Galaxy Resque Force

488 43 18
                                    

"Tanah Cahaya membeku?!" teriak Sora terkejut hingga menggema ke seluruh ruangan. Terbalik dengan Ribut yang tenang karena mengira itulah penyebab banyaknya kerusakan planet. Sementara Mebius dan Hikari hanya bisa terdiam karena masalah ini juga membuat mereka memiliki beban tersendiri.

"Begitulah Sora, kami tidak ingin merepotkan Galaxy Resque Force jadi kami kemari untuk meminta bantuan Ribut," ucap Mebius. Ribut mengangguk dengan antusias sambil berkata, "Saya siap membantu Mebius."

"Saya juga ingin ikut."

"Tidak Sora, aku tidak ingin menerima resiko ada ilmuwan dari Science Technology Bureau yang ku promosikan di Galaxy Resque Force akan ditangkap jika kami gagal." Hikari menolak usulan Sora untuk ikut tapi Sora masih kukuh dengan pendiriannya.

"Tapi aku juga ingin ikut, karena aku juga seorang Ultrawoman."
"Tetap aku tidak setuju."
"Aku mohon!"
"Sora ...."

"Sora, Hikari ada benarnya." Ribut angkat suara membuat Sora murung karena keinginannya untuk berjuang tidak bisa dilakukan.

"Tapi sebagai Galaxy Resque Force yang juga bertugas menyelamatkan kehidupan ini juga tugas kami untuk membantu tanah cahaya bukan?"

Hikari, Mebius, Ribut dan Sora mengalihkan pandangan pada sang pemilik suara yang rupanya adalah Ratu Izana dengan Andro Melos disampingnya.

"Jadi ini sebabnya tidak ada kabar dari Inter Galactic Defense Force. Rupanya tanah cahaya kehilangan mataharinya dan membeku," ucap Andro Melos.

"Sepertinya kita akan sibuk ya," sambung Ratu Izana.

"Maaf atas kelancangan saya Ratu Izana. Kami tidak ingin merepotkan Resque Galaxy Force untuk ini," ucap Hikari. Izana yang mendengar perkataan Hikari menatapnya dengan senyuman manis tapi tidak dengan aura mematikan disekitarnya. "Ah Ultraman Hikari, kau tidak perlu formal denganku tapi masalah yang dilakukan oleh Ultra Dark Killer telah mengancam banyak kehidupan diperbagai planet. Jadi ini juga tugas kami."

Hikari terdiam tidak tahu harus menjawab bagaimana. Mebius yang sedari tadi diam mulai angkat bicara. "Maaf, kalian tidak bisa ikut karena tidak ada yang melindungi kehidupan lain jika kalian ikut. Kita tidak tahu seberapa licik rencana yang disiapkan Ultra Dark Killer jadi kalian harus memprioritaskan planet lain, jika kami dalam bahaya kami akan memanggil kalian untuk bantuan tambahan."

Andro Melos menatap Mebius dengan pandangan sulit diartikan dan berkata, "Apa kau meremehkan kami Ultraman Mebius?"

Mebius terkejut dengan pertanyaan itu, dia tidak bermaksud begitu. Hikari ingin menggantikan Mebius untuk menjawab pertanyaan Melos, tapi itu tidak sempat karena Mebius sudah menjawab. "Tidak, saya tidak meremehkan anda Andro Melos atau anggota Galaxy Resque Force. Hanya saja Nebula M-78 adalah tanah kelahiran saya, setidaknya saya- tidak, kami yang berasal dari sana ingin berjuang untuk mengembalikan rumah kami sebagai Ultraman dari Tanah Cahaya. Setidaknya ... Itulah isi pikiran saya."

Semua orang disana terdiam tidak ada yang menghasilkan suara apapun. Melos perlahan mendekati Ultra yang memiliki nama mengandung Infinity itu. Dipegangnya pundak ultra itu dengan sudut bibir terangkat membentuk sebuah senyuman. "Jadi seperti itu ya, jawaban dari Ultra Brothers termuda."

Mebius terkejut begitu pula yang lain. Melos yang melihat reaksi semuanya mulai menjelaskan maksudnya. "Aku hanya penasaran kenapa kalian berdua ingin hanya kalian para Ultraman melakukan ini tanpa membawa Ultrawoman Sora. Rupanya keinginan menyelamatkan rumah dan ras kalian sendiri. Meski tanpa penjelasan aku paham, kalau kalian Pejuang Cahaya ingin melakukan sebisanya karena lawan kalian adalah ras kalian sendiri. Bukan Kaiju, Chouju, Seijin, ataupun robot petarung dan menganggap hal ini adalah urusan kalian sendiri."

Hikari dan Mebius diam seribu bahasa. Isi pikiran dan hati mereka sudah dikatakan semuanya oleh Melos.

"Kalian memikul beban sebagai pejuang cahaya, tapi kalian meski banyak tidak bisa melakukannya sendiri." Hikari dan Mebius menunduk bahkan Ribut yang diam memperhatikan juga ikut terkena efek damage dari perkataan Izana. "Karena itu kami akan mengikuti arahan kalian. Kami akan mengawasi keadaan kehidupan lain dan kalian fokuslah mengalahkan Ultra Dark Killer, tapi saat kami selesai jangan tahan kami untuk bergabung dalam pertarungan kalian."

Mebius tidak percaya, dikiranya anggota ini akan memarahinya dan Hikari karena egois sendiri. Melos melirik ke arah Sora dan Ribut yang memiliki reaksi yang sama. "Walaupun Hikari merekomendasikan Sora, dan salah satu Ultra Brother merekomendasikan Ribut tetap saja. Jika Ribut tertangkap kami juga akan marah."

"Dan Ribut. Kau jangan menyulitkan mereka," ucap Izana yang ditanggapi anggukan mantap oleh Ribut. "Tentu saja. Aku akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan tanah cahaya."



Disisi lain dua saudara tak sedarah yang terpisah jauh ini membincangkan keadaan yang terjadi bahkan pencarian tentang legenda 'Hikari no Kishi no Yuusha'. Sebenarnya masing-masing memiliki banyak topik yang ingin mereka bincangkan tapi melihat situasi lebih baik itu dibahas setelah semuanya selesai.

"Begitu, rumit juga ya. Tapi aku terkejut kau bisa mengelabui teman-temanku," ucap Shin dengan memakan manju. Darimana asal manju itu, ialah Manju dari Ayaka yang dibelikan oleh Asahi untuk Sakura sebelum dirinya pergi sebagai oleh-oleh telah berkunjung dan ucapan terimakasih telah menolong Kastumi dan Isami.

"Aku harus melakukan itu atau akan terjadi pembantaian oleh Ultraman Zero Darkness kepada teman-temannya untuk kedua kalinya," ucap Sakura datar dan tanpa dosa membuat Shin hampir kehilangan nafsu makannya. Mengingat kejadian itu membuat Shin ingin melupakan hal itu walau sebenarnya kejadian itu tidak ada dalam memorinya.

"Oh ya, sebenarnya ini mau ku beritahu nanti tapi ... Kau tahu. Aku telah mempunyai seorang murid," ucap Shin dengan senang, tapi membuat Sakura menyemburkan air karena terkejut. Tunggu, murid. Sakura dengan tiada dosanya lagi mencubit lengan Shin yang membuatnya kesakitan. Ok bukan mimpi. "Untuk apa itu?!"

"Memastikan aku tidak bermimpi." Shin menantap gadis disamping datar, jika ingin tahu lakukan pada dirimu sendiri. Setidaknya itulah pikirannya. "Memangnya itu hal mustahil hingga kau melakukan itu?"

"Iya, kau terlalu sombong, terlalu percaya diri, gegabah dan melihat dari segala sifatmu dan teknik pelatihanmu padaku. Siapapun akan terkejut mengetahui bahwa Ultraman Zero ini mempunyai murid." Shin merasa ada yang memusuk didalam dirinya mendengar pernyataan Sakura. Sedangkan Sakura sendiri tidak memperdulikan reaksi dari Shin dan santainya memakan manju tersisa.

"Omong-omong siapa namanya?"

"Zett, Ultraman Zett. Dia putra angkat Utraman Ace tapi untuk saat ini sepertinya dia juga membeku."

Sakura terkejut lagi tapi kali ini dia tersedak manju. Banyak pertanyaan tercipta dari pikirannya mulai dari seperti apa Ultraman Zett ini, bagaimana dia bisa berakhir diperlindungan Ace, dan sebagainya. Namun yang terpenting adalah Zett putra Ace jika kakaknya membuat kesalahan yang tidak disenangi Ace hal berikutnya dirinya tidak bisa membayangkannya.

"Kak Zhi, jika kau tiada karena Ultraman Ace aku ingin mengatakan. Kau jangan bikin ulah dialam sana."

Shin bingung apa yang dimaksud sakura dan beberapa detik dia akhirnya paham lalu memukul bahu Sakura. "Jangan bicara seakan aku akan mati V-chan!"

"Maaf kakak."


.

.

.


Bersambung.

ULTRAMAN VALGUS ( Legend Of Hikari No Kishi No Yuusha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang