Melawan Rosso dan Blu

369 43 18
                                    

Pagi hari di Aizen Tech, Mio yang dibantu Darln sedang mencoba menerjemahkan catatan pasifik dari Sakura. Sementara keadaan Sakura sedang menatap pemandangan Ayaka melalui jendela di ruangan tersebut.

"Pemandangan yang indah, ini mengingatkanku saat pertama kali belajar terbang" gumam Sakura yang dapat di dengar oleh Asahi karena tepat disampingnya.

"Benarkah?! Seperti apa itu? Bisa ceritakan?!!".

"Ya... Saat itu aku takut ketinggian yang membuatku sulit untuk terbang. Kak Zero membawaku ke langit dan berkata Jika kau tidak terbang sekarang maka kau akan terluka- " Sakura menirukan nada suara Zero saat itu membuat Asahi terdiam. "-lalu tanpa dosa dia menjatuhkanku dari langit! Tapi beruntung aku bisa terbang walau masih takut lihat kebawah dan lama kelamaan sudah tidak takut".

Asahi sweatdrop mendengar cerita pendek dari Sakura, banyak pertanyaan muncul di kepalanya yang mengarah ke satu hal. Apa saja yang telah Zero lakukan padamu Valgus?

Tidak lama terasa getaran hebat, Asahi, Sakura dan Mio menatap keluar jendela yang rupanya dua raksasa hitam mendarat di tengah kota membuat gedung-gedung hancur.

"Itu Kasumi dan Isami?" Mio terkejut dengan kemunculan kedua anaknya yang dilihatnya.

"Sayang sekali iya, anda cepatlah ke tempat evakuasi" Mio memberi dukungan untuk Asahi dan Sakura sebelum akhirnya dia pergi ke tempat evakuasi. "Ayo kita kesana kak Asahi".

"Kita turun dulu" Asahi sudah berjalan menjauh tapi tidak dengan Sakura yang membuka jendela. "Apa yang kau lakukan?!".

"Tidak ada waktu untuk turun tangga di gedung setinggi ini!!" Sakura melompat turun dari gedung Aizen tech membuat Asahi terdiam untuk kesekian kalinya.

"Gegabahnya 11:12 dengan Zero" gumam Asahi sambil mengeluarkan Gyro miliknya dan berubah.

Rosso dan Blu yang berniat ingin memperparah hancurnya kota harus di undur dengan kemunculan dua Ultra didepan mereka berdua. Disana terlihat ultra merah biru berslugger sudah siap untuk bertarung tapi terbalik dengan ultra orange yang terlihat ragu tapi keraguannya harus di singkirkan dulu.

"Wah wah... Lihat siapa ini" ucap Rosso memandang kedua ultra tersebut dan berakhir pada....
"Grigio.... ".

Grigio menatap Rosso yang kini auranya bukan lagi seperti makhluk yang ingin menghancurkan apapun tapi seseorang kakak yang ia kenali. Melihat perubahan aura Rosso membuat Valgus merasakan firasat yang tidak enak.

"Maaf, kami lama pulangnya. sekarang kami ingin kau ikut dengan kami... Grigio" Rosso memajukan tangannya kedepan begitu pula dengan Blu menunggu Grigio membalasnya. Valgus yang menebak apa yang terjadi jika Grigio membalasnya pun menatap kearahnya yang terlihat Grigio sedang berpikir.

"Jika aku ikut kalian... Maka aku akan menjadi darkness juga kan?" Rosso dan Blu seketika terkejut, sepertinya mereka tidak berpikir kalau Grigio akan menolak atau mempertanyakan ajakan mereka. "Jika Iya. Maka aku tidak mau!! Itu tidak akan Happy sama sekali!!".

"Ck! Sudah ku bilang kita bawa paksa saja" Blu menggerutu terhadap Rosso.

"Ku pikir rencana ini akan berhasil. Baiklah rencana B tapi sebelum itu mari kita uji" Blu mengangguk dengan senyuman penuh arti diwajahnya begitu pula dengan Rosso.

"Kak Grigio... Ini mungkin merepotkan tapi...." Grigio mendengarkan perkataan Valgus dan saat selesai Grigio mengangguk seakan menyetujui sesuatu.

Rosso dan Blu memasang kuda-kuda mereka begitu pula dengan Grigio dan Valgus. Rosso melesat ke arah Grigio tapi itu di hadang Valgus di tengah jalan, akhirnya kedua ultra itu pun bertarung menyisakan Blu dan Grigio. Grigio nampak ragu melawan Blu tapi karena Blu sudah menyerang duluan mau tidak mau Grigio harus melawan.

Dua pertarungan  itu berjalan cukup singkat. Rosso kewalahan dengan Valgus karena tidak mendapatkan celah untuk melawan balik. Sedangkan Grigio yang kalah kuat dan lincah dibandingkan Blu membuat dirinya menjadi tidak berdaya tapi setidaknya dia berhasil memberikan Blu beberapa serangan.


Brukk!!


Blu menendang Grigio hingga menimpa sebuah gedung sampai hancur. Valgus yang mendengar suara hancurnya gedung pun berbalik dari Rosso tanpa sadar memberinya celah. Rosso ingin menggunakan celah tersebut namun apesnya dia malah dapat pukulan keras didagu, sikut di perut dan dijegal sampai jatuh oleh Valgus yang masih membelakangi Rosso.

Grigio berusaha berdiri tapi sebelum sepenuhnya bangkit Blu menendang hingga terjatuh.
"Rupanya tidak ada apa-apanya... Ck, membuang waktu dan tenaga saja" Grigio yang tahu itu ditunjukan padanya pun terdiam, meyakinkan dirinya bahwa itu bukan Blu yang dia sayang.

"Aku harus membantu" batin Valgus menyerang Rosso hingga membuat Ultra tersebut hingga terlempar sangat jauh.

Valgus lalu menyerang Blu, menjauhkan Blu dari Grigio sejauh-jauhnya.

"Kau tidak apa-apa Kak Grigio?" tanya Valgus.

"Aku tidak apa-apa" Grigio berdiri dengan dibantu Valgus dan melihat kesekitar. "Kau lempar kemana kedua kakakku?".

Pertanyaan dari Grigio membuat Valgus heran dan melihat kesekitar, tidak ada kedua ultra dark yang mereka lawan baru saja. Valgus melihat ke langit, seketika itu dia terdiam membuat Grigio bingung dan ikut melihat keatas.

"Valgus-chan?".

"Ya...".

"Seberapa kuatnya kau dalam 10 tahun ini sampai bisa melempar mereka ke luar angkasa?".

"Aku tidak tahu, tapi yang ku tahu aku berbelebihan melempar mereka".

Kedua ultra itu terdiam dan langsung melesat terbang ke angkasa mengejar Rosso dan Blu.



Sementara itu di planet yang indah dimana manusia hidup berdampingan dengan Kaiju yang dimana planet itu disebut Juran. Seekor Kaiju terbang melintasi hutan menuju tepi sungai dan mendarat disamping seorang ultra perak biru  yang sedang duduk santai menemani kaiju-kaijunya.

"Kau sudah kembali. Bagaimana? Apa berhasil?".

"CYAA! CYAA!!" Kaiju tersebut mengangguk.

"Kerja bagus Lidorias, sekarang istirahatlah" Lidorias mengangguk dan pergi dengan riangnya. Ultra tersebut hanya tersenyum melihat tingkah Lidorias.

.

.

.

.

.

.

Bersambung.

ULTRAMAN VALGUS ( Legend Of Hikari No Kishi No Yuusha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang