Ultra Dark Killer (?)

197 29 23
                                    

"Butuh bantuan?"


Sesaat setelah suara itu menghilang tiba-tiba muncul serangan tidak terduga mengenai para Seijin tersebut. Zero sontak terkejut dan langsung melihat ke arah serangan itu berasal, rupanya pelaku dari serangan itu adalah Miror Knight dan Jean Bersaudara tapi di mana Glen Fire. Tanpa diduga rupanya dia berada di belakang Zero sedang memukul salah satu seijin yang hendak menyerangnya.

"Kau lama sekali, Ultraman Zero." Glen sedikit menampakkan wajahnya yang tersenyum remeh dan itu dibalas Zero dengan senyum yang sama. "Sesusah itu kah untuk membebaskan diri?"

"Aku meremehkan penjagaannya dan disana bagai mimpi buruk."

"Apapun itu senang kau kembali lagi," ucap Jean Bot yang menyerang para Seijin dengan kapaknya.

"Ya, tapi untuk sekarang ayo kita cepat habisi mereka. Aku tidak ingin membuat Valgus kemari karena khawatir."
Mendengar pernyataan Zero membuat keempat sahabatnya terkejut. Alasan mereka disini karena khawatir dengan Valgus yang sengaja membuat mereka pergi dan melihat Zero yang mereka kenal sedang bertarung dengan seijin sebanyak ini dengan pernyataan itu, bukankah harusnya dia berada disekitar sini.

"Apa maksudmu Zero. Saat kami kemari tidak ada siapapun bahkan aku dan kakak tidak mendeteksi adanya kehidupan," ucap Jean Nine yang tentunya membuat Zero sangat terkejut.


Di saat yang sama Valgus berjalan disebuah lorong karena dibawa paksa oleh Jack dengan tangan terikat di belakang. Entah dirinya akan dibawa ke mana hal yang bisa dia lakukan sekarang hanya bisa diam dan mengikuti. Tubuhnya sudah terasa sakit dan pasti memiliki luka entah dalam atau luar.

"Berjalan lah lebih cepat!" Jack mendorong Valgus kedepan yang membuatnya terdorong dan hampir saja terjatuh. Valgus hanya bisa diam dan melirik tajam Ultra yang ada di belakangnya dengan penuh tidak suka. Walau dia berada dibawah satu tingkat dari 80 dalam golongan 'Ultra Brother yang bisa dipercaya' oleh Valgus, tapi mengingat dia ikut hadir diruangan plasma dan bersikap seperti yang lainnya cukup menyulut api amarah di dalam diri Valgus.

Mereka berdua tetap berjalan untuk waktu yang lama hingga tiba disuatu pintu besar. Sejenak Valgus merasakan perasaannya tidak enak dengan tempat di belakang pintu dan benar saja saat pintu itu terbuka secara otomatis Valgus ditendang masuk dengan kasar hingga jatuh tepat ditengah ruangan. Valgus sedikit mengerang karena rasa sakit tambahan yang diterima karena benturan di tubuhnya belum lagi yang terkena luka.

Jack mendekati Valgus dan menarik lengannya bertujuan memaksanya untuk berada di posisi duduk. Valgus sedikit melihat keseliling, ini adalah ruangan yang besar yang seperti ruangan pertemuan atasan dan bawahan. Pintu dari sisi lain terbuka menampakkan sesosok menjadi penyebab masalah semua ini terjadi.

"Jadi, ini Ultra yang selama ini membuat kita repot?" tanya Dark Killer kepada Jack yang diangguki sebagai jawaban. Valgus sedikit mendongak untuk menatap Dark Killer yang membuat mata mereka bertemu. Dark Killer sedikit menyeringai karena penghalangnya telah ditangannya.

"Kau siapa?"

Ucapan Valgus membuat keduanya terdiam hingga ruangan menjadi hening. Sebenarnya hanya mereka bertiga diruangan itu.

"Dasar tidak tahu malu! Dia itu Ultra Dark Killer!

"Dia? Ultra Dark Killer yang pernah menjadi lawan kalian? Sepertinya matamu perlu diperiksa lagi."

"Matamu yang perlu diperiksa."

"Hei! Walau aku belum pernah bertemu tapi dia tidak mirip dengan di video pertarungan kalian, dan asal kau tahu aku melihat video itu ratusan kali!"

"Kalau begitu buktikan kalau dia bukan Ultra Dark Killer!"

"Tingginya saja kurang dari 6 meter dari yang sebenarnya 66 meter, auranya sangat berbeda dari aku menonton videonya kalau benar dia seharusnya beda tipis, dan lagi sejak kapan dia punya garis merah dikaki bagian betis?!"

Hening, Jack terdiam menatap Valgus yang masih kukuh dengan pendiriannya. Rasa keraguan timbul sesaat dan itu digantikan dengan memukul Valgus tepat di wajah tanpa rasa kasihan. Hampir saja sesaat dirinya akan termakan emosi karena mengingat memori kelam dan berpikir ada yang salah dengan Jack.

"Kau benar-benar penghalang ya. Hampir saja penyamaranku terbongkar," ucap Dark Killer yang menyesajarkan tingginya dengan Valgus. Sedangkan sang Ultra hanya melirik tajam enggan menatap wajah itu. "Siapa kau sebenarnya?"

"Kau tidak perlu tahu, tapi akan ku katakan sebuah rahasia. Kau benar aku bukan Ultra Dark Killer. Kebetulan aku menemukan mayat ini jadi, aku merasukinya dan beruntungnya aku bisa melihat ingatannya hingga aku tahu tentang kaummu, kaum ultra. Oh belum itu saja ...." Ultra Dark Killer mendekati Valgus dan membisikkan sesuatu yang membuatnya terkejut. "Semua yang berada disini ada dalam kendaliku dan mereka akan menurutiku seperti boneka, itu juga termasuk para Ultra."

Valgus menatap Jack dari ekor matanya. Terlihat kini Ultra membawa tombak itu berekspresi datar seperti patung padahal tidak lama dia berdebat sengit dengannya. Melihat Jack sebuah kesimpulan terlintas dibenaknya. Semua tidak hanya Ultra maupun Seijin yang dia lihat di dalam kapal ini, mereka yang menjadi bawahan Ultra Dark Killer, bukan tepatnya yang merasuki tubuh seijin didepannya telah dipengaruhi entah bagaimana caranya. Bahkan itu juga berlaku untuk Ultra yang dekat dengannya. Memikirkan hal itu Valgus menggertakkan giginya bukan karena takut atau panik tapi dia marah.

Melihat raut muka Valgus membuat Dark Killer hampir tertawa. "Lihat wajahmu itu, apa kau marah? Kau marah untuk kaum yang telah mengucilkanmu bahkan membuangmu?"

"Meski begitu, aku tidak memaafkanmu!"

"Kau kini sendirian, memangnya bisa apa?"

"Menendangmu."

Dark Killer mengerutkan kening bingung namun sesuatu menjegal kakinya dan menendangnya dengan kuat. "Sudah ku bilang kan," ucap Valgus yang kemudian memundurkan tubuhnya untuk menghindari serangan tombak. Dengan paksa Valgus menghancurkan ikatan ditangannya dan menyerang Jack secara halus hingga dia dapat membuang tombak kebanggaan Ultra nomor empat itu (kalau salah tolong koreksi).

Jack yang tidak tinggal diam melanjutkan menyerang Valgus dan pertarungan tangan kosong terjadi. Tidak lama Valgus dapat membuat Jack mundur dengan tendangan di dadanya. Namun sesuatu terjadi, pandangan Valgus sedikit memburam dan kepalanya terasa berat.

"Kenapa efeknya harus bekerja sekarang, aku tidak bisa istirahat saat ini." Valgus memegangi kepalanya, dirinya mulai merutuki diri sendiri karena menyembuhkan lukanya lagi dengan sedikit istirahat membuat efeknya mulai memberat.

Dark Killer yang sedari tadi, memperhatikan pertarungan singkat itu menatap Jack datar. "Jack kau tidak akan bisa mengalahkannya sendirian," ucapnya.

Jack hanya bisa mengeram kesal dan tiba-tiba pintu terbuka menampakkan Ultra Brother disana. Valgus terkejut melihat mereka bersama, dirinya seakan tidak bisa bernafas. Melihat Ultra Brother yang bersama kecuali Jack membuatnya seakan merasa dejavu yang menyakitkan.

"Yah aku ingin tetap menonton tapi aku harus pergi." Setelah mengucapkan itu Ultra Dark Killer pergi meninggalkan pertarungan yang akan terjadi.

ULTRAMAN VALGUS ( Legend Of Hikari No Kishi No Yuusha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang