KEMANA?

457 42 31
                                    

Sore hari di sebuah planet hijau dan biru bernama bumi, disini terdapat dua organisasi yang satu melakukan tugas dengan sembunyi dan yang lain secara terbuka.


Di tempat SSP

Tiga orang sedang bekerja mengotak atik komputer didepan mereka hingga salah satu dari mereka menemukan sesuatu.

"Kapten! Lihat ini!". Teriak seseorang laki laki dengan rambut acak acak ke kapten perempuannnya.

"Heeeeh?? Bintang jatuh dan mendarat di hutan?". Ucap sang kapten dan satu satunya perempuan.

"Iya! Dan katanya ini ulah seijin..".

"Seijin ya, ha! Apa jangan jangan itu Gai?!".

"Kurasa tidak, jika itu Gai maka dia akan kemari". Ucap seseorang berkacamata yang sedang sibuk mengetik didepan komputer.

"Hmm... Kau ada benarnya Shin".

Tidak lama seorang pria berseragam biru masuk kedalam ruangan tempat tiga manusia tadi berdiskusi.

"Hei kalian, aku mau bertanya".

"Soal bintang jatuh?".

"Darimana kau tahu itu Naomi?".

"Jetta tadi memberitahuku soal itu paman". Ucap sang Kapten yang bernama Naomi

"Ouh begitu, ya.. bisa dibilang kalau bintang jatuh itu adalah seijin". Ucap pria itu yang sering dipanggil paman Kawa oleh anggota SSP.

"Seijin?!". Tanya Naomi, Jetta, dan Shin secara serempak dan kaget.

"Iya... Memangnya ada apa?". Tanya pawan Kawa heran

"Ayo kita melihatnya kapten! ". Ucap Jetta dengan semangat.

"Kita juga ada reques untuk menyelidiki fenomena itu!". Timpal Shin

"Hmm... Sepertinya tidak ada salahnya". Ucap Naomi menyetujui

"Tunggu dulu! Ini mungkin akan berbahaya jadi aku ikut dengan kalian, mengerti". Ucap paman Kawa yang tahu betul apa yang terjadi jika SSP melakukan kebiasaan mereka, yaitu merekam dan menulis fenomena aneh walau pun itu berbahaya.

"Baiklah". Naomi berdiri dari duduknya.

"Something Search People, BERANGKAT!!".

"YAAAAA!!".


AIB.

"Lebih cepat Moa!!". Teriak laki laki berjas hitam tanpa menggerakkan mulutnya.

"Baik, Pak Zena!". Jawab wanita yang memakai pakaian hitam, bernama Moa.

"Kalian tidak bisa menangkapku! Hahahahahahahahahahaha!!". Seorang seijin yaitu Dada.

Dada seijin masih berlari tapi Moa dan Zena masih mengejarnya. Sampai di persimpangan Dada Seijin tidak sengaja menabrak Pria berjas abu abu dengan kacamata, yaitu Leito.

"Aduh! Maaf".

"Hati hati kalai jal-!".

"BERHENTI KAU SEIJIN!!". Teriak Moa memotong perkataan Dada Seijin yang ingin memarahi Leito.

Dada Seijin itu pun lekas pergi tapi sempat di hentikan dengan dibanting oleh seorang gadis dengan membawa katananya. Tidak lama setelah itu Zena dan Moa datang dan langsung memasangkan borgol pada Dada Seijin.

"Terimakasih, Laiha". Ucap Zena yang masih memegangi Dada Seijin kalau dia berniat kabur.

"Sama sama, bagaimana denganmu Leito?". Tanya Laiha

"Aku baik baik saja, jujur tadi aku kaget sekali".

"Baru pulang ya?". Tanya Moa

"Begitulah". Jawab Leito

"Kebetulan bertemu dengan kalian berdua, aku ingin membicarakan sesuatu". Ucap Zena

"Baiklah". Ucap Laiha
"Apa terjadi sesuatu?". Tanya Leito


Skip.

Di Rumah Nebula.

"Kemarin malam, terdeteksi sebuah cahaya yang turun ke hutan, setelah itu menghilang dan sebagian dari anggota kami menyimpulkan kalau itu adalah seijin". Jelas Moa kepada Laiha dan Leito dengan video yang di perlihatkan dari tabnya.

"Jadi untuk apa kau memanggil kami?". Tanya Laiha

"Seperti yang dikatakan Moa... Jika itu memang seijin kita harus menanyai tujuannya". Jawab Zena

"Lalu? Apa hubungannya dengan kami?".

"Aku butuh kalian untuk membantu kami, juga aku minta bantuan Rem untuk menganalisis cahaya itu".

"Ouh.. bagaimana hasilnya Rem?". Tanya Laiha ke bola kuning yang menggantung diatas meja yang biasanya dipanggil Rem.

"Analisis selesai". Kata Rem sambil memunculkan layar dengan beberapa gambar dan tulisan.
"Analisis menyatakan bahwa cahaya itu 65% seijin, 30% manusia, dan 5% hal yang tak diketahui".

"Seijin jenis apa?". Tanya seorang Pegasa Seijin yang kerap dipanggil Pega

"Ultraman".

"APA?!!".


Di hutan.

Sakura sedang duduk didahan pohon yang besar sambil melihat langit sore yang indah. Matanya tidak berkedip dari langit itu, tapi pikirannya masih memikirkan kejadian saat perpisahan itu.


FLASHBACK.

Nexus: "kau akan pergi kemana?".

Valgus: "apa kah kalian perlu tahu?".

Nexus: "tentu!".

Valgus: "haaa... Alam semesta pararel yang dijaga kak Orb".

Mebius: "Jika kau kesana ada yang perlu kau ketahui".

Hikari: "sebelum aku dan Mebius menjadi Darkness kami mendengar bahwa Universe Orb dan Geed disatukan oleh Ultra Dark Killer..".

Mebius: "..sebenarnya dia ingin menyatukan juga dengan Universe yang dijaga Ginga dan Victory, dengan Universe yang dijaga X tapi sepertinya ada penghalang yang mencegah itu menyatu..".

Hikari: "..dan saat ini jika kau ke Universe Orb maka secara otomatis kau juga akan ke Universe Geed".

Valgus: "lalu Universe yang dijaga R/B/G dan Tri Squat?".

Hikari: "Kemungkinan masih belum disatukan".

Valgus: "Begitu ya.. lalu apakah aku harus memisahkan kedua Universe itu?

Mebius: "kalau kau bisa melakukannya lakukan, jika tidak kita cari caranya nanti".

Valgus: "baiklah, terimakasih untuk informasinya dan kalian akan kemana?".

Nexus: "Kami akan menemui yang lain".

Valgus: "Yang lain.. maksudmu ada yang selamat?".

Nexus: "Kau akan tahu".

FLASHBACK END.


Setelah lama memandang langit dia pun menekan bracenya yang memunculkan layar transparan tapi masih bisa dibaca.

"Baiklah, Jadi benar kedua universe ini bersatu tapi belum sepenuhnya. Mungkin para senpai akan tahu cara untuk memisahkannya, dan karena kedua universe bersatu. Artinya SSP dan AIB ada di bumi ini, jadi.... AKH!".

"AKU HARUS PERGI KEMANA DULU?!!".

Teriakan itu benggema keras ke seluruh penjuru hutan sampai burung burung terkejut dan langsung terbang.


.

.

.

.

.

.

Bersambung.

ULTRAMAN VALGUS ( Legend Of Hikari No Kishi No Yuusha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang