Ultimate Force Zero

356 41 1
                                    

"Aku ingin melakukan kunjungan singkat."

.

.


Emerana mengetahui tujuan yang dimaksud Sakura dengan 'kunjungan' namun melihat keadaan Sakura tentu Emerana tahu kalau orang didepannya ini akan gegabah. Dengan sengaja Emerana bertanya tentang perjalanan Sakura sebelum jatuh ke Esmeralda untuk mengulur waktu agar Sakura bisa mengistirahatkan tubuhnya terutama bagian kaki yang tadi terasa nyeri.

Setelah begitu lama berbincang akhirnya Sakura pergi dari planet esmeralda. Namun sebelumnya Emerana memberikannya sebuah bongkahan batu hijau sebesar kepalan tangan manusia (saya lupa nama batunya).

"TITIPKAN SALAMKU UNTUK KAKAKMU!" teriak Emerana pada Valgus yang sudah berada dilangit yang hendak pergi. Valgus mengangguk dan meneruskan perjalanannya. Emerana yang berada dibawah hanya bisa melihat ultra itu terbang dengan perasaan khawatir.

"Jika kau bertemu Zero kembali, apa kau bisa menghadapinya?"

Valgus berada diangkasa hanya bisa menghela nafas memikirkan perkataan Emerana yang terngiang dikepalanya. Menghadapi? Dia saja gemetar saat terakhir kali. Dia tidak pernah bertarung sungguhan yang serius dengan Zero, kalau bertarung pun itu hanya sebatas candaan dan latihan.

"Memikirkan saudaramu?"

Valgus keluar dari pikiran beratnya dan membalas perkataan Arb. "Begitulah, padahal dia sendiri bilang akan menjagaku. Aku tidak terlalu mengharapkannya tapi dia mewujudkannya melebihi khayalanku."

"Kau sangat menyayanginya bukan."

"Tentu saja! Karena aku dia punya lebih banyak masalah dari biasanya."

"Kalau begitu kau yang harus menghadapinya."

"Eh?!" Valgus terkejut dan berhenti tepat diruang kosong, sebenarnya tidak kosong hanya ditempatnya semua benda angkasa berada sedikut jauh darinya. "Apa maksudmu?"

"Kau masih belum mengerti, dia saudaramu dan sebagai adik kau seharusnya yang menyelamatkannya bukan."

"Itu benar, tapi ...."

"Kau ragu apa dia masih mempercayaimu?"

Valgus terkejut kembali. Kenapa Arb bisa mengetahui isi pikirannya.

"Hei tidak perlu seperti itu. Kau sangat mudah ditebak. Lagi pula kau itu masih anak kecil bukan."

Mendengar kata anak kecil itu sudah membuat Valgus kesal. Tentunya dia sangat sensintif dengan kata itu. "Ya ya aku anak kecil. DAN KAU SETEGA ITU MENYERAHKAN TUGAS ITU PADA ANAK KECIL INI?!"

"Kenapa kau marah?"

"LU-PA-KAN!"

Arb tertawa pelan bahkan tidak bisa didengar. Tentunya ini humor yang disengaja agar Valgus tidak terlalu kaku atau tidak terlalu memiliki beban pikiran.

Valgus yang masih merasa kesal namun dia melihat kesekitar berharap tidak salah jalan. Sudah lama sejak terakhir kali dia ada di dimensi ini namun sesuatu seperti kaca melesat didepannya dan itu hampir bahkan nyaris mengenainya.

Valgus menoleh ke asal serangan. Matanya menatap empat sosok familiar yang sedang bertarung dengan seekor kaiju tidak jauh dari sana. Sudah ditebak siapa mereka dan siapa yang menyerangnya. Mereka adalah Ultimate Force Zero dan yang menyerangnya adalah Miror Knight yang pasti itu tadi adalah serangan gagal yang hampir mengenainya.

Valgus yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala. Dirinya ingat saat masih kecil mereka bertarung seperti apa dan sekarang mereka terlihat kewalahan menangani seekor kaiju. Tidak banyak berubah bahkan sampai sekarang.

Valgus ingin pergi dari tempat itu, yang diinginkannya bertemu UFZ adalah bagaimana keadaan mereka sekarang hanya itu. Tanpa disadari kaiju tersebut melaju kearah Valgus namun bukan menyerang tapi meminta perlindungan dengan cara bersembunyi dibaliknya.

"Jadi dia tuanmu?" ucap Glen Fire menatap kearah Valgus, yang lain juga melihat kearahnya namun mereka menggelengkan kepala karena berpikir melihat makhluk itu adalah Leader mereka.

"Aku tidak mengenal kaiju ini-" kaiju tersebut memotong perkataan Valgus dengan suaranya yang nyaring. Valgus yang paham keadaan kaiju tersebut mengangguk dan menatap dua seijin dan dua robot tersebut. "Hei! Kenapa kalian mengejarnya?"

"Kaiju itu tersesat diangkasa, kami ingin membawanya pulang tapi dia menyerang kami." Jean Bot menjelaskan secara singkat dan padat. Valgus menatap Kaiju itu lagi meyakinkan bahwa UFZ tidak berbahaya, kaiju itu sempat ragu namun akhirnya percaya.

"Aku akan mengantarnya, dan kau (Valgus) tetap disini." Jean Bot pergi dengan Kaiju itu meninggal Valgus yang bingung kenapa harus tetap tinggal padahal dia tidak berbuat salah.

"Maaf, tapi ada yang mengangguku dan kakakku. Bisakah aku memberimu pertanyaan dan jawab dengan cepat dan jujur?" tanya Jean Nine dengan sopan. Valgus menatap robot itu dengan selidik, Jean Nine adalah robot kemungkinan memiliki sensor untuk mengetahui dirinya. Yah, mungkin karena dulu dia masih anak-anak dan sekarang remaja membuatnya bingung. "Jika itu bisa membuatku pergi dari sini segera, okay."

"Pertanyaan pertama. Apa nama tim kami?"
"Ultimate Force Zero."
"Siapa putri yang menjadi tuan kakakku."
"Emerana dari Esmeralda."
"Apa sebutan Glen Fire untuk Jean Bot."
"Yakitori (ayam goreng)."
"Apa panggilanmu untuk Leader kami?"
"Zhi-nii."
"Apa sebutanmu untuk kami berempat?"
"Api bar-bar, kaca tajam, robot bersaudara."
"Ginga wo kakeru itsutsu no hikari ... Tolong lanjutkan."
"Mita ka yatsura ga, Ultimate Force Zero!
Kimi ni mo todoku hikari de are.
Eh tunggu sebentar kenapa yang terakhir pakai nyanyian?!"

Jean Nine menanggapi dengan senyum sementara Glen Fire melongo melihat hal ini sementara Miror Knight sudah menduganya. Valgus hanya bisa menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Dirinya memang tidak berniat menutupi identitasnya sejak awal, toh karena memang mereka sudah tahu bagaimana dia walau dalam wujud yang berbeda. "Yah, sudah lama sekali tidak bertemu."

"Ka-kau! Valgus?! Bukan Imitasi ka-" seketika Valgus berubah form dan menghunuskan tombak yang dikelilingi api kearah Glen Fire hingga tidak dapat melanjutkan pernyataannya. Tentunya itu adalah gambaran 'Fire Stick' milik Glen Fire yang pernah diajarkan secara singkat kepada Valgus. "Masih tidak yakin?"

Glen Fire terdiam beribu bahasa dan Valgus menjauhkan tombaknya karena tidak berniat menyakiti teman kakaknya. Miror Knight dan Jean Nine hanya bisa geleng-geleng melihat hal itu tersebut. Setidaknya Ultra didepannya adalah orang yang mereka kenal, bukan Seijin yang menyamar menjadi Leader mereka.

"Memang sudah lama ya. Valgus, kalau boleh tahu kenapa kau baru muncul?" tanya Miror Knight.

"Ceritanya panjang jadi nanti saja. Intinya aku sedang menangani perbuatan Ultra Dark Killer."

"KAU JUGA?!" teriak Glen Fire terkejut dan dijawab anggukan oleh Valgus. "Begitulah dan kali ini ...."

Valgus menghela nafas dengan pandangannya terarah keangkasa lepas. Yang dicarinya ada diantara semua itu. "Aku harus menghadapi Ultraman Zero terlebih dulu."


.


.


.



Bersambung.

ULTRAMAN VALGUS ( Legend Of Hikari No Kishi No Yuusha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang