Di lain sisi Valgus tergeletak di sebuah Asteroid. Saat pertarungan dengan Ultra Dark Killer, dirinya dan sang lawan tidak ada yang mau mengalah hingga pertarungan mereka kemana-mana hingga membuat dinding dan lantai kapal berlubang. Sampai di akhir pertarungan Ultra Dark Killer mengeluarkan serangannya dan singkat cerita disinilah Valgus.
Dirinya memaksa bangun tapi sesuatu menekan dirinya agar tetap diposisi itu. Rupanya Ultra Dark Killer sedang menginjak tubuhnya dengan salah satu kakinya. "Kau yang paling merepotkan dari yang lainnya. Padahal kau akan bagus jika aku bisa membuatmu menjadi bawahanku tapi itu akan lebih merepotkan." Tangannya terangkat hendak memunculkan sesuatu tapi dirinya langsung menyingkir dan menjauhi Valgus karena sedang menghindari sesuatu.
"Jangan berani menyakiti adikku, Ultra Dark Killer." Suara melengking tapi berat itu menyita perhatian Ultra Dark Killer setelah sesuatu yang rupanya dua belah Slugger kembali ke pemiliknya, Zero. Ultra itu turun untuk menapaki kakinya di asteroid dan membantu Valgus untuk bangkit. "Memaksakan dirimu lagi Valgus," bisik Zero dengan nada bertanya.
"Kau berbicara seolah tidak pernah saja," balas Valgus. Zero hampir tertawa jika saja dia tidak perlu menahan Valgus agar tidak ingin jatuh lagi.
"Kau terlambat tahu."
"Bintang itu datangnya terlambat. Kau tidak pernah belajar ya Val.""Jadi kalian bersaudara? Pantas saja, mau kakak atau adik. Kalian berdua tidak pernah belajar kapan harus berhenti," ucap Ultra Dark Killer dengan mengejek terlihat dari raut wajahnya.
"Yah ... Sayangnya aku lupa mengajarinya hal itu," balas Zero.
Mengabaikan keduanya Valgus memandang Space Warship milik Ultra Dark Killer. Disana masih ada Ultra Brother begitu pula bawahan Ultra Dark Killer. Walau mereka bawahan tapi sebenarnya mereka dikendalikan seperti Ultra Darkness karena itu muncul keinginan untuk menyelamatkan mereka walau beberapa mungkin sudah kehilangan nyawa.
"Asal kau tahu Ultra Dark Killer. Kami para Ultraman akan mengalahkanmu untuk saat ini dan selamanya."
"Coba saja, tapi apa kalian berdua yakin akan mengalahkanku walau sekarang ... heh, ada alam semesta yang perlu diselamatkan?" Pernyataan Ultra Dark Killer membuat Zero maupun Valgus bingung dan butuh beberapa detik untuk mengerti dan pada akhirnya membuat keduanya terkejut. "Apa?!"
"Aku sudah mengirim pasukan untuk memulai invasi ke beberapa alam semesta dan dimensi kesayanganmu, Ultraman Zero." Si pemilik nama mengepalkan tangannya hingga bisa terlihat uratnya. "Rumah kalian yang membeku itu, tidak ku lupakan."
"Zoffy! Ini gawat!" Ultraman berteriak membuat Ultra Brother melihat ke arahnya. "Ada apa?" Zoffy mendekati Ultraman takutnya ada hal yang tidak beres. "Ultra Dark Killer rupanya telah mengirim pasukannya untuk menginvasi banyak Universe, rumah kita bahkan dimensi sebelah."
"Apa dia gila?!" tanya Taro terkejut mendengarnya.
Ultra Dark Killer menyeringai senang menikmati ekspresi yang keluar dari lawan yang didepannya. Tapi entah kenapa saat Zero sedikit melirik lalu malah tersenyum bahkan Valgus sedikit lebih tenang yang membuat Ultra Dark Killer bingung.
"Kau benar, ada yang harus diselamatkan," ucap Valgus. Dirinya menghela nafas sebelum berbicara, "Tapi sepertinya aku tidak perlu mengkhawatirkannya."
"Kau ini Ultraman lo. Kau tidak ingin melakukan tugasmu?" tanya Ultra Dark Killer yang dibalas tawa dari Zero dan Valgus yang berhasil menahan tawanya.
"Sejak kapan kau mengkhawatirkan tugas kami?" tanya Zero yang menggelengkan kepala. "Sayangnya seperti kau yang punya bawahan, kami mempunyai teman."
"Apa?!"
Sementara itu, di Universe masing-masing para ultra new generation heroes saat ini sedang diserbu pasukan Ultra Dark Killer. Tapi hal itu dapat dicegah dengan para Ultra yang masih menetap di universe mereka.
GINGA FIRE BALL
Ginga melancarkan serangannya disusul Victory yang mencambuk sekaligus menyetrum apapun dengan ekor Elecking dilengannya. "Wah wah ... Semangat dari mereka membuat ku bernostalgia," ucap Tiga yang melihat aksi duo Galaksi Kemenangan. Hal itu membuat Tiga tidak mau kalah dan ikut menyerang.
"Jangan tahan dirimu X!"
"Baiklah Max, Daichi!"
"Aku tahu maksudmu tenang saja."X berubah ke Form Exceednya sedangkan Max memanggil Max Galaxy. Kedua Ultraman itu saling memandang dan mengangguk sebelum menyerang bawahan Ultra Dark Killer dengan membabi buta.
ORB TRINITY
"Ayo Geed! Kita selesaikan ini secepatnya!" Orb melesat cepat menuju luar angkasa. Geed yang dibelakangnya pun berusaha menyusul, "Baiklah! Diam saja tidak ada gunanya."
"Apa tidak apa-apa kita langsung pakai Gruebe?" tanya Katsumi aka Rosso yang sedikit khawatir. Tapi berbeda dengan Asahi aka Grigio dan Isami aka Blu yang sudah tidak sabar melakukan pertarungan.
"Tidak apa-apa! Kalau kehabisan akan ku charge-kan!"
"Ini balasan karena membuat kami melukai Asahi!"
"Mereka tidak bisa dikontrol lagi."
"Beruntung sekali kita bisa bertemu denganmu Hiroyuki," ucap Fuma. Hiroyuki yang berada didalam Taiga menghela nafas. Karena tenaga mereka tidak cukup mau tidak mau mereka kembali ke human host mereka hanya untuk numpang. Tapi faktanya ikut bertarung lagi.
"Kalian ini pulang-pulang bawa masalah. Padahal baru saja kita menghadapi Grimdo."
"Maaf Hiroyuki, tapi mohon bantuannya lagi ya," ucap Taiga.
"Yah, ayo kita selesaikan secepatnya!"
"Baik!"
Sedangkan ditempat lain. Mebius, Hikari dan Ribut datang tepat waktu mengurusi yang ada M78 yang membeku. Cosmos dan Justice yang sebelumnya tidak diketahui keberadaannya mengurusi yang di Juran, Gaia dan Agul juga melakukan hal yang sama dibumi mereka sendiri tapi beruntung pasukan Ultra Dark Killer tidak terlalu tahu tentang Universe dan hanya mengirimkan lebih sedikit pasukan dari yang lain.
Lalu yang di dimensi sebelah pasukan yang awalnya adalah permintaan Zero. Pada akhirnya Glenfire, Miror Knight, Jean Bot, dan Jean Nine memimpin mereka untuk menyerang balik. Hal inilah yang membuat Zero terlambat karena harus mengantar mereka dulu.
"Sepertinya rencanamu akan berantakan, Ultra Dark Killer," goda Zero dengan artian buruk. Kali ini dirinya yang tersenyum puas. Sedangkan lawan didepannya marah, tidak terima dengan hal tersebut.
"Menyerahlah Ultra Dark Killer atau siapapun kau itu! Sudah tidak ada lagi yang bisa kau lakukan sekarang." Seorang Ultraman mendarat disamping Zero membuat kedua Ultra kembar itu terkejut melihatnya. "Ayah?!" seru Zero, ada rasa lega saat melihat ayahnya baik-baik saja walau terlihat ada beberapa luka ditubuhnya. Valgus hanya diam tapi didalam dirinya dia merasa lega dengan pertemuan ayah dan anak ini, tinggal menempatkan diwaktu yang benar setelahnya.
Tiba-tiba suara tawa keras terdengar. Itu adalah Ultra Dark Killer. "Menyerah? tidak akan pernah. Sepertinya aku tidak memperlukan tubuh ini lagi." Dengan itu aura pekat keluar dari tubuh Ultra Dark Killer dan menyebar bagai ledakan.
Andai ku bisa bikin animasi, ni chapter bakal keren kayaknya. :(
KAMU SEDANG MEMBACA
ULTRAMAN VALGUS ( Legend Of Hikari No Kishi No Yuusha )
FanfictionSeorang ultraman muda yang diasingkan karena masalah yang sebenarnya dia sendiri tidak pernah melakukannya. Jadi karena itu dia tidak mau disebut sebagai ultraman karena menurutnya. Ultraman adalah prajurit yang disegani musuh-musuhnya dan disukai...