumu mengangguk dan meletakan ponsel yang awalnya ia pegang. Osamu duduk di ranjang sambil mengambil ponsel atsumu yang belum terkunci.

"Lu masih aktif di Tweet?"

Atsumu mengangguk sambil memakan sup rumput laut buatan adiknya.

"Gua gabut yaudah gua scrolling Tweet, lumayan banyak meme sama AU."

Osamu menaikan alisnya lalu menyimpan ponsel atsumu, ia melihat beberapa foto yang di upload atsumu.

"Iti foto jaman kapan?"

Tanya osamu ketika ia melihat dirinya dan atsumu sedang bergandengan tangan.

"SMP mungkin.. Lupa gua.. "

Osamu melirik atsumu yang lahap makan lalu mengambil majalah di meja. Ia duduk menunggu atsumu selesai makan.

"Tsum... Kenapa lu takut punya anak?"

Untuk pertama kalinya Osamu memberanikan diri bertanya pada atsumu tentang kehamilannya.

"Yaaa... Hmmm gimana yaa... "

Atsumu memutar-mutar sendok di mangkuk sup seraya menunduk memikirkan sesuatu.

"Mungkin karena gak semua orang siap punya anak... Gua juga gak tau sebenarnya kenapa gua takut... "

[sakuatsu omegaverse] So You'r A Weasel Or Cats? (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang