MALAM DI XIO

498 42 13
                                    

Malam Hari yang tenang setelah X kembali Daichi pergi keatap markas untuk melanjutkan proyeknya. Saat dia ada disana terlihat alien fanton dengan gadis berbaju putih, ternyata mereka adalah Dr. Guruman dan Sakura.

" X-san, apa yang mereka lakukan? " ucap Daichi dengan berbisik ke X.

" Perhatikan saja Daichi ". Ucap X bernada pelan

Daichi dan X pun melihat apa yang terjadi diantara dua makhluk itu sambil bersembunyi.

" Apa yang ingin kau bicarakan? ". Tanya Sakura dengan dingin sambil menatap Guruman

" Aku ingin bertanya, apa kau raksasa yang bernama Valgus itu? ". Tanya Dr. Guruman.

" Aku tidak paham, pertanyaanmu ".

" Aku tanya, apakah kau ultraman Valgus? ".

" Tidak dan itu tidak mungkin. Dia ras ultra, dan kami beda gender. Itu tidak mungkin ".

" Itu alasan yang tidak masuk akal. Kau tau kalau para ultra akan memilih seorang manusia untuk dijadikan human host, dan walau kalian beda gender kenapa Nexus memilih wakil kapten Tachibana kami ". Jelas Guruman.

" Sial, kak Nexus ternyata melakukannya " Batin Sakura .

" Walau cuma sebentar aku tahu ada yang aneh denganmu ". Ucap Guruman dengan menatap tajam Sakura.

" Apa maksudmu dengan aneh? " Ucap Sakura dengan menatap tajam Guruman.

" Tadi saat dilab kau menceritakan Valgus sebisamu, tapi. Jika dilihat dari cara penyampaiyanmu dan ekspresimu, terlihat kalau orangnya langsung yang menceritakan ". Ucap Guruman yang langsung melihat ke Sakura.

Sakura hanya terkejut sambil membelalakan mata dan mematung.

" Juga saat kejadian Daichi, aku melihat tangan kirimu mengeluarkan sebuah gelang lalu gelang itu bercahaya. Aku tahu itu bukan dari bumi, dan muncul secara tiba-tiba juga bukan keahlian Manusia ". Jelas Dr. Guruman membuat Sakura bingung harus berkata apa.

" Jadi katakan. Siapa kau sebenarnya? ".

Dr. Guruman mendesak Sakura agar menjawab dengan jujur, tapi Sakura ingin merahasiakannya sampai waktunya tiba. Sakura menggertakan giginya dengan kesal dia bingung harus menjawab dengan jujur atau bohong.

" A ... Aku ... Ak- ".

GEDEBUK !

Disaat yang tak terduga Daichi terjatuh karena kucing hitam yang secara tiba-tiba ada dikakinya dan membuatnya ketahuan. Sakura dan Dr. Guruman menoleh kearah Daichi yang sedang berdiri.

" Daichi, apa yang kau lakukan disini? ". Tanya Dr. Guruman.

" Profesor lupa, kalau aku selalu melakukan itu setiap malam " ucap Daichi.

" Oh begitu ya. Baiklah Sakura kita sambung ini lain waktu ". Ucap Guruman yang langsung masuk ke gedung markas.

Daichi melihat Guruman pergi dan Sakura menghela nafas karena dia lolos. Setelah Guruman tidak terlihat Daichi langsung mendekati Sakura.

" Hei Sakura, apa yang kalian bicarakan? " Tanya Daichi.

" ( Menghela nafas ) tidak ada " ucap Sakura dengan dingin.

" Hmm kau sangat misterius, cobalah untuk tidak merahasiakan sesuatu " ucap Daichi.

" Akan kukatakan semuanya, disaat waktunya " ucap Sakura.

" Hmm yasudah, oh apa kau tidak masuk ini sudah makin larut? " Ucap Daichi.

" Nanti, aku ingin melihat bintang-bintang dulu " ucap Sakura.

" Kau tidak kedinginan? " Tanya Daichi dengan khawatir.

" ( Menggeleng ) tidak, aku punya ini jadi aku tidak kedinginan ". Ucap Sakura sambil menunjuk Syalnya.

Dua menit kemudian, mereka berdua duduk ditempat yang sama tapi hanya berjarak 75 cm. Daichi menyiapkan peralatannya, dan Sakura hanya memandang langit yang penuh bintang.

" Sakura, apakah kita pernah bertemu? " Tanya X yang dari tadi melihat Sakura.

" Sepertinya belum ( dalam wujud ini, kak X ~ batin ) " Ucap dan batin Sakura.

" Hmm aneh, kau terlihat Familiar bagiku " ucap X.

Sakura hanya diam membeku " Kumohon jangan sampai dia tahu " batinnya. X masih menatap Sakura dan Sakura mencoba terlihat tenang.

" Sudahlah X-san, kau mungkin mengira Sakura itu orang lain " ucap Daichi kepada X.

" Hmm mungkin iya, maaf ya kalau aku berlebihan " ucap X.

" Ah ti-tidak apa-apa kok " ucap Sakura.

" Hei Sakura, kalau boleh tau, apa yang kau rindukan? " Ucap Daichi sambil menyiapkan peralatannya yang hampir selesai, dan pertanyaan itu membuat Sakura terkejut.

" A-apa maksudmu " ucap Sakura.

" Aku tahu saat melihat tatapanmu yang melihat langit seperti kau merindukan seseorang, siapa dia? " Ucap Daichi yang peralatannya sudah selesai.

" ( Menghela nafas ) dia hanya seseorang yang penting bagiku, karena cuma dia yang menganggapku " ucap Sakura dengan sedih.

" Aku mengerti, dia pasti sangat penting ya " ucap Daichi dan dijawab anggukan oleh Sakura.

Merasa tidak enak Daichi memutuskan untuk diam hingga terjadilah suasana yang cukup sunyi hingga X yang memecah kesunyiaan itu.

" Hmm disini sangat sepi ya " ucap X.

" X! " Pekik Daichi dan itu membuat X menutup mulutnya.

" Hmm aku tau beberapa lagu, tapi aku nyanyinya Fals " ucap Sakura.

" Tidak apa, iya kan Daichi " ucap X.

" Tidak apa, jika kau memang ingin " ucap Daichi.

" Emm baiklah ".

Nan no tame no chikara na no?
Heiwa wo midasu teki oi-harau tame
Demo naze osotte kuru no?
Rikai shinai mama nee taoshite ii no?

Jibun dake no sekai kara
Kiba wo muku koto wa dare ni datte dekirun da
Osoreru kokoro nori-koete (motto shiritai)
Issho ni asu wo arukitai (kiri-hirake)

Kizuna de hitotsu ni naru sekai
Kokoro kasanereba kitto tooku nai
Kimi to iru kara kanaerareru
Kiseki to yuuki kureta
URUTORAMAN X


( A/N Saat Sakura bernyanyi area sekitarnya menjadi terang, dan ajaibnya tidak ada yang sadar )

" Waw itu bagus sekali " ucap X senang.

" Hmm kayaknya itu buat kau ekkusu " ucap Daichi.

" Apa maksudmu Daichi? " Bingung X.

" Yah karena aku bertemu X jadi ku nyanyikan lagu tentangnya " ucap Sakura.

" Ah, terimakasih ".

.

.

.

.

.

.

BERSAMBUNG.

______________________________________

Segini dulu ya.

Jangan lupa beri vote dan komentar dibawah.

Bye 👋

ULTRAMAN VALGUS ( Legend Of Hikari No Kishi No Yuusha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang