Melawan Zero

335 38 50
                                    

Dua cahaya berbeda warna seperti pita tengah menari diangkasa. Namun sebenarnya itu adalah dua humanoid yang sedang bertarung sengit. Tidak ada yang mau mengalah diantara keduanya bahkan jika ada yang mendekat mereka akan menjadi korban.

Valgus kewalahan melawan Zero karena dirinya mengawasi sekitar agar tidak melibatkan siapapun atau planet apapun dalam pertarungan mereka berdua. Sementara Zero menyerang dengan brutal bahkan tidak ada celah untuk melawan balik. 

"Sepertinya kau kesulitan."

"Jangan sekarang Arb-" Zero meninju perut Valgus hingga menabrak Asteroid. Tidak sampai disitu Zero melempar meteor kecil disekitarnya kearah Valgus  membuat seakan itu adalah hujan meteor. Tanpa pikir panjang Valgus berubah ke form Wide Luna Miracle (biru) dan melemparkan beberapa tiruan slugger ke arah meteor-meteor itu.

"Sial lebih baik aku langsung melakukan itu saja," ucap Valgus setelah bersamaan berubah ke Base Formnya.

"Jangan terburu-buru, sebelum itu aku ingin memberitahumu sesuatu."


"Hei Leito, menurutmu apa Valgus bisa melawan semuanya sendiri?" tanya Riku. Kini dia bersama keluarga Leito sedang berada ditaman. Setelah kepergian Sakura ada sesuatu yang mengganjal pada host ketiga Zero ini.

"Entahlah Riku, dan apa kau ingat saat dia kemari membawa seseorang yang dia anggap saudaranya?" tanya Leito.

"Tentu saja, Zero menamai human formnya Sakura tapi nama aslinya Ultraman Valgus-" Riku tersedak ludahnya sendiri berpikir bahwa nama itu menjadi familiar sekarang. Dirinya menatap Leito yang tersenyum dengan ekspresi minta penjelasan. "Ya, Sakura yang belum lama pergi adalah Sakura kecil itu."

"Jadi itu dia ... Tunggu, kau sudah mengetahuinya?!"

"Aku sebenarnya hanya menebak pada awalnya, tapi semakin ku perhatikan dia terasa familiar. Lagipula kau tidak memperhatikan gelang ditangannya?" Riku menggelengkan kepalanya dirinya tidak percaya bahwa gadis remaja itu adalah anak perempuan imut yang pernah dia lihat. "Aku tidak percaya, dia tumbuh secepat itu."

"Kau juga Riku." Riku terkejut dengan perkataan singkat Leito. "Benarkah?"

"Kata Zero." Seketika Riku memasang reaksi datar sementara Leito sendiri hanya tersenyum.


"Jadi singkatnya tingkat kegelapan mereka berbeda dan karena aku terlalu keras kepala tubuhku tidak akan kuat dan energiku belum cukup untuk memasuki Underworld tanpa energi plasma?!"

"Ya. Walau kau menggunakan energi Plasma tubuhmu tidak akan kuat."

Bersamaan dengan percakapan itu Zero melancarkan energi berbentuk bulan sabit ke arah Valgus. Beruntung Valgus dapat menghindari energi itu yang hampir bahkan nyaris mengenai bahunya dan malah mengahncurkan bebatuan asteroid. Melihat dampak kerusakannya Valgus menelan ludahnya sambil membayangkan bagaimana jika dirinya terkena serangan itu.

"Kau berani sekali ya! Berbicara sendiri saat melawanku." Valgus menatap Zero dengan pandangan datar. Sekali lagi dia mendapatkan topik yang sama setelah Taiga. "Kalau tidak berani ya tidak ku lakukan."

"Heh ... Kali ini aku tidak akan main-main. Ku harap kau siap karena hidupmu tidak akan lama." Zero memasang kuda-kudanya bersiap menyerang. Valgus hanya terkekeh pelan kejadian ini hampir mirip dengan latihannya bedanya kali ini mempertaruhkan nyawanya. Valgus meniru gaya Zero yaitu mengusapkan ibu jarinya di sudut bibir lalu melakukan kuda-kuda. "Kemarilah!"

Zero melesat ke arah Valgus berusaha mencekik, tapi itu dapat dihindari dengan Valgus menangkap lengannya bersamaan memukul dada Zero dengan lutut, tapi itu dapat ditangkap. Keduanya melanjutkan perkelahian mereka sampai asteroid yang menjadi arena hancur berkeping-keping. Sekali lagi perkelahian angkasa diantaranya keduanya terjadi sampai asteroid ketiga yang dijadikan arena hancur berkeping-keping.

ULTRAMAN VALGUS ( Legend Of Hikari No Kishi No Yuusha )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang