[sakuatsu omegaverse] So You'r A Weasel Or Cats? (End)

Kesadaran atsumu

"jadi maksudnya?"

"Osamu terlahir dengan feromon alpha namun dia memiliki rahim omega."

"Kok bisa?"

Atsumu menjelaskan tentang perihal adik kembarnya ke sakusa, sementara sakusa malah menatap atsumu yang sedang duduk di hadapannya dengan heran.

"Tapi yang gua tanyain tuh, kenapa fisiklu kaya alpha!"

"Ehm.. gimana ya jelasinnya. Jadi sebenernya ibu itu omega dan ayah itu Beta, selama SMA aja jenis kelamin gua masih di pertanyakan."

"Terus?"

Sakusa memegangi gagang cangkir sambil memperhatikan atsumu yang bercerita.

"Yaa karna gua kembar, hal yang biasa itu jadi luar biasa. Ujungnya gua di claim omega tulen lalu adik gua Osamu nyampe sekarang belum pasti, tapi ya kalo di KTP dia masuknya alpha cowok."

"Bentar-bentar, ibu lu omega? Bapak lu Beta? Dan Osamu alpha? Gen dari mana anjir!!?"

"Oh itu? Nenek gua alpha katanya dan gen nya nurun ke Osamu."

Sakusa bingung dengan semua ini, pasalnya keluarga miliknya hanya terdiri dari alpha saja. Almarhum ibunya alpha, almarhum ayahnya juga, nenek nya kakeknya pamannya, semuanya alpha.

Jadi di keluarganya mustahil terlahir omega ataupun Beta, mungkin keluarganya akan memiliki omega di masa mendatang.

Atsumu menyomot kentang goreng miliknya lalu memakannya. Dia terlihat biasa saja bahkan setelah membicarakan adiknya.

"Kapan kita pulang?"

Tanya sakusa yang memperhatikan atsumu dari balik maskernya sedari tadi.

"Gua capek banget hari ini, kapten gak ngasih longgar sedikitpun."

Atsumu mengeluh sambil merebahkan kepalanya di meja. Saat ini mereka sedang berada di cafe supermarket sakusa.

Ketika atsumu pulang latihan dia langsung belanja cemilan dan tidak sengaja bertemu sakusa yang sedang memilih merica.

"Seberat itukah?"

"Lu tau, kapten bahkan bandingin gua sama Hinata!"

"Hm..."

"Ah Hinata itu omega lain di tim gua, fisiknya kaya omega biasanya cuma..."

"Cuma?"

"Cuma energinya itu kaya gak habis-habis!! Bahkan setelah latihan rutin dia langsung latihan mandiri sama pacarnya."

Atsumu berceloteh dengan berbagai ekspresi. Kadang dia juga tertawa sambil mengunyah kentang gorengnya.

Sakusa menopang dagunya memperhatikan celotehan atsumu yang terus membahas harinya. Senyum kecil terukir di balik maskernya.

"Dan pas gua tanya kenapa? Dia bilang 'itu salah atsumu-san yang makan kue kapten sembarangan!' hahh padahal gua cuma nyolek krimnya dikit! Tapi kapten nyampe marah."

Sakusa mengulurkan tangannya lalu mengelus kepala atsumu yang sedang bersungut-sungut.

Atsumu yang merasakan elusan di kepalanya berhenti berbicara dan menatap sakusa dengan semburat merah di pipinya.

"Eh.. sory."

Sakusa segera menarik tanganya lalu memalingkan wajah kearah lain, sementara atsumu menunduk malu.

"Gimana kalo kita pulang?"

Sakusa mengangguk lalu meninggalkan uang di bawah cangkir kopinya.