Siangnya mereka semua pun berdiskusi di meja piknik yang tempatnya lumayan sepi soal para ultraman. Meski beberapa dari mereka sempat tidak percaya, mau tidak mau mereka harus melawan teman mereka sendiri.
"Menurutmu, siapa yang akan datang kemari?" Tanya Zena kepada Sakura. Sakura pun bingung karena ini adalah hal yang sangat rumit.
"Teman lamaku Ultraman Orb, dan anak belial Ultraman Geed" seorang laki-laki berpakaian hitam pun buka suara.
Mereka dengan serentak melihat ke arahnya ternyata dia adalah Jugglus Juggler.
"Juggler?!".
"Hai, rupanya kalian sedang sibuk ya" ucap Juggler tanpa permisi ikut duduk di kursi panjang.
"Tunggu, kalian mengenal Juggler?" Tanya Jetta dengan terkejut.
"Dia membantu kami saat Gilvaris ingin menghancurkan bumi, bahkan Orb pun ikut" jawab Moa yang dibalas anggukan.
"Juggler darimana kau tahu Orb dan Geed akan kemari?" Naomi curiga kepada Juggler karena takutnya nanti ini salah satu permainan yang dibuatnya.
"Kau tidak perlu seperti itu Naomi dan Ya, jika saja kalian pergi ke luar angkasa kalian akan mengetahuinya. Aku sudah mendorong mereka jauh tapi besok mereka akan kemari".
"Kita harus persiapkan rencana, walau aku tak menyangka mengatakan ini tapi Ultraman sudah menjadi ancaman" ucap paman Kawa dengan ragu.
"Tapi itu artinya kita akan memusnahkan Riku!!" Ucap Moa tidak terima.
"Begitu juga dengan Gai" ucap Shin yang disetujui Naomi dan Jetta.
"Bukan, meski ancamannya sekarang adalah Ultraman. Tapi bukan berarti harus dimusnahkan" ucap Sakura dengan santai tapi tetap datar.
"Apa maksudmu? Bukannya mereka ancaman yang akan menghancurkan Alam semesta?" Tanya Juggler.
"Meski begitu ada caranyakan untuk menyelamatkan mereka?!" Ucap Leito dengan tegas.
"Hei, meski kau hostnya Zero di galaksi ini, tapi sekarang kau sendiri. Kau bisa apa?".
"Kaiju meski ancaman bukan berarti harus dimusnahkan, ada kaiju yang bisa membantu kita suatu saat nanti. Begitu juga para Ultra sekarang, para Ultra itu dikendalikan kegelapan. Aku yakin kau pasti pernah melihatnya saat Ultraman Orb menggunakan kartu Belial, Juggler".
Mendengar pernyataan Sakura membuat Juggler memandang Sakura heran 'darimana dia tahu soal kartu Belial' setidaknya itu yang dia pikirkan.
"Jadi apa ada cara lain untuk menyelamatkan mereka?" Tanya Pega.
"Ada, disaat mereka dikendalikan kegelapan diri mereka yang asli tertidur didalam Underworld mereka sendiri, dan tujuan kita harus membangunkan mereka didalam sana walau itu tidaklah mudah" jelas Sakura.
"Aku pernah melakukan itu, tapi aku perlu bantuan ultraman King untuk itu" ucap Laiha.
"Tunggu dulu, bagaimana kau tahu tentang itu?" tanya Juggler dengan curiga.
"Seorang teman yang mengatakan itu" ucap Sakura dengan datar.
Mereka pun membahas strategi untuk melawan dan menyelamatkan Orb dan Geed. Meski ada sedikit perseteruan setidaknya itu berjalan lancar.
Sore harinya SSP dan AIB memustukan untuk kembali ke base mereka masing-masing tapi mereka masih berdebat siapa yang akan menampung Sakura.
"Kami akan menjaganya, kami janji" ucap Naomi dengan sungguh-sungguh.
"Tidak, AIB lebih aman karena dia bukan manusia" ucap Zena. Sakura yang mendengar kata 'bukan manusia' pun langsung jengkel dalam hati, pasalnya dia masih memiliki DNA manusia bumi karena suatu alasan.
"Kenapa tidak di rumah nebula atau dia ikut Leito" usul Pega menenangkan kedua kapten ini.
"Mungkin, lebih baik di Nebula saja. Aku belum sempat memberi tahu Rumina" ucap Leito.
"Leito ada benarnya, mau bagaimana pun Sakura termasuk orang asing jadi lebih baik mungkin dia di rumah nebula untuk malam ini" ucap Laiha.
"Hmm... Baiklah, tapi sebelum itu aku ingin bicara dulu dengan Sakura" Zena menatap Sakura yang kelihatannya tidak peduli akan sekitarnya.
4 menit kemudian.
"Kenapa kau ingin bicara denganku?".
"Aku ingin bertanya, kau ini lawan atau kawan?".
"Terserah padamu memutuskan aku ini lawan atau kawan".
"Lalu apakah kami bisa percaya padamu, ultraman?".
Sakura tersentak kaget saat pertanyaan itu ditunjukkan padanya. Pikiran Sakura bekerja secepat mungkin untuk mencari cara agar rahasia miliknya tetap terjaga.
"Aku bukan ultraman, memang darimananya aku ultraman?" elak Sakura dengan datar.
"Klasik sekali elakkanmu" Juggler tiba-tiba muncul diantara Sakura dan Zena. "Bracelet di kedua tanganmu itu bukan dari bumi bukan? Walau kau seijin tapi tetap auranya berbeda dengan milik seijin biasa".
"Jadi kau tidak punya alasan mengelak sekarang, Sakura-san" lanjut Juggler lagi dengan smirk khasnya.
"Hah! Meski aku satu ras aku bukan ultraman" ucap Sakura nampak sedang kesal.
"Jika begitu kenapa kau tidak ikut kegelapan saja?" Tanya Juggler. Zena hendak menegur Juggler tapi sebelum berbicara Sakura sudah mendahuluinya.
"Jika ku lakukan, maka aku akan mengecewakan orang itu".
"Siapa?!".
"Empat kata, Ra Ha Si A".
Sakura pun tanpa rasa bersalah pergi meninggalkan Juggler maupun Zena yang sedang memasang muka datar.
Di Space Waship.
"Kami sudah mengutus Orb dan Geed untuk menghancurkan universe yang anda satukan" lapor Zoffy.
"Hmm.... Bagaimana dengan anggota kita yang tiba-tiba menghilang?".
"Masih belum bisa diketahui, tuan".
"Dan anak berandalan itu?".
"Dia masih keras kepala, kami tidak tahu seberapa besar energi cahaya yang dia simpam sampai bisa bertahan selama ini".
"Biarkan saja dan tetap lakukan hal yang sama, cepat atau lambat energi cahayanya bisa digantikan kegelapan".
"Dimengerti Tuan".
"Baiklah, kau bisa pergi".
Zoffy pun berdiri dan langsung beranjak pergi. Sementara itu Ultra Dark Killer dalam mood yang kurang baik menatap daftar para ultra yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak.
"Apa ini ulah ultra yang terbebas?".
Sementara itu di luar angkasa nan jauh sekali terdapat sekelompok Titan- eh salah Raksasa yang tengah beradu kekuatan.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ULTRAMAN VALGUS ( Legend Of Hikari No Kishi No Yuusha )
FanfictionSeorang ultraman muda yang diasingkan karena masalah yang sebenarnya dia sendiri tidak pernah melakukannya. Jadi karena itu dia tidak mau disebut sebagai ultraman karena menurutnya. Ultraman adalah prajurit yang disegani musuh-musuhnya dan disukai...