Emerana ?

299 40 1
                                    

Didalam lorong portal yang berkelok-kelok para makhluk setinggi gedung diputar-putar layaknya dimasukan blender. Namun pada akhirnya mereka semua keluar tepisah ditempat yang berbeda.

Tri Squad keluar dari lorong portal dan terjatuh disebuah planet.  Disisi lain Ultra Brothers keluar dilangit planet Tenebris dan jatuh bertumpukkan ditanah.  Zero dikeluarkan diangkasa lepas namun dirinya hanya pusing dan memutuskan untuk merebahkan tubuhnya di asteroid terdekat. 

Sementara itu Valgus berhasil mendarat dengan selamat disebuah planet dengan rerumputan hijau. Kepalanya terasa sangat pusing dikarenakan efek diputar secara tidak akhlak oleh lorong aneh dan pertarungan sebelumnya. Tidak lama dirinya jatuh pingsan namun sempat berubah kebentuk manusia sebelum pingsan.


Valgus POV.


Aku membuka mataku menatap langit-langit hitam kosong, kepalaku sangat berat dan sakit sekali. Ah sepertinya aku memaksakan diriku terlalu berlebihan kali ini dan aku tidak bisa terus menggunakan kemampuan yang sering kugunakan untuk menyembuhkan diriku karena efeknya adalah waktu istirahatku bertambah atau kepalaku akan terasa sakit. Walau begitu karena aku bandel aku mengabaikannya dan inilah hasilnya.

Aku mencoba duduk walau itu terasa berat tapi tetap kupaksakan. Aku menatap tangan ultraku dan agak sedikit khawatir karena menurutku jika nanti aku ditemukan Seijin lebih baik mereka bingung karena manusia daripada kaget karena Ultraman. Yah walau aku bilang aku bukan Ultraman tapi yang dikatakan orang-orang benar, aku seorang Ultraman dari Hikari no Kuni. Memang ironi.

Aku mengedarkan penglihatanku kesegala arah dan yang kutemukan adalah kekosongan. Disini sangat kosong dan gelap seperti alam bawah sadar para ultra darkness yang kumasuki. Aku bertanya-tanya kenapa aku disini. Apakah aku pingsan atau sudah mati, atau karena 'itu'. Sial! Aku tidak benci opsi ketiga itu tapi takut jika itu bergejolak lagi.


POV End.


Sesuatu bersinar diatas Valgus dan itu menarik perhatiannya. Mengadahkan kepalanya untuk melihat keatas matanya seketika terbuka lebar melihat apa disana. Sekumpulan bayangan abu-abu berbentuk kaiju bermacam-macam jenis mengepung bayangan kuning berbentuk humanoid.

Bayangan kuning itu melangkah lalu sedetik kemudian dia menjadi garis kuning kecil seperti pita yang menari-nari melewati bayangan abu-abu. Dimata Valgus dia bisa melihat gerakan bayangan kuning itu saat didekat banyangan abu-abu, seperti itu dilakukan sengaja berhenti didekat lawan dan menghilang bak asap dijalan. Bayangan kuning itu berhenti menunjukkan bentuk humanoidnya, banyangan kelabu yang dilewatinya seketika seperti terpotong dan menghilang.

Banyangan abu-abu yang tersisa terlihat marah dan berbondong maju untuk menyerang bayangan kuning. Bayangan kuning itu mengangkat  tangan kanannya dan membuat bola kuning ditangannya. Bola kuning itu dilemparkan ke atas para banyangan abu-abu.

Bola kuning itu melayang seperti terbang diudara dengan membelah seperti amoeba menjadi sangat banyak, entah berapa jumlahnya tapi tidak lama bola kuning itu mengeluarkan energinya seperti laser untuk menghancurkan banyangan abu-abu. Sinar dari laser yang sangat menyilaukan itu membuat Valgus memejamkan matanya rapat-rapat.


Membuka matanya lagi namun kali ini dia melihat langit biru yang cerah dengan sedikit awan. Tubuhnya rupanya terlentang diatas padang rumput tadi. Tunggu, jika ini dunia nyata lalu semua itu apa.

"Kau baik baik saja?" Sebuah suara masuk kedalam indra pendengarannya. Dia menoleh kearah tersebut menemukan seorang gadis yang sedikit lebih tua dari dirinya memakai gaun putih dan piara.

Saat mereka saling menatap, mereka berdua sama sama terkejut melihat siapa yang ada didepannya hingga tanpa sadar menyebutkan nama masing-masing bersamaan. "Sakura?!" "Putri Emerana?!"

Sakura mengangkat tubuhnya namun rasa sakit dikepalanya kembali menyerang membuatnya secara refleks memegang kepalanya. Bahkan salah satu kakinya terasa nyeri walau tanpa luka. Emerana yang melihat itu khawatir serta panik dengan keadaan Sakura dan menghentikannya untuk bergerak. "Jangan banyak bergerak ... a-aku akan memanggil seseorang untuk membantu."

Emerana mau bangkit namun Sakura menahannya dengan memegang tangannya. "Tidak perlu, lagi pula ini salahku sendiri."

"Salahmu sendiri? Jangan bilang ...." Sakura hanya pasrah dan kembali merebahkan tubuhnya di atas rerumputan. Seketika setelah itu Emerana memberikan ceramahnya yang panjang, Sakura tidak mendengarkan itu dan berusaha untuk rileks. Entahlah apa yang dipikirkan Sakura sepertinya sudah terlalu lama ada yang akan menceramahi dirinya dengan panjang. "Hei! Apa kau mendengarkanku?"

"Iya aku dengar, kau ini seperti kak Zero saja." Sakura melirik Emerana dengan malas, namun sedetik kemudian Emerana tertawa sementara Sakura menutupi sebagian wajahnya dengan syal. "Kau ini! Sudah lama tidak bertemu ku kira kau sudah berubah rupanya aku salah."

"Maksudmu apa?"

"Yah lihat saja, kau sudah besar sekarang jadi kukira sifatmu agak berubah juga tapi rupanya tidak sama sekali sejak kejadian itu." Wajah Sakura seketika masam dengan mata yang masih menatap langit dengan sendu namun tersirat kemarahan. Tentu maksud Emerana 'kejadian itu' adalah pertemuan pertama mereka dan pengasingan dirinya. Emerana yang tahu reaksi Sakura merasa bersalah. "Aku minta maaf Ultraman Valgus seharusnya aku tidak mengatakan itu."

Sakura menghela nafas, pengasingan itu membuatnya marah namun itu hanyalah masa lalu yang pahit dan terpaksa harus ditelan olehnya. "Tidak apa-apa, lagi pula itu kisah lama. Omong-omong bagaimana kabar Ultimate Force Zero?"

"Mereka dalam keadaan sulit karena Zero ... Eee ...." Emerana sulit mengungkapkan bagian terpenting karena bagian itu kemungkinan akan membuat Sakura sedih kembali. Sakura yang tahu alasan Emerana pusing memikirkan sesuatu, dia menebak jawabannya dengan santai lagi pula dia sudah dibanting Leader Ultimate Force Zero. "Kakakku menjadi Darkness. Aku sudah mengetahuinya jadi kau tidak perlu menyembunyikannya."

Emerana terkejut penasaran darimana Sakura tahu tapi menepis pemikiran itu Emerana melanjutkan menjawab. "Sebelumnya Zero mengirimkan sinyal miliknya untuk menyuruh Jean Bot dan yang lainnya agar mengumpulkan pasukan secara sukarela dan berhati-hati diangkasa. Mereka bingung apa yang terjadi akhirnya Jean Nine dan Miror Knight dikirim untuk mengetahui alasannya. Setelah mengetahui alasannya mereka melakukan yang diperintahkan Zero walau musuh yang saat ini belum kemari tapi ...."

Seketika suasana menjadi hening tentu ini sangat menganggu Sakura karena dia tahu dimensi ini adalah tempat dimana Belial menjajah, pertemuan Zero dengan teman-temannya, pertarungan besar disekitar planetnya Emerana, Esmeralda dan yang terkait dengan itu. Sekarang sang pahlawan yang dulu menyelamatkan mereka kini dikendalikan kegelapan, jika Zero ada disini entah bagaimana tanggapan makhluk hidup yang ada disini.

"Dimana Ultimate Force Zero sekarang?" tanya Sakura.

"Aku tidak tahu terakhir kali aku mendengar mereka seminggu lalu diplanetnya Nao tinggal namanya Anu. Kau mau apa?"

Sakura mengangkat tubuhnya sekali lagi untuk duduk disamping Emerana. Untunglah sakit dikepalanya berkurang dan nyeri dikakinya juga namun dirinya masih lelah dan tenaganya belum pulih sepenuhnya. "Aku ingin melakukan kunjungan singkat."


.

.

.


Bersambung.

ULTRAMAN VALGUS ( Legend Of Hikari No Kishi No Yuusha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang